Reina Love Story!

4.8K 189 6
                                    

"Kalau cari suami itu yang mandiri. Kaya raya. Ganteng. Oh ya harus kuat!"

Aku menatap mamakku yang sedang memasak ramen untuk makanan ringan sambil menonton bersama, lalu menatap papakku yang terlihat cuek mendengar semua ucapan mamakku.

Perkenalkan namaku Reina Akari Fujio, papakku memberi namaku Reina Akari dengan arti ratu cahaya karena aku lahir ketika bulan purnama padahal aku setiap hari diberikan ceramah tentang jodoh dan laki-laki kuat. Aku anak ketiga dari tiga bersaudara, dan kebetulan anak gadis satu-satunya yang lagi-lagi kebetulan memiliki saudara sebagai tentara. Sedangkan aku adalah wanita kantoran biasa. Karena itu mama menuntutku menemukan pria yang kuat untuk bisa melindungiku.

Hmmmm padahal untuk berfikir menikah saja aku tidak pernah, bagaimana caranya untuk memikirkan calon suami kalau hari-hari aku habiskan untuk kerja-kerja dan kerja.

"Rei, dengarkan mama, kakak-kakakmu itu semua menjadi tentara karena mau melindungimu."

"Tapi sekarang mereka semua sudah menikah..." Kataku.

"Iya! Karena usiamu saja sudah 27 nakk, apalagi mereka!" Mama menuangkan ramen ke mangkuk ku , Papa dan mangkuknya sendiri "Makanya kamu butuh pelindung lain."

"Tapi aku kan kuat ma, aku sabuk hitam karate." Aku mengaduk mangkuk ramen ku dan menghirup aromanya yang khas! Eum nikmat!

"Iya mama tau, mama hanya ingin kamu menemukan jodoh yang terbaik."

Papaku mengambil ramennya dan berbicara "Sudahlah Ma, biarkan Rei mencari sendiri jodohnya. Kalau dia ketemu yang lemah dia akan sadar kalau apa yang mama katakan memang harus dipertimbangkan."

Aku terdiam dan menghela nafasku, apa aku harus mencari jodoh tentara? Polisi? Hish....

*****

"Reina........ Itu di lobby ada orang cari kamu. Ganteng!"

Aku mengangkat alisku bingung "Bercanda ya kamu?"

"Seriusss!!! Coba cek dulu."

Aku berdiri dari meja kantorku dan berjalan sambil menyapa rekan seniorku.

"Reina itu ada pacarmu di lobby!" Kata mereka membuatku semakin penasaran, aku kan tidak punya pacar... Apa saudaraku mengunjungi kantorku ya? Tapi aku belum ulang tahun.

Semakin ku percepat langkahku dan berhenti ketika melihat seorang pria dengan tubuh tinggi duduk di kursi lobby. Ketika mata kami bertemu, dia tersenyum dan berdiri mendekatiku.

Semua mata memandang kearah kami, terutama wanita-wanita dikantorku yang seolah-olah terbius melihat ketampanan pria yang kini berdiri tepat didepan mataku.

"Reina." Sapanya sambil tersenyum memperlihatkan lesung pipinya "Jam makan siang, temui aku di kantin kantormu ya."

Aku masih terdiam dan menatapnya tidak percaya "Kenapa kamu kesini?"

"Aku ingin berterimakasih dengan wanita yang menyelamatkan nyawaku."

Aku menggeleng "Tidak perlu, aku iklas."

"Tapi kamu hampir terluka karena aku. Karena itu kumohon, biarkan aku membalas kebaikanmu."

Aku tersenyum, pria didepanku ini tinggi,tampan, dan memiliki perawakan yang menakutkan, tapi sebenarnya beberapa waktu yang lalu ketika aku pulang kerja aku bertemu dengannya yang sedang dihadang sekitar lima pria di salah satu gang. Aku menelfon polisi dan sambil menunggu aku segera memukul beberapa pria itu dengan ilmu karateku sampai pada akhirnya para polisi datang dan menahan lima pria yang kurasa ingin mengambil uangnya.

Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang