X.ii Ujian dari Semei No Bō

55 9 99
                                    

"Aku hanya bisa membimbingmu sampai sini. Selanjutnya tergantung pada dirimu sendiri, Edi."

Edi tersadar dia berbaring atas rerumputan, dedaunan dan kelopak bunga menjadi alasnya. Dia ingat tempat ini, titik awal dia melakukan ujian. Namun, ada yang aneh dari taman bunga sebelumnya. Taman itu berubah menjadi tanaman yang telah ditumbuhkan oleh Edi, tidak lupa dengan bunga yang menghadap batang pohon.

Edi bangkit, lalu berjalan menuju bunga itu. Dia sempat melihat status terbarunya, dan misi yang ada. Bocah itu melihat ada perkembangan pada data miliknya meski sedikit, tetapi Edi lebih memperhatikan data Hits.

Makhluk yang sedang dalam tahap Recovery mengalami peningkatan juga, membuatnya merasa senang. Edi bersyukur bisa berguna untuk Hits, dia tidak ingin mengecewakan makhluk itu lagi.

Segera Edi mengalirkan energi begitu di posisi, dia menirukan apa yang dilakukan Riyonna sebelumnya. Energi hijau mengalir lurus tepat di tengah batang pohon, menggumpal perlahan membesar hingga membentuk seperti pintu. Cukup sulit bagi Edi untuk pertama kali melakukannya, tidak seperti Riyonna yang sudah mahir.

Tanaman rambat mulai tumbuh perlahan, diantara celah itu membuat lubang tersendiri. Nampaklah sebuah pintu gapura, bentuknya menyerupai portal dengan nyala warna hijau dan dikelilingi tanaman rambat.

Edi tanpa ragu memasuki ruangan lain, bersiap menjalankan ujian selanjutnya. Tantangan berat menanti perjalanan bocah itu, akankah dia mampu melewatinya?

***

"Ku kira siapa, ternyata hanya bocah ingusan yang datang."

Sebuah ruangan serba hijau, tanpa desain apapun kecuali riak-riak energi yang mengalir tak tentu arah. Tempat itu penuh akan energi alam.

"Selamat datang anak muda! Aku menyambut kedatangan-mu untuk melakukan Ujian."

Suara seorang Pria menyambut kedatangan Edi. Nadanya sedikit sombong karena hanya seorang bocah yang akan mengikuti ujian, tidak menduga pengunjung baru kali ini.

Sama seperti generasi sebelumnya, Riyonna melaksanakan ujian ketika masih muda. Gadis muda yang dulu kini telah menjelma menjadi wanita yang anggun, begitu cepatnya waktu berlalu.

Namun, tidak bagi makhluk abadi satu ini, dia telah menyaksikan beberapa generasi yang melakukan ujian bersama dengannya.

"Anak muda, apa maumu?" tanya makhluk itu, tanpa menunjukkan wujudnya.

"Aku ingin melaksanakan ujian." jawab Edi.

Bocah itu mendongak, mencari tahu sumber suara meski tahu tidak akan menemukan wujud makhluk itu, hanya cahaya yang bersinar terang. Sejenak sunyi belum ada balasan dari makhluk itu, nampaknya dia sedang berfikir atau terkejut dengan jawaban tegas dari Edi.

Makhluk itu bertanya-tanya apa alasan Edi melakukan Ujian ini? Pada akhirnya dia menyerah dan memilih melakukan penilaian langsung ke Edi, hasilnya membuat makhluk itu tercengang.

"Trust, dia menyerahkan berkahnya ... dan, hmm ... kamu membawa benda itu."

"Ujianmu akan lebih berat dari yang lain bocah!"

Jika Light of God membiarkan Edi memiliki benda itu, Oracle. Maka dia adalah anak yang ada dalam ramalan.

Makhluk ini tidak bisa menolak permintaan Edi sama sekali, dia hanya bisa menjalankan ujian sesuai yang diperintahkan. Lagi pula dia hanya pengawas tempat ini.

Selain itu, anak ini juga memiliki akses untuk menerima semua berkah dari para pillar. Mungkinkah hilangnya mereka juga termasuk dalam ramalan? Atau takdir yang memang menuntun bocah ini menuju arah yang sama.

Dimensi O'clock -Adventure In Pararel World- (Re-upload)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang