I.ii Code Blash dan Hits I

60 12 15
                                    

Doorrr....

Suara pistol mengejutkan bayangan hitam dan bayangan putih, rupanya Profesor diam-diam mengambilnya dari laci meja. Dada bayangan hitam kini berlubang karenanya, menyebabkan gerakannya terhenti.

<"Kurang ajar! Akan ku hancurkan---"> Celetuknya, bayangan hitam mencoba untuk menebas lagi.

Kali ini bayangan putih yang menghalangi, dia menangkap pedang bayangan hitam dengan tangan kiri, <"Sebelum itu, langkahi dulu aku."> Ucapnya.

Tangan lain yang bebas ditekan ke perut bayangan hitam, energi putih berkumpul menyebabkan telapak tangannya bersinar, gumpalan energi itu segera bertolak menimbulkan ledakan kecil Booom....

Bayangan hitam terhempas beberapa meter, perutnya terlihat berlubang.

<"Sial ... Sial ... Sial ..."> Teriaknya kesal, dia berdiri dengan sempoyongan.

Lubang di tubuhnya bergejolak, bersamaan kelereng hitam mengeluarkan asap hitam. Benda itu mengalir seolah terserap, perlahan luka di tubuh bayangan hitam kembali normal, asap itu kembali ke tempat semula. Hal ini, juga terjadi pada bayangan putih, luka tusukan dan goresan di tangannya lenyap. Bedanya hanya pada energi yang mengalir dari bola itu.

Profesor yang diam-diam mengamati menemukan hal menarik, selain itu dia juga berhasil mencari solusi untuk menghentikan kekacauan ini. Satu hal yang pasti, dua kelereng itu adalah inti sekaligus sumber energi bagi mereka. Profesor menautkan kedua bibirnya ke atas, dia memikirkan sebuah rencana.

"Jika begitu, rencana ini pasti berhasil... tapi,---"

Profesor membenarkan kaca matanya, dia melirik tajam bayangan hitam. Makhluk itu pasti tidak akan membiarkannya menyentuh benda itu, melihat dari reaksi sebelumnya.

<"Hei, T-tu---. Hei, manusia.">

Panggil bayangan putih. Meskipun dia tidak memiliki wajah, Profesor mampu membedakan suara yang masuk ke syarafnya, ditambah makhluk itu sekarang menoleh seolah menatap Profesor.

<"Tidak usah pedulikan dia, kamu fokus saja. Aku pasti akan melindungi mu."> Lanjutnya.

<"Apa yang kalian bicarakan? Kalian pasti membicarakan ku ya.">

Bayangan hitam berjalan sedikit sempoyongan, bukan karena dia lelah- dia hanya terkejut karena tidak menduga akan terluka. Sepertinya bayangan hitam terlalu percaya diri, meski percaya diri itu perlu- tapi jangan berlebihan ya.

<"Lakukan saja apapun itu. Aku yakin, kamu pasti sudah memikirkannya. Benar kan?">

Bayangan putih tidak menanggapi bayangan hitam, dia mengacuhkan dan malah berbicara dengan Profesor.

Profesor sebenarnya tidak begitu paham apa maksud bayangan hitam, tapi karena koneksi pikiran dilakukan seolah membuatnya mengerti. Isi kepala Profesor mengingat pemikiran sebelumnya, rencana yang sempat dia susun. Secara spontan Profesor mengangguk.

Bayangan hitam naik pitam karena diabaikan, dia mengalirkan energi hitam dan membentuk menjadi bola kegelapan.

<"Kalian! Berani-beraninya mengacuhkanku, akan ku buat kalian membayarnya."> Teriaknya sambil melempar bola itu.

Profesor panik melihat bola kegelapan melaju cepat, refleknya tidak cukup untuk menghindar, meskipun berhasil menghindar tetap saja akan kena dampaknya. Bayangan putih mengalirkan energinya, dia menciptakan perisai tipis di depannya. Bola itu meledak saat mengenai perisai.

<"Tenang saja,..."> Profesor menangkap dirinya baik-baik saja, <"Aku kan sudah bilang akan melindungimu.">

Profesor tersenyum mendengar ucapan itu, entah mengapa dia merasa senang, ada kehangatan yang dibalik ucapan bayangan putih. Sementara bayangan hitam merasa sesak di dadanya, entah apa itu- dia merasa tersakiti dan amarahnya semakin memuncak, keinginannya untuk menghancurkan bertambah.

Dimensi O'clock -Adventure In Pararel World- (Re-upload)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang