BDS n M? 21++

51.8K 923 23
                                    

Warning : EPISODE INI AKAN MEMUNCULKAN ADEGAN KASAR SEPERTI KATA KASAR, PEMUKULAN, DAN LAIN SEBAGAINYA. KEPADA PARA PEMBACA DIMOHON UNTUK DIBACA SESUAI KETENTUAN UMUR, DAN JANGAN LAKUKAN ADEGAN INI DIRUMAH ANDA. JIKA ANDA MERASA TIDAK NYAMAN SILAHKAN UNTUK TIDAK MEMBACA.

JIKA ANDA NGEYEL WKWKW BACA SAJA 😭🙏

Typo? Tandai saja yaa. Selamat membacaa

*******

Lahir dan di besarkan dengan penuh cinta di rumah Bordil membuatku tersenyum pahit, aku bersyukur telah di besarkan oleh semua wanita yang hidup di rumah bordil ini dengan penuh cinta namun aku juga merasakkan pahit dan ingin menangis saat mengetahui bahwa ketika usiaku menginjak 18 tahun nanti maka aku harus siap di perdagangkan. Ya. Dagang. Jual diri.... Aku ini hanya gadis yang lahir karena kecelakaan bukan karena cinta, ibuku mencintaiku__sangat, tapi dia meninggal ketika usiaku masih 5 tahun, mungkin kalau dia masih hidup sampai hari ini dia juga akan menangis bersamaku di kamarku yang tak lain adalah kamarnya juga.

Ku remas kalender dan menghela nafas dengan kasar "Sial.." Gumamku lemas. Besok benar-benar besok aku akan merayakan kematianku. Menjadi pelacur seutuhnya. 18 tahun. Banyak orang mengatakan kalau aku bisa kabur, tapi orang-orang itu tidak tau kalau keluar rumah bordil saja kami butuh banyak perizinan, banyak yang kabur dan tidak lama kami mendengar kabar kalau pelacur yang kabur ditemukan mati di laut, akhirnya kami memilih untuk hidup menjadi tahanan di rumah bordil daripada mati mengenaskan di laut. Meski memang menurutku dua pilihan ini tetap sama, sama-sama mati.

"Jeslyn."

Aku menoleh dan tersenyum "Iya Madame."

"Sudah siap untuk hari ulang tahunmu besok?" Madame mendekatiku dan mengelus rambut hitam yang kubiarkan panjang sampai menyentuh pinggangku "Madame sudah membelikkanmu pakaian yang bagus Jes, kamu dan tamu acara ulang tahunmu pasti suka."

Aku tersenyum penuh paksaan "Madame, bisakah kita tidak membuat acara?"

"Aah Jeslyn, kamu sudah tau bukan kalau siapapun yang dibesarkan di rumah kesayangan kita ini harus membuat acara meriah saat usianya menginjak angka 18, Madame tidak mau dianggap menganak-tirikan kamu sayang." Madame dengan wajah kencangnya tersenyum padaku, bibirnya berwarna merah darah, benar-benar wanita dengan wibawa yang tinggi "Kenapa Jes, mau kabur?" Madame mengelus rambutku lagi "Coba saja." Ucapnya sebelum keluar dari kamarku.

Aku menahan nafasku dan terduduk lemas ketika Madame keluar dari kamarku, ku tatap wajahku di cermin dan menangis lagi. Aku benci hari ulangtahunku. Aku benci...

****

"Aghhh nggghhhmm..."

Seorang pria dengan cambuk ditangannya menatap beberapa wanita didepannya yang sedang bercinta dengan para bodyguardnya. Pria itu menghela nafasnya dan meminum birnya dengan santai, dia hanya menggunakan bathrobe berwarna hitam, dan benar dia sedang pesta seks meski dia belum melakukan seks tapi dia akan melakukan seks. Beberapa wanita mendekatinya, merabanya dan menciumi lehernya, tapi entahlah malam ini dia merasa terlalu malas dan memilih mendorong para wanita-wanita itu dari sisinya.

"Jack." Pria itu memanggil seorang bodyguard yang sejak tadi berdiri di dekatnya. Bodyguard itu tidak melakukan pesta seks karena tugasnya benar-benar menjaga bossnya. "Sepertinya tadi di depan ada banyak pria yang berlari ingin masuk ke aula utama." Pria itu mengikat bathrobenya dan menatap Jack "Ada apa?"

Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang