Terciduk Duo Kampret!

3K 180 6
                                    

Hal yang paling menyenangkan bagi Libra pagi ini adalah memandangi sosok pria yang di cintai nya tengah asik mendrible bola basket layaknya seorang atlit profesional di sisi lapangan. Ekspresi serius Ibram saat melempar bola ke dalam ring benar-benar menyihir Libra, sampai membuat gadis itu terperangah dengan senyuman mengembang- sementara kedua tangannya terangkat setinggi dada seraya mengepal. Efek  merasa gemas

Benar-benar luar biasa, jatuh cinta memang bisa membuat orang bertingkah konyol. Hari-hari nya setelah acara pertunangan itu berubah lebih berwarna, Libra bagai gadis tengah di mabuk cinta. Melihat Ibram tak lagi sama, di matanya kini Ibram lebih terlihat seperti seorang Pangeran tampan berkuda putih

Hahaha... Aneh, dulu ia begitu membenci Ibram dan memilih menjauh. Tapi sekarang? Tak melihat Ibram sehari saja sudah membuat nya uring-uringan, sehingga beberapa kali membuat pekerjaan nya kacau. Tak sedikit pak Wawan sebagai atasannya akhir-akhir ini sering menegur sikap Libra

Ibarat kata, Libra seperti menjilat ludah nya sendiri. Orang yang dulu ia benci nyatanya di masa depan menjadi orang yang sangat ia cintai. Benar-benar tak terduga, mangkannya pepatah yang mengatakan jika kita di larang membeci orang terlalu dalam, itu benar adanya. Sebab kita tidak tahu di masa depan, orang yang kita benci bisa saja berbalik kita cintai.

Uhuy....


Libra berdiri dan berlari kecil menyusul Ibram yang sama-sama mendekati nya. Dengan riang dan wajah berseri Libra menjulurkan sebotol air mineral miliknya kepada Ibram

"Ini minum nya, mas."

Ibram tersenyum dan mengusap surai lembut calon isterinya itu setelah menerima botol air mineral tersebut

"Jangan lari-lari!" ucap nya, khawatir melihat kelincahan kekasihnya itu

"Iya bapak Bos"

Ibram mendengus dan mencebik sebal mendengar sahutan Libra begitu ia selesai meneguk setengah air di dalam botol, Libra padahal tahu jika dirinya amat tak suka mendengar panggilan itu dari mulut Libra sendiri. Namun gadis itu memang sengaja ingin melihat raut kesal nya

Lihat saja sekarang, bukannya merasa menyesal telah membuat nya sebal. Libra malah terkekeh bahagia

"Seneng ya lihat saya kesal?"

Libra menggeleng membuat surai setengah bahu nya bergoyang kesana kemari

"Libra cuma bercanda, mas sayang. Jangan ngambek. Nanti muka ganteng nya hilang loh!" cibir nya di sertai senyuman khas yang membuat Ibram tak suka saat Libra memamerkan senyuman itu kepada pria lain

"Dari tadi kamu cuman duduk di pinggir lapangan lihatin saya, emangnya bisa buat kamu kenyang?"

Libra berkedip beberapa kali, telunjuknya bertepi di dagu nya- bergaya seperti orang tengah berfikir sebelum pada akhirnya ia mengangguk

"Bisa kok." Ibram menaikkan sebelah alis nya. Kenyang apaan dah, kenyang makan angin?

"Kenyang mandangin mas Ibram yang ganteng nya gak ketulungan hihiw..." lanjut Libra dan terbahak bahagia melihat ekspresi datar tunangan sekaligus Bos besar nya. Libra tahu ini garing, tapi beda lagi kalau di tujukan nya ke Ibram. Rasanya tuh benar-benar puas melihat raut datar bercampur kesal, tapi ujung-ujungnya pipi pria itu bersemu juga

Kan gemes... Mana ada cowok yang di gombalin receh, terus diem-diem pipi nya merah. Nggak ada, cuman mas Ibram seorang. Udah tua lagi, eh...

"Ayo kita tanding, kalau kamu berhasil masukin bola ke ring lebih banyak saya akan kabulin permintaan kamu. Kecuali kalau kamu minta pisah, itu nggak akan terjadi. Dan sebaliknya, kalau saya menang saya minta hadiah"

I Belong To My BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang