Bab 16

5.4K 650 97
                                    

Di pagi hari Naruto kembali terbangun dalam pelukan Sasuke, dan dia menyukai itu. Ia tidak tahu kapan dirinya tertidur semalam, tapi rasanya tidurnya begitu nyenyak sekali. Meski dia sudah berikrar pada dirinya sendiri untuk belajar menerima keadaan dan menjauh dari Sasuke, pada kenyataannya ia tetap tidak bisa. Mungkin butuh waktu. Dan karena hal itu juga Naruto jadi malas bergerak, ditambah cuaca di luar begitu dingin, walau sudah ditutupi selimut dan berada dalam pelukan Sasuke yang hangat, dia masih merasa udara dingin melalui celah selimut. Naruto mendekatkan dirinya pada Sasuke, mendusal-dusal seperti kucing di dada pemuda itu. 

Mengangkat wajahnya sedikit, bisa ia lihat wajah Sasuke yang tertidur. Naruto merengut melihatnya, kenapa sih Sasuke masih terlihat begitu tampan bahkan saat tertidur? 

Menyebalkan.

Tiba-tiba kelopak matanya terbuka, memperlihatkan sepasang oniks sekelam malam yang begitu indah. Naruto bisa melihat bayangannya terpantul di mata itu dan dia terpaku.

"Selamat pagi, rubah kecilku yang manis." Sasuke memberikan kecupan kecil di kening Naruto. 

Hatinya menghangat, rasanya seperti Naruto benar-benar sudah menjadi miliknya. Ia menatap lekat pemuda dalam pelukannya, begitu manis dan menggemaskan. Lihatlah manik sapphire-nya yang belum fokus, juga rambut kuningnya yang mencuat kemana-mana.

Menggoda sekali.

Merasa tidak ada perlawanan, ia kembali memberikan ciuman pada bagian wajah Naruto yang lain. Hidung, pipi, dan bib- 

Plak

"Kau mau apa, hah?" Naruto mendorong wajah Sasuke menjauh. Dan hanya ditanggapi kekehan olehnya. 

Naruto beringsut mundur, tapi Sasuke menahannya. "Mau kemana? Ini masih terlalu pagi. Diluar sangat dingin."

Naruto tidak menjawab. Tapi, hatinya mengiyakan ucapan Sasuke, di luar memang dingin, dan masih terlalu pagi untuk pergi ke kelas. Ia jadi dilema, pergi atau tidak. Setelah beberapa detik berpikir, dia memutuskan untuk tinggal, dan mengubah posisinya jadi membelakangi Sasuke. 

Suasana berubah hening.

Naruto sudah akan kembali tertidur ketika-

"Hm? Rubah kecil, kau menegang." Ujar Sasuke tiba-tiba. Tangannya meremas kejantanan Naruto dari luar celana piyama, Naruto bergerak tidak nyaman. "Apa yang kau lakukan sialan? Lepas!" Pemuda bersurai kuning itu berusaha menarik tangan Sasuke dari kemaluannya.

Sasuke bergeming dan terus melakukan aksinya. "Mau bermasturbasi bersama sebelum ke kelas?"

Mas- masturbasi…. Be- ber- bersama?

Ia dan… Sasuke…?

Asdfghhkkll "KYAAAAAA!!!! SINGKIRKAN TANGANMU BRENGSEK!"

Plak

Duagh!!

Bruk

Sasuke terpental jatuh dari tempat tidur, posisinya cukup memalukan karena ia tersungkur di sudut ruangan dengan posisi menungging. Tapi konyolnya, pemuda masih bisa terkekeh.

"Hehehe…"

Wajah merah Naruto berubah pucat, ia jadi ngeri mendengar tawa nista teman sekamarnya. Dia berteriak. "JANGAN PERNAH MENYENTUHKU LAGI DASAR AYAM GILA!!!"

Ah, pagi yang damai. 

oOo

"Dengar ya, jangan berani dekat-dekat denganku kurang dari satu... ah, tidak, dua meter. Kalau masih ngeyel juga, aku gak segan-segan untuk meremas 'itu'mu sampai hancur."

[SasuNaru] I Can See Ghost!?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang