BDS n M? 21++ (3)

27.2K 682 24
                                    

Ryan menutup ponselnya dan menatap tajam para bodyguardnya "Bukankah Fox sendiri yang mengatakan kalau dia akan memberikanku wanitanya? Kenapa aku menerima laporan bahwa malam ini dia akan bertamu?"

"Tuan, kami telah menyelidiki laporan Tuan Fox dan kami mendapat alamat rumah yang benar terkait wanita yang akan diberi kepada tuan, namun ternyata kita datang lebih cepat dari wanita itu datang, kita berbicara dengan orang yang salah tuan."

"Maksudmu?"

"Wanita yang kemarin tuan sapa adalah kekasih tuan Fox, wanita itu sudah tinggal 1 bulan dirumah Fox."

"Jadi bukan dia?"

"Benar tuan."

"Lalu? Kenapa harus bertamu kerumahku malam ini? Kalau memang bukan wanita itu , ya aku hanya perlu wanita yang dijanjikannya datang kan?"

"Saya akan memberi laporan secepatnya tuan."

"Persiapkan beberapa penjaga didepan rumah, kirim semua wanita yang ada dirumah ini ke apartmen lama ku, jangan berikan akses keluar masuk untuk penjaga yang baru di rekrut 1 bulan yang lalu. Aku yakin Fox memiliki niat yang buruk. Sudah 5 tahun dia tidak menginjakkan kakinya disini, dan baru kemarin aku bertemu wanitanya hari ini dia sudah mau mengunjungiku." Ryan menghela nafasnya "Padahal ujung-ujungnya wanitanya akan dikirimkan ke rumahku, kenapa dia jadi sensitif sekali ya."

"Saya akan melaksanakan perintah tuan, kalau begitu permisi."

Ryan mengangguk dan berjalan keluar rumahnya, dilihatnya beberapa wanita sudah keluar dengan koper ditangan mereka, beberapa penjaga pun mulai mengambil posisi mereka masing-masing "Fox, apa kamu yakin mau berperang denganku? Hmm kasihan.."

*****

"Dia sudah sadar." Jack menggerakan bahu Fox yang masih tegang "Tenangkan dirimu, dia sudah sadar."

Fox menghela nafasnya dan melemaskan tubuhnya, sejak tadi dia hanya diam duduk di bangku rumah sakit, kepalanya panas, jantungnya berdegup kencang, tangannya sudah merah karena memukul dinding bahkan juga menampar bodyguard yang tidak menjaga Jeslyn dengan baik. Matanya memerah karena menahan semua emosinya, Fox nyaris gila. Beruntung Jack selalu menemaninya dan selalu berusaha menenanginya, kalau tidak mungkin bukan Jeslyn saja yang masuk ke ICCU tapi dia juga. "Bagaimana keadaannya?"

"Jauh lebih baik dari pertama kali dia datang, pasokan darah sudah teratasi, dia sudah di operasi, tapi dokter melarangmu masuk."

Fox mengangkat satu alisnya "Kenapa?"

"Pasien tidak ingin ditemui, begitu katanya."

"Bullshit." Fox berdiri dan berjalan menuju ruang administrasi "Pasien Jeslyn, usia 18 tahun, dimana dia?"

"Maaf tuan, pasien Jeslyn belum terda__"

"Dia sudah di operasi. Ruang inapnya sekarang dimana?"

"Maaf, pasien ingin istirahat." Seorang dokter wanita muda berdiri disamping Fox dan tersenyum ke arah Fox "Tenang saja dia tidak sendirian, dia bersama seorang perawat yang akan menjaganya sampai kondisinya stabil. Bagaimana kalau kita ngobrol diruangan saya?" Dokter itu berjalan melewati Fox, dan berdiri di sebuah ruangan tidak jauh dari situ. Fox mengikuti sang dokter dan berakhir duduk dengan perasaan gelisah didepan dokter wanita itu.

"Saya rasa anda perlu mengganti pakaian anda." Dokter itu tersenyum "Saya Naura, dokter yang menangani pasien bernama Jeslyn usia 18 tahun, percobaan bunuh diri. Sebuah mujizat dia kembali bangun dalam keadaan yang luar biasa lebih baik dari beberapa kasus yang saya tangani, dan permintaan dari Jeslyn adalah untuk tidak ditemui seorang pria bernama Fox yang dipercayainya sekarang sedang duduk menunggunya. Apakah itu anda, tuan Fox?"

Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang