Es Krim Beracun!

3.7K 244 8
                                    


Irwan mengerjapkan matanya, masih tak percaya dengan apa yang ia lihat barusan- agaknya pak Wawan yang berdiri di sampingnya pun begitu. Sama-sama tak menyangka jika bos hot yang memiliki ribuan fans karyawan wanita dan memiliki beberapa mantan model internasional itu ternyata menjalin hubungan dengan rekan kerjanya dan anak buahnya sendiri

"Udah waktunya pulang, mending kamu siap-siap gih! Oh ya satu lagi... Jangan sebarin cerita ini dulu, saya takut hubungan mereka itu palsu. Takutnya nanti disangka hoax dan kita bisa kena masalah" ujar pak Wawan seraya menepuk bahu Irwan sebelum melenggang pergi

"Iya pak saya mengerti" Irwan menjawab pelan, ia harus mencari kebenarnya terlebih dahulu. LIbra memang akhir-akhir ini sedikit mencurigakan, beberapa kali gadis itu sempat bertanya perihal bosnya. Tapi sayangnya Irwan tidak peka, ia hanya mengira jika Libra penasaran seperti karyawan wanita lainnya, tapi tak tahu jika akan seperti ini jadinya

"Besok gue harus paksa Libra buat jujur, gue gak mau keduluan sama Linda dan Irma!" tekad Irwan, bagaimanapun informasi itu harus ia tanyakan langsung kebenarnya kepada Libra karena akan ada banyak orang yang nantinya kecewa jika mengetahui status baru gadis itu

Karena tak ayal ada banyak karyawan pria yang menaruh hati kepada gadis itu a.k.a Libra, tapi sayangnya Libra yang terkesan lugu dan kurang peka sehingga tak menyadarinya- bahkan yang Irwan lihat ada juga teman satu profesinya yang ia lihat-lihat begitu mendambakan Libra. Tapi ia hanya diam dan berusaha menjaga gadis itu, mengingat hubungannya dengan Libra selangkah lebih dekat dari yang lainnya. Bisa dibilang Irwan itu sahabat Libra selain Linda dan Irma

*******

"Bapak mau bawa saya kemana?" tanya Libra ia merasa de javu dengan kejadian yamg dialaminya saat ini. Bedanya kali ini ada Aiska yang akan ia jadikan tameng jika Ibram akan berbuat macam-macam kepadanya

"Kita mau makan es krim, sekalian antar kamu pulang" jawab Ibram seraya menoleh kearah kekasihnya itu

Libra menggaruk tengkuknya yang tak gatal, ia jujur masih merasa khawatir perihal Irwan dan pak Wawan yang melihat dirinya dan pak Ibram tadi

"Kok kamu diam, kamu sakit?"

Libra menggelengkan kepalanya, fisiknya baik-baik saja. Tapi tidak dengan hatinya
"Bapak gak perlu antar saya pulang, saya bisa pulang sendiri"

Ibram menggeram kesal, Libra selalu saja keras kepala menolaknya
"Jangan mulai membuat saya kesal Libra dan lagi, ganti panggilan kamu sebelum saya kasih hukuman!" Ibram sedikit meninggikan suaranya, memberi peringatan kepada Libra yang mulai menciut

Aiska yang tahu menahu hanya merengut dan memeluk tubuh Libra erat, bocah itu bahkan kini memelototi Ibram yang nampak memarahi Libra

"Papa jangan marahin mama, Aiska gak suka!" cibir Aiska dan membuat senyum Libra tersungging

"Kenapa kamu senyum, suka ya kalau Aiska marahin saya?" tanya Ibram

"iya saya suka"

Ibram terkejut, tapi senyumnya langsung terbit kala mendengarnya

"Papa gak marahin mama kok, mama aja yang nakal gak mau nurut sama papa" sahut Ibram mulai memprovokasi

Libra cemberut mendengarnya

"Tapi Ayah gak suka marahin bunda kalau bunda lagi kesal, ayah sukanya meluk bunda" cerocos Aiska menceritakan kisah ayah dan bunda kandungnya- Reyga dan Isabell

Libra mengernyit, tanda tanya besar kini memenuhi fikirannya. Ia yakin tak salah dengar, ayah bunda? Maksud Aiska siapa?

Melihat raut kebingungan Libra, Ibram pun tersenyum miring
"Kamu pasti bingung kan, saya bakal kenalin seseorang supaya kamu ngerti dan gak nuduh-nuduh saya sembarangan. Tapi setelah itu kamu harus berjanji bakalan lebih tebruka dan mengakui hubungan kita"

I Belong To My BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang