Zhong dan Ragus muncul di sebuah ruangan tanpa furnitur. Relief-relief kuno terukir di tiap sisi hingga dinding dan langit-langitnya. Di tengahnya terdapat batu arcana 6 (enam) sisi setinggi dua meter, terdapat ukiran rune dan simbol di sana dengan nyala berbeda setiap sisi. Satu di antaranya menyala redup, berwarna putih tepat di sisi nyala hitam.
"Sepertinya mereka belum sampai."
Zhong mengamati di ruangan ini hanya mereka berdua, seharusnya kedua bocah itu tiba di tempat ini. Pria ini menjadi gelisah memikirkan apa yang terjadi pada Liyonna dan Edi.
Selain itu, Ragus tengah berada dalam kondisi Fear (ketakutan) karena intimidasi dari dark power. Pria itu seperti belum menerima takdir yang harus dia lalui, menghadapi guru sendiri. Zhong mengambil sebuah botol bening yang berisi cairan putih kental, lalu meminumkannya pada Ragus. Begitu botol habis Ragus segera tersadar, dia menyadari telah berada di tempat yang berbeda.
"Zhong, maafkan aku." Ragus meminta maaf karena kesalahannya, mereka terpaksa melarikan diri, jika saja dia tidak ketakutan mereka pasti bisa menghadapi Suspector. Gelar sage yang ia miliki seolah tiada arti saat itu.
Zhong memahami keadaan Ragus, tetapi dia lebih penasaran penyebab pria itu tidak fokus sebelumnya. Mungkin saja percakapan guru dan murid yang ia lewatkan bisa menjadi petunjuk.
"Apa yang kalian bicarakan sebenarnya? Kamu tidak mungkin segelisah itu hanya karena harus menghadapi mantan gurumu." tanya Zhong.
Ragus mengangguk, sage itu mengakui percakapan keduanya memberi dampak pada pertempuran kali ini. Lebih tepatnya pernyataan Suspector saat itu. Namun, jati diri sebagai seorang sage masih belum bisa menerima kenyataan pahit yang telah menanti di depan, nasib hidupnya dan juga masa depan dunia kelak. Ragus ingin berjuang semaksimal mungkin demi mempertahankan apa yang ia yakini.
Berjuang demi masa depan yang lebih baik serta menjaga kedamaian dunia.
Perlahan keraguan menggerogoti jiwanya, Ragus menatap lembah dalam yang ia temu dalam perjalanan. Akankah pria ini bertahan atau terjatuh hingga dasar?
***
"Akan kuberi hadiah karena masih mengingatnya,... dan juga selama aku masih memiliki kesadaran." Suspector mengawali percakapan mereka, dia membaca mantra membuat tongkat bersinar. Seketika cahaya menyelimuti keduanya, dan mereka berada di ruang hampa dengan warna berbeda. "Ku beri kamu pilihan."
Pria itu berjalan menuju tengah ruangan, lalu ia hentakkan ujung tongkat ke lantai. Pola sihir dan ukiran rune muncul membelah ruangan dengan enam sisi, langit pun berubah menjadi bentangan langit malam berhias bintang.
"Kabar baik atau buruk dulu? Pilih mana yang harus ku sampaikan dulu."
Ragus tidak menjawab, dia memilih diam. Apapun pilihannya, kabar itu tetap harus ia dengarkan. Di lain sisi, dia lebih menyoroti ruangan ini, ruang hampa yang berisi beragam informasi bisa di akses begitu saja. Meski tidak dipungkiri kalau Suspector bisa mengaksesnya dengan mudah, mengingat gelarnya sebagai mantan sage. Bukankah itu berarti Suspector menjadi perantara kejahatan?
Pemikiran itu disanggah oleh Suspector, pria itu hanya bisa mengakses ruang hampa ketika kesadarannya kembali. Selama ini dia tidak pernah mengakses ruang hampa ketika dalam kendali, sebab itu Ragus di bawa kemari. Selain untuk menghindari pelacakan dari-Nya, melainkan juga menjaga kesadaran lebih lama.
"Tidak perlu cemas, ruang hampa tidak bisa aku akses dengan mudah ketika dalam kendali. Saat ini aku memiliki kesadaran penuh pada tubuhku, sebab itu aku melakukan ini." terangnya.
Suspector mengabarkan jika anak yang diramalkan telah tiba, bocah yang akan membawa perubahan besar di dunia ini. Sebab itu juga dia diperintahkan untuk ke tempat ini, di sini anak itu akan memulai perjalanannya. Kabar baik lainnya adalah, si pembawa kehancuran tidak akan bergerak dari tempatnya. Dia kini berada di Lost Sea Land, tempat 'Four Leaf Guardian' (empat pilar penjaga) terakhir menghilang. Mereka semua adalah Trust yang melambangkan kepercayaan dengan energi alam, Might simbol kekuatan dari teknik dan keahlian, Boldness mencerminkan keberanian yang berasal dari tekad kuat, dan terakhir Spirit ialah keyakinan yang bersumber dari keteguhan jiwa. Makhluk terkuat yang di berkahi kekuatan dari dewa untuk membantu menjaga kestabilan dunia.
Dahulu tempat itu berada di Netherland sebelum Ocean Fog menyebar dan menyelimuti kawasan itu. Bertepatan dengan kejadian ramalan 5 (lima) tahun lalu, Netherland yang dulunya indah kini menjadi tempat mengerikan yang tertutup Ocean Fog.
Semenjak itu sebuah kelompok muncul dengan anggota 6 (enam) orang, mereka menyebut diri sebagai 'The Destroyer', termasuk Suspector di dalamnya. Seiring berjalannya waktu, kelompok itu telah menyebar dan bertambah jumlah hingga 21 orang. 15 diantara mereka telah menunjukkan diri di setiap pulau dengan kelompok dua orang, Ty dan Zee merupakan salah satu kelompok yang dikirim. Sementara 13 lainnya yakni Bee, Boo, Ka, Lyu, Bu, Shu, Zu, Ki, Zero, Alpha, Beta, Omega dan Tita.
Mereka semua ditugaskan untuk mencari sesuatu, benda yang diperlukan untuk menjalankan rencana kehancuran. Kunci yang memegang kendali dunia ini tersebar di setiap penjuru, semuanya berjumlah 6 bagian. Semuanya akan dimulai setelah ujian pertama Candidate's of Savior. Tidak peduli ujian-nya lulus atau tidak, rencana mereka tetap akan berjalan. Dunia ini sudah berada dalam genggaman The Destroyer.
Semuanya bergantung pada bocah itu, apakah dia berhasil atau tidak? Setitik harapan akan timbul jika dia berhasil. Meski begitu, jalannya masih panjang untuk mencapai tugas akhir. Hanya menunggu waktu kapan dia berhenti dan menyerah.
***
"Jadi begitu ya." Zhong terlihat berfikir keras, dia berdiri sambil bertopang dagu.
"Kita tidak bisa gegabah mengambil tindakan, bocah itu bisa saja gagal jika kita tidak berpikir matang." pikirnya.
Ragus menggeleng menanggapi, menurutnya ini bukan keputusan mereka. Anak itu yang harus menentukan dan menyelesaikannya sendiri, berhasil tidaknya bergantung pada tekad dan usaha keras bocah itu. Mengingat ujian menara tidak harus dilakukan sendiri serta tidak bisa diganggu.
"Ngomong-ngomong Nona Liyonna dan Edi masih belum sampai." Ragus menyadari ada kejanggalan, rute yang mereka lalui adalah yang tercepat. Seharusnya kedua bocah itu sudah sampai. "Ini terlalu lama!"
"Bagaimana kalau kita check keluar?" usul Ragus dan disetujui oleh Zhong. Keduanya berjalan keluar ruangan.
***
E.P.P.U in PWR
Pub at 14/03/2022 | 18.48 WIB
Next Part ->>> Keputusan!
ini agak pendek, karena narasi berikutnya sudah masuk ke bagian lanjutan. Jadi, aku cut disini.
Btw, aku kok merasa kualitas tulisannya menurun ya :")
Bagaimana menurut kalian? atau hanya perasaanku saja ini....
KAMU SEDANG MEMBACA
Dimensi O'clock -Adventure In Pararel World- (Re-upload)
FantasySAMPUL SEMENTARA (by pinterest) Tulisan dalam tahap perbaikan, secepatnya akan dilakukan update dari chapter awal. Garis besar cerita tetap sana, hanya gaya penulisan dan frasa dalam teks. Mulai Re-Upload-; bisa baca ulang dari awalnya ya Kehilangan...