I Love You!

3.7K 211 18
                                    

Libra terdiam membeku di kursi penumpang seraya meneguk salivanya berkali-kali, sementara Ibram- pria yang memaksa mengatarnya pulang pun sama- hanya diam membisu sedari tadi di kursi pengemudi, raut wajahnya tidak bisa di katakan ramah. Libra menebak, pasti pria itu masih kesal karena ucapan Bunda Este saat makan malam tadi, padahal hanya kesalah pahaman antara adik pria itu mengenai dirinya- tapi kenapa Ibram bisa semarah itu?

Ah sial! Memalukan sekali, lagipun itu bukan urusan Libra. Untuk apa Libra memikirkan persoalan tadi, toh Ia kan sudah menjadi mantan pacar bos nya itu, ups!

Mantan pacar? Hahah... Rasanya aneh mengingat dulu mereka pernah memilik hubungan singkat yang...

Oke Libra stop, itu masa lalu... Jangan di fikirin lagi!

Masa lalu, biarlah masa lalu...

Oke cukup!

Libra jadi pengen nyanyi nantinya...

Perjalanan yang mungkin bisa di tempuh hanya beberapa menit saja tapi entah kenapa terasa begitu lama, jika saja Bos nya itu membiarkan nya pulang dengan kendaraan roda dua miliknya. Mungkin Libra sekarang sudah berguling-guling di atas kasur nan empuk nya. Dan Ibram berjanji akan mengantar motor kesayangannya itu esok hari

"Libra..." Libra berjengit, pria itu baru saja memanggil namanya. Benarkah? Atau hanya telinganya saja yang tengah berhalusinasi merindukan suara maskulin itu menyebut namanya. Libra masih diam tak mau menoleh kearah Ibram

Aduh! Kenapa otak aku makin eror sih! Pesona mantan emang kuat banget, bisa bikin berhalusinasi

"Libra!"

"A-h i-iya pak, bapak manggil saya?" Libra mengerjap dan melirik wajah Ibram, ternyata ia tidak sedang berkhayal. Pria itu benar-benar memanggil sekaligus mengejutkannya

Ibram mendengus, ada apa dengan gadis di samping nya? Apa ia ini invisible sampai perlu dua kali memanggil namanya?

"Kamu kenapa?" Ibram bertanya, ia berupaya meredam kekesalannya. Setidaknya wajah polos Libra mampu menyejukkan perasaannya

"Me-memang nya saya kenapa pak?" bukannya menjawab, Libra malah balik bertanya. Ia masih mempertahan kan posisinya- menatap lurus kearah depan tak mau menatap wajah Ibram. Takut luluh lantah hatinya, fikirnya

Melihat sikap Libra yang enggan menatap nya lagi-lagi membuat perasaan Ibram terasa berdenyut, ia tak tahan. Rasanya ingin sekali berteriak jika ia butuh perhatian gadis itu, tapi Ibram sadar jika hal itu malah akan membuat Libra semakin menjauh dan takut karena sikap agresif nya

Ibram pun menepi kan kendaraannya di sisi jalan yang cukup sepi, Libra yang menyadari hal itu merasa panik dan bersiaga- takut jika Ibram akan melakukan sesuatu yang buruk kepadanya. Kan bisa saja pria itu dendam kepadanya, Libra sering melihat berita di Tv- di mana seseorang tega membunuh karena tak rela di putuskan oleh mantan kekasihnya

Tunggu, tunggu... Memangnya apa spesial nya Libra sampai pria itu tak rela di putus kan oleh nya? Ibarat kata nih, Libra mah cuman runtah yang gak ada apa-apanya. Di pungut pun buat apa, gak ada manfaat nya

Buset dah! Lagi-lagi ia terlalu banyak berfikir dan mengkhayal yang tidak-tidak. Tanpa sadar Libra pun memukul kepalanya berkali-kali demi menghilangkan fikiran aneh itu

"Libra!" Ibram sedikit membentak seraya menahan tangan Libra yang asik memukuli kepalanya sendiri

Dengan kesal Ibram menatap wajah Libra yang kini sudah berubah pias, hei! Ada apalagi dengan kekasihnya ini?

I Belong To My BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang