Together 18+

228K 1.4K 93
                                    

DENGARI LAGUNYA SAMBIL BACA CERITANYA YAA.. WAJIB.

JUDUL LAGU : DRIVERS LICENSE (OLIVIA RODRIGO)

Geo menatap Yui yang sedang menangis didepan rumah mereka. Selalu seperti ini, Yui selalu menangis setiap kali ia pulang mengantar kekasihnya. Geo ingin memeluknya tapi Geo harus menahan keinginannya, ia harus mengingat batas yang diberikan Papanya untuk mereka berdua mengingat mereka berdua saudara tiri yang sudah bersama sejak Geo duduk dikelas 2 SMP dan Yui 6 SD. Di awal semua berjalan lancar, tidak ada hambatan, tidak ada kesusahan. Namun saat Geo menginjak bangku kelas 2 SMA dimatanya saudara cantiknya telah berubah. Geo tidak lagi menatapnya sebagai adik , Geo menatap Yui sebagai gadis manis yang sialnya mencuri hatinya perlahan-lahan.

Geo bahkan menerima pukulan keras saat Papanya mengetahui bahwa ia menyukai Yui yang notabene nya adalah saudaranya meski tidak satu darah. Dan sejak saat itu Geo selalu mencari gadis untuk dijadikan bahan percobaannya apa benar yang dia rasakan untuk Yui ada rasa cinta, atau hanya sekedar rasa sayang yang berlebihan. Dan disinilah dia, menatap Yui dari dalam rumah sedang menangis di depan mereka.

"Geo." Papanya mendekatinya, pria yang menikahi Mama Yui karena ternyata mereka berdua adalah mantan kekasih di SMA dan terpisah jarak. Papanya bercerai dengan Mama kandung Geo, sedangkan Papa Yui sudah meninggal saat Yui SD. "Kamu membuat adikmu nangis lagi?"

Geo menghela nafasnya "Tidak Pa, bukan aku."

"Lalu siapa?" Papanya menatap Geo tajam "Ingat ya, kamu dan dia itu saudara. Hapuskan semua perasaan ling-lungmu yang mengarah ke Yui. Oke!"

Geo memutar bolamatanya jengah. Seandainya buku diarinya tidak dibaca oleh Papanya pasti dia tidak akan dilarang untuk menjahili Yui. "Aku tau. Aku tidak buta dan tidak tuli Pa."

"Geo!" Papanya menaikkan nada bicaranya hingga Yui yang tadi menangis tiba-tiba kaget dan berdiri lalu segera masuk ke dalam rumah.

"Kak Geo? Papa.. Emm... Anu.. Yui... Emmm..."

"Ayo ku antar kekamarmu." Geo mendekati Yui dan merangkul bahu Yui pelan. "Pa, aku mau mengantar Yui. Selamat malam, selamat tidur." Mata Geo menatap lurus mata Papanya yang menatapnya dengan tajam "Bukankah ini tugas dari Kakak laki-laki?" Geo tersenyum dan melewati Papanya dengan senyuman yang sedikit meremehkan.

"Anak itu!" Papa Geo mengelus pelan dahinya yang berkerut karena emosi "Bagaimana bisa ia mencintai saudarinya sendiri!"

"Pa.." Mama Yui mengelus bahu Papa Geo dengan lembut "Ayo tidur, sudah malam."

Papa Geo mengangguk dan sekali lagi menatap kamar Yui dan Geo yang berada di lantai dua rumah mereka. "Ma, kalau ada kehidupan yang mendatang... Apa keinginanmu?"

Mama Yui berhenti melangkah dan menatap Papa Geo penuh tanda tanya "Hah? Kenapa?"

Pepe Geo menggeleng "Ah bukan apa-apa. Ayo tidur." Katanya sambil menuntun tangan Mama Yui menuju kamar mereka. "Kalau ada kehidupan kedua, Papa akan berusaha menyatukan cinta kalian nak. Papa janji." Gumamnya dalam hati.

"Kenapa nangis?" Geo mengelus lembut mata halus Yui yang membengkak karena air mata.

"Ah bukan apa-apa kak.."

"Kamu di putusi lagi?"

Yui menunduk. Jujur mantannya hanyalah pria sewaannya. Semua Gay dan semua adalah Sahabat baiknya. Yui hanya berbohong pada Kakaknya kalau dia menangis karena mantannya meninggalkannya, padahal Yui menangis karena tidak sanggup dan tidak tau harus sampai kapan dirinya menahan rasa sakit didadanya setiap kali melihat Kakaknya mengantar kekasih-kekasihnya.

Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang