"Kau yakin tidak ingin tinggal lebih lama? Kakek baru saja dimakamkan."
Naruto menoleh pada sang ayah. Pria yang hampir serupa dengan dirinya tersebut tengah memasang sabuk pengaman ketika bertanya, dan karena Naruto tidak kunjung menjawab, Minato balik menatapnya.
Naruto mengalihkan pandangannya dan berkata dengan nada pelan, "Aku baru pindah sekolah selama sebulan, jika harus ijin lama-lama aku akan ketinggalan pelajaran. Terlebih, jika terus disini, aku…" Naruto tidak melanjutkan kata-katanya, kepalanya menunduk.
Minato menghela napas, lalu mengusap puncak kepala sang putra. Meski putra semata wayangnya tersebut tidak mengatakannya, ia mengerti. Putranya tersebut mungkin masih sangat sedih, dan terus berada di rumah yang menyimpan banyak kenangan itu tentu berat untuknya. Jadi, setelah memastikan Naruto memakai sabuk pengaman dan tidak ada lagi yang tertinggal, Minato menyalakan mesin mobil dan merekapun pergi dari desa itu.
Jika bukan karena pekerjaan, Minato tidak akan pergi secepat ini. Meninggalkan sang istri di desa sendirian. Padahal pemakaman baru selesai dua jam yang lalu, Minato ingin sekali mengutuk bos-nya tersebut, benar-benar tidak mengerti situasi.
"Haaah…" desah Minato malas. Melirik kesamping, sedikit berharap putranya yang biasanya cerewet bisa sedikit mencairkan suasana dengan celotehannya, dia malah melihat putra semata wayangnya tersebut tengah memeluk dirinya sendiri. Sesekali Naruto juga menggosok kedua tangannya dan meniupnya.
"Naruto? Apa kamu kedinginan?" Tanya Minato khawatir.
Dengan suara yang kecil Naruto mengiyakan. Dirinya benar-benar merasa kedinginan. Entah kenapa, sejak semalam dia merasakan udara dingin merayapi tubuhnya dan membuatnya menggigil. Itu cukup aneh, cuaca belakangan ini cenderung panas, tapi Naruto merasa kedinginan seperti di kelilingi es.
Minato menunjuk ke arah jaket yang ada di kursi belakang, "Coba pakai itu." Ujarnya tanpa mengalihkan pandangannya dari depan.
Naruto meraih jaket ayahnya, dan mengenakannya dengan cepat. Meski rasa dingin di tubuhnya masih terasa, tapi Naruto merasa sedikit lebih baik dari sebelumnya. Setidaknya dia tidak terlalu menggigil seperti tadi. Naruto mengeratkan jaket ke tubuhnya dan memilih meringkuk di kursi penumpang, hingga setengah jam kemudian ia tertidur.
oOo
Mereka tiba di sekolah saat kelas terakhir usai, setelah makan malam di dekat sekolah, ayahnya mengantar Naruto ke depan gerbang asrama. Awalnya, Minato bersikeras mengajak Naruto ke klinik karena melihat wajah pemuda itu yang terlihat agak pucat. Butuh waktu cukup lama untuk meyakinkannya. Tapi, pada akhirnya Minato mengijinkan, dengan syarat jika keadaannya memburuk, Naruto harus segera melapor ke ketua asrama.
Saat sampai ke asrama, Naruto merasa tubuhnya semakin terasa sakit dan tidak nyaman, secara perlahan dia juga merasakan perasaan mual. Sepertinya dia akan demam. Kondisi tubuhnya juga menjadi lebih buruk, dia bisa merasakan wajahnya seperti terbakar, penglihatannya menjadi buram dan juga perih, selain itu, dia selalu merasa kedinginan hingga tidak bisa berhenti menggigil. Tanpa berganti pakaian, Naruto mengambil termometer di dalam tas miliknya, menarik selimut asal dan membungkus tubuhnya seperti kepompong.
Tidak berapa lama kemudian, Sasuke kembali ke kamar. Pemuda emo itu sempat tersentak ketika melihat teman sekamarnya yang menghilang selama hampir dua hari tiba-tiba sudah ada di sana. Duduk meringkuk seperti rubah kecil yang kedinginan. Dan meski Sasuke sudah berdiri cukup lama di ambang pintu, rubah kecil itu sama sekali tidak menyadari kehadirannya, dan tetap fokus melihat ke arah termometer yang ada di tangannya.
Wajah Naruto yang lembut terlihat merah, begitu juga dengan matanya. Napasnya terdengar berat dan keras. Jika melihat kondisinya seperti ini, akan sulit memperkirakan apa dia sakit atau habis menangis. Tapi, tubuhnya mengeluarkan aura yang menyedihkan, sikapnya sudah seperti ayam jantan yang ekornya dicabuti sampai botak dan dia sekarang merasa terpuruk.
KAMU SEDANG MEMBACA
[SasuNaru] I Can See Ghost!?
FanfictionNaruto itu penakut. Tapi, tiba-tiba setelah kematian kakeknya, Naruto bisa melihat hantu! Iya, makhluk transparan dengan bentuk tidak karuan itu. Naruto ketakutan setengah mati, sampai-sampai rela melompat ke pelukan Sasuke untuk mencari perlindunga...