BDS n M (7)

7.1K 359 26
                                    

Jeslyn mendekati Rio yang sedang menggendong keponakannya. Dengan senyuman bahagia Rio menyambutnya, membiarkan Jeslyn tertawa bersama keluarganya di bibir pantai. Rio tidak akan menyangkal bahwa kini Jeslyn terlihat sangat cantik, dewasa, dan begitu pantas Rio jadikan istri. Lihatlah senyumnya yang memeluk keponakan Rio dengan kasih sayang, matanya yang memantulkan cahaya ketulusan, Jeslyn benar-benar bidadari yang di turunkan Tuhan untuknya...

"Rio!" Ibu Rio memukul bahu Rio "Belikan es kelapa, cepat..."

"Oke--- se.. Sebentar.." Rio berlari cepat ke sebuah warung makan di tepi pantai dan memesan es kelapa untuk mereka sekeluarga.

"Dia cantik."

Seorang pria asing berbahasa inggris disebelahnya sambil menatap Jeslyn dengan tatapan tajam. Rio mengangkat alisnya setelah tau bahwa pria ini menatap Jeslyn.

"Jangan menatap milik orang lain." Jawab Rio tegas yang malah dibalas dengan kekehan rendah dari pria itu.

"Milik orang lain? Kamu mengucapkan itu untukku atau...." Pria itu memasang kacamatanya dan tersenyum tipis menatap Rio "Ke dirimu sendiri?"

"Aku tidak berbicara dengan orang lain selain kamu.. Setauku, kecuali disini ada angin? Atau kamu anginnya." Rio mengangkat bahunya, berharap es kelapa pesanannya segera selesai meski tidak mungkin karena pesanannya cukup banyak.

"Anak muda... Ah tidak, usia kita tidak terlalu jauh." Pria itu menggaruk keningnya seolah-olah sedang berfikir "Begini, wanita itu dia bukan milikmu, ini tempat umum jadi semua orang bisa melihatnya, meliriknya juga naksir kepadanya. Kenapa kamu marah?"

"Tentu semua orang bisa melihatnya, karena itu aku menegurmu terlebih dahulu sebelum kamu naksir padanya__"

"Memangnya dia istrimu?" Pria disebelahnya meminum kopi dengan santai "Aku tidak melihat cincin di jarimu. Kurasa bukan."

"Segera." Rio menghela nafasnya "Lagipula kenapa aku harus berbicara dengan orang yang tak ku kenal disini? Sudahlah lakukan apa yang mau kamu lakukan, aku tidak perduli. Aku hanya ingin kamu tau bahwa dia sudah ada yang punya, dan akulah pria yang akan bersamanya. Jadi... Jangan sampai jatuh cinta padanya."

Pria itu terdiam sebelum akhirnya mengangguk "Katakan padanya, si calon wanitamu, salam dari Fox."

Rio menghela nafasnya, baru saja dia menghadapi pria random gila yang mencoba menggoda Jeslyn didepan matanya! Untung saja setelah menitip salam pria random itu pergi, kalau tidak mungkin Rio yang akan membatalkan pesanan es kelapanya. Dengan mencoba menenangkan diri Rio membawa es kelapa pesanannya dibantu pemilik warung ke tempat Jeslyn dan keluarganya bersantai.

"Mas kenal boss kami ya?"

Rio menatap pemilik warung yang juga seorang pria dan menggeleng "Kami baru bertemu barusan, dan kurasa kamu paham apa yang kami debatkan."

Pemilik warung mengangguk sambil berkata "Oooh, beliau adalah boss di tempat saya belanja. Selama kerja disini saya tidak pernah melihat beliau berbicara dengan orang yang tidak dikenal makanya saya bertanya tadi mas, maaf ya mas ya haha."

"Santai saja Pakk... Tapi lumayan juga ya dia, usahanya sampai ke negara Indonesia. Saya yakin dia bukan dari Indonesia."

"Iya mas, Istri saya bilang dia dari New York, tapi ada juga yang bilang dari Inggris, ada banyak sekali informasi tentang beliau tapi yang saya tau beliau bilang beliau sering berpindah-pindah tempat."

"Gimana ya caranya pindah-pindah tempat tanpa mikir uang?" Rio tertawa di balas tawa bapak pemilik warung.

"Ya caranya satu aja mass.. Jadi orang kaya."

Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang