Bab 9

5.8K 785 145
                                    

Ketika Naruto dan Sasuke sampai di kamar mandi, tempat itu sudah dipenuhi oleh para siswa. Kebanyakan dari mereka baru pulang dari klub olahraga. Berbagai macam bau keringat berputar di udara bersanding dengan aroma sabun dan shampo. Sungguh perpaduan aroma yang membuat mual. 

Naruto menutup hidung dengan handuk, lalu mengekor Sasuke ke loker dan mulai melepaskan baju dan celana yang ia gunakan.

Walau Naruto dan Sasuke tinggal di kamar yang sama, tapi mereka tidak pernah melihat tubuh satu sama lain secara terbuka. Saat Naruto sudah memasukkan ibu jarinya ke dalam celana dan bersiap melepaskan celana dalamnya tiba-tiba dia merasa sangat malu, bahkan telinganya juga sudah memerah. Butuh beberapa saat untuk menenangkan diri agar dia bisa melepaskan celana.

Sebenarnya selama ini dia tidak pernah peduli jika ada orang lain yang melihat tubuhnya. Tapi, entah kenapa secara mendadak dia merasa malu ketika memikirkan Sasuke melihat yang tubuh telanjangnya. Padahal mereka sama-sama lelaki.

Sasuke yang sudah melepas pakaian, dengan langkah santai menghampiri Naruto.

Naruto menundukkan kepala, setelah beberapa saat dia melihat Sasuke yang ada di dekatnya.

Naruto yang selalu ingin menang dari Sasuke merasa sangat tertohok dan sedih saat menyadari bahwa ukuran penisnya ternyata lebih kecil dari milik Sasuke. 

'Tapi, walau penisnya lebih besar dariku, belum tentu benar-benar besar! Bisa saja pas tegang, ternyata penisku lebih besar darinya!' Naruto mencoba menghibur dirinya dengan berpikir demikian.

Sasuke menatap Naruto yang masih menggunakan celana dalam dan terlihat enggan melepaskannya, hanya terdiam. Menurutnya, rubah kecil itu terlihat sedang membandingkan ukuran penis mereka. Sasuke menatap seduktif bagian bawah tubuh Naruto yang masih tertutup lapisan celana dalam. Sambil menahan senyum dia berkata, "Lepas saja."

"..."

"Cepat buka celanamu. Kalau tidak, nanti susah cari tempat kosong."

Naruto berusaha rileks saat melepaskan kain penutup terakhir tubuhnya dibawah pandangan mesum Sasuke. Dengan cepat dia melemparkan celananya ke dalam loker dan menutupnya keras, saat dia melakukan itu, pipinya yang memerah mulai menjalar ke telinga.

Wajah Naruto semakin memerah kala tubuh telanjangnya terlihat oleh mantan musuhnya. Karena malu dia menutup wajah dan pergi ke kamar mandi dengan kepala tertunduk.

Bilik mandi asrama terdiri dari ruang kecil yang bisa digunakan oleh satu orang dengan satu kepala pancuran. Setiap bilik dipisah dengan penyekat sepanjang satu meter sebagai penghalang antara ruang satu dan lainnya. Jika para siswa cukup tinggi, mereka bisa berjinjit dan melihat kepala temannya atau mereka bisa berjongkok dan melihat kaki teman mereka.

Karena banyaknya siswa yang datang ke sana untuk mandi, hingga untuk menemukan bilik mandi yang bersebelahan cukup sulit. Setelah mencari sekian lama, Sasuke akhirnya menemukan satu kamar mandi dan menunjukkannya ke Naruto, "Kau duluan yang mandi."

Naruto melirik ke dalam kamar mandi, "Lalu bagaimana denganmu?"

"Aku akan mencari tempat lain."

Naruto terdiam. Menurut pengalamannya, hanya butuh lima menit untuk indera keenamnya kembali setelah bersentuhan dengan Sasuke. Dirinya tidak mungkin bisa mandi hanya dalam waktu sesingkat itu. Bagaimanapun juga, Naruto sudah tidak mandi selama tiga hari dan kemungkinan besar dia akan melihat hantu menyeramkan saat mandi. 

Ketika memikirkan dirinya melihat hantu saat mandi, membuat seluruh tubuhnya bergetar dalam rasa takut. Ia jadi mengingat hantu air yang memiliki bentuk tubuh membengkak di kamar mandi tempo hari. Bisa saja di setiap bilik mandi ada hantu yang sedang menunggu para siswa mandi dan menyirami -menakuti- mereka.

[SasuNaru] I Can See Ghost!?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang