Bab 19

3.9K 571 78
                                    

Hai, Sakura Reito disini.

Pertama-tama saya ingin mengucapkan permintaan maaf sebesar-besarnya atas kesalahan saya sebelumnya. #Bow

Saya tidak tahu bagaimana hal itu bisa terjadi, karena sebelumnya saya yakin saya sudah melakukan editing dengan baik sebelum publish. Saya sendiri masih tidak mengerti bagaimana bisa kosong, tapi beruntung saya menulis ceritanya di aplikasi lain selain Wattpad dan hanya melakukan editing akhir sebelum publish disini, jadi seluruh kerja keras saya tidak hilang sia-sia.

Jaringan di tempat saya memang sedang bermasalah, dan salahnya, saya tidak memeriksa lagi dan malah langsung pergi begitu saja setelah publish chap ini.

Sekali lagi saya minta maaf sebesar-besarnya pada reader-sama semua yang merasa di prank oleh saya. Saya usahakan tidak akan melakukan kesalahan yang sama kedepannya, saya akan lebih dan lebih teliti lagi. Terimakasih.

Selamat membaca~

__________________

Oh, satu lagi.

Khusus untuk @VanillaMel8 yang hari ini (14 Agustus) berulang tahun, saya ucapkan Otanjoubi Omedetou Gozaimasu. 🎉🎉🎉🎉🎉 (*^3^)/~♡
Semoga panjang umur dan sehat selalu... Maaf telah mengecewakanmu sebelumnya. 😘😘
(Jika kamu merasa keberatan, saya akan menghapus tulisan ini segera)

____________________

Selamat membaca~

.

.

.

.

Pagi ini Naruto bangun dengan tubuh dingin luar biasa. Juga, rasa sakit seperti menekan dadanya begitu menyesakkan. Ini aneh. Pikirnya. Naruto yakin, dia masih memakai selimutnya, lalu kenapa rasanya dingin sekali?

Dengan mata yang masih enggan untuk terbuka, tangannya meraba sisi kanan, tempat dimana Sasuke biasanya tidur. Kosong. Bahkan sisi itu terasa dingin, seakan Sasuke tidak tidur di sana sebelumnya. Kelopak matanya terbuka, dan hal pertama yang ia lihat adalah sebuah awal dari mimpi buruknya.

Di dekat tempat tidur, terlihat sosok hantu anak kecil yang tengah menatapnya. Atau seperti itulah yang ia pikir. Karena ditempat yang seharusnya terdapat mata, hanya menyisakan dua lubang hitam dengan dua garis merah mengalir turun dari sana, menetes pelan ke pakaian.

Deg

Jantung Naruto serasa berhenti berdetak.

"Dimana mataku…?"

Brengsek!

Itu hantu!

"Hu-"

Dugh!

"Aw!"

Naruto berteriak dan refleks melompat mundur. Sialnya, dia tidak menyadari bahwa di belakangnya adalah dinding, hingga kepalanya terbentur cukup keras. Naruto tidak begitu memperhatikan rasa sakit di belakang kepalanya dan langsung bersembunyi di bawah selimut sambil berkomat-kamit melafalkan doa apapun yang melintas di otaknya. Berharap makhluk mengerikan di dekat tempat tidurnya segera menghilang. 

[SasuNaru] I Can See Ghost!?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang