BDS n M 21++ (9)

19.2K 495 64
                                    

Dear Ciqaoo Readers.
Author minta maaaaaf banget yaaa kuliah benar2 menguras tenaga bestiii 😭 doakan author supaya segera lulus yaaa hwaaa lope you.

Saran : Silahkan baca eps sebelumnya ya supaya ingat lagi jalan ceritanya! Wkkw

WARNING THIS EPISODE CONTAIN SEX SCENE!!!

🥵🥵🥵🥵🥵🥵🥵🥵🥵

Jeslyn terdiam sejenak. Dulu Fox juga berjanji akan menikahinya, apa Rio akan menikahinya? Apa Rio berbeda dengan Fox? Jeslyn menoleh ke arah pantai dan mengerutkan keningnya melihat seorang pria berdiri di tepi pantai sambil menatapnya. Pria itu membawa bunga dan di bawah sinar rembulan pria itu seolah sedang menatap lurus kearahnya, membuat hati Jeslyn merasa sakit dan sedih seketika.

"Jess.."

Jeslyn menatap Rio dengan pucat "Rio... Apakah ada orang di tepi pantai?"

Rio menoleh dan menggeleng "Tidak ada, ada sih tapi sudah jalan ke arah rumah makan."

"Apa orang itu.. Pria?"

"Iya."

"Apa pria itu membawa bunga?"

"Iya." Rio mengikuti pria itu dan menatap Jeslyn "Kenapa? Kamu takut? Dia bukan hantu Jes tenang saja."

Jeslyn mengangguk dan menghela nafasnya "Maaf Rio... Aku mau istirahat duluan."

"Iya?"

Rio menatap Jeslyn yang meninggalkannya lebih dulu. "Pria itu kan pria yang kemarin bicara denganku saat beli es kelapa." Ucap Rio. "Siapa dia?"

******

Jeslyn menatap langit-langit kamarnya dan termenung. Mengingat kembali kenangan yang pernah Fox tuliskan di dalam hidupnya. Jeslyn menghela nafas dan menutup matanya, berharap kenangan itu bisa segera dilupakan. Tapi sayang kenangan itu justru dengan tidak sopannya masuk ke dalam mimpinya.

Fox mengangkat alisnya melihat Jeslyn kesusahan menarik lepas stocking putih yang menutupi kaki jenjangnya. "Perlu ku bantu?"

Jeslyn menggeleng, tubuhnya masih lemas karena Fox gempur habis-habisan. Apa Fox lupa beberapa minggu yang lalu dia masih seorang gadis?! Tubuhnya masih perlu beradaptasi untuk menghadapi gaya bercinta Fox yang liar dan staminanya yang__ tidak perlu dijelaskan.

Fox tertawa "Rasanya aku ingin menarikmu ke depan cermin dan membiarkanmu melihat betapa cantiknya wajahmu sekarang."

Jeslyn menunduk. Tidak perlu melihat cermin pun Jeslyn sadar bahwa sekarang wajahnya sangat merah karena kelelahan dan malu. Jeslyn yang masih menunduk tiba-tiba tersentak ketika merasa tangan Fox menariknya berdiri berhadapan. Dengan tubuh yang masih gemetaran Jeslyn mencengkram bahu Fox dan menatap mata Fox yang kini sudah tertutupi desiran liar. Pria ini... Masih belum puas.

Jeslyn menggeleng "Ngg itu besok kamu harus rapat!"

"Besok hari minggu."

Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang