Bab 22

3.5K 510 62
                                    

Ciuman itu singkat. Tidak lebih dari tiga detik. Seperti ciuman kupu-kupu yang manis dan menyenangkan. 

Naruto adalah yang pertama menarik diri, air matanya jatuh mengenai sisi wajah Sasuke dibawahnya. Dia segera mengalihkan pandangan ke tempat lain, merasa takut akan reaksi pemuda bersurai gelap di bawahnya. Naruto tidak tahu apa yang merasukinya. Tubuhnya bergerak tanpa diminta.

Detik demi detik berlalu serasa seperti berabad-abad bagi Naruto. Pikiran Naruto berkecamuk. Berbagai pertanyaan melayang dalam otaknya. Bagaimana jika Sasuke tidak lagi menyukainya? Bagaimana jika Sasuke mengira Naruto mempermainkannya? Bagaimana jika perginya Sasuke adalah karena dia mulai bosan mengejarnya? Bagaimana- bagaimana-

Seiring dengan semakin banyaknya pertanyaan yang melayang-layang di otaknya, hati Naruto perlahan menjadi dingin. Dia tahu dirinya terlambat, sangat terlambat untuk menyadari perasaannya pada Sasuke. 

Naruto tidak bisa menahan air matanya lagi, tetes demi tetes membanjiri pipinya. Saat akan beranjak, ia merasakan sentuhan tangan lembut pada sisi wajahnya, menghapus lelehan air mata yang telah menodai wajah manisnya. Naruto menoleh ke bawah dan bertemu pandang dengan Sasuke. Pemuda itu tersenyum begitu lembut, selembut usapan tangannya pada wajah Naruto.

"Maaf telah meninggalkanmu, rubah kecil…" suara lirih Sasuke terdengar.

Naruto menangis lebih keras.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Ini bukan mimpi… kan?" Bisik Naruto pada dirinya sendiri.

Naruto terbangun dalam pelukan yang begitu hangat. Rasanya nyaman dan terlindungi. Perasaan yang sempat menghilang darinya. Mendongakkan kepala sedikit, bisa ia lihat wajah tampan Sasuke yang terlelap. Tampan sekali, sampai tidak bosan Naruto memandangnya. Alisnya yang tebal, hidung mancung, bibir tipis berwarna pink pucat. Sangat tampan, sampai membuat Naruto iri sekali dulu. 

Walau harus ia akui, bahkan sekarang pun masih...

Dengan tumpuan siku, Naruto mengangkat setengah tubuhnya, dan terus memandangi wajah Sasuke lekat-lekat. 

[SasuNaru] I Can See Ghost!?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang