You Belong With Me

17.1K 509 23
                                    

Cerita ringan saja ya, belum kelar nulis BDSnM, aku sabtu ini mau melakukan perjalanan ke Kota, jadi mungkin mingdep yaa.

Supaya ga terlalu buat kalian nunggu ak up cerita remaja, tipis3 ajaa wkwkw.

Ditunggu BDSnM nya!!!

Happy readinggg

❤❤❤❤

Aku menatap sahabatku Vito yang baru keluar dari rumahnya dan melambaiku dengan senyuman manisnya. Terkadang aku ingin berteriak di depan wajahnya bahwa aku menyukainya sejak dia pindah kedepan rumahku, tapi mengingat kembarannya yang bernama Eros akhirnya aku menelan semua teriakanku.

Eros, kembarannya yang sangat nakal, yang selalu menggangguku di setiap kesempatan dan membuatku mengurungkan niatku untuk menjadi besan dari keluarga mereka. Jujur aku tidak akan sanggup di ganggu oleh Eros setiap saat! Aku bisa gila!

"Babe!!"

Aku memutar bolamataku dan membiarkan Eros berdiri disebelahku. Setiap hari, bayangkan... Setiap hari aku harus berjalan dengan Eros ke kampus tercinta ku! Entah iblis apa yang merasuki Eros sampai-sampai ia juga mengikutiku sampai ke Universitas bahkan kampus impianku, seandainya dia sepandai Vito yang mengambil kuliah kedokteran pasti aku bebas dari segala beban duniawi ini.

"Babe, senyum sedikit, kita sudah semester 5 loh..." Eros merangkulku dan melambai ke arah teman-temannya yang ku yakini sebentar lagi akan bergabung bersama kami dalam kegiatan jalan kaki bersama menuju kampus tercintaku!

"Babe babe... Sadar diri!" Aku mendorong Eros dan menghela nafasku, memperbaiki rambut panjangku yang kuikat tinggi dan menatapnya tajam "Kamu tidak setampan Vito!"

"Gila kamu ya!" Eros menatapku tidak percaya "Kami berdua kembar identik! Hanya beda jam!"

"Di wajahmu ada tai lalat."

"Itulah keunikanku."

"Aku tidak suka."

"Tapi di dekat matamu ada tai lalat juga."

"Ish!" Aku menatapnya kesal, kenapa sih pria ini diciptakan dengan mulut yang tidak bisa diam?! Maksudku, jangan melawan!

"Baiklah, kamu cantik dengan tai lalat itu." Eros menaikkan kedua alisnya. "Aku sudah memujimu, sekarang puji aku."

"Nope." Aku menggelengkan kepalaku "Kamu jelek."

"Astaga Zeee... Sejahat itukah dirimu pada calon suami masa depan mu ini?"

"Cih." Aku menggelengkan kepalaku, setiap hari Eros semakin gila, semakin halu, dan semakin tidak tertolong.

Kurasa aku belum mengenalkan namaku? Baiklah, perkenalkan aku Zeola, panggilanku Zee oleh Vito dan Eros, dan kalau Eros memanggilku Zee aku ingin memukul wajahnya karena kurasa Zee adalah panggilan spesial dari Vito. Ekhem... Dan seperti yang ku ceritakan di awal, aku menyukai Vito sejak hari pertama dia tersenyum padaku didepan rumahnya yang baru saja dibersihkan, wajah seorang anak laki-laki yang duduk dikelas 2 sekolah menengah pertama itu benar-benar membuatku sadar bahwa jodohku adalah dirinya. Namun saat melihat seorang anak lain dengan wajah yang sama persis dengannya menatapku dengan senyuman yang sebenarnya normal saja membuatku sadar bahwa sejak saat itu akan ada dinding besar penghalang kisah cintaku dengan Vito! Kurasa kalian tau siapa dinding besarnya bukan?!

"Hai."

Aku, Eros, dan geng yang tidak kusadari sudah jalan berjalan menuju kampus langsung membalikan badan mendengar suara gadis yang memanggil kami.

Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang