Lampu Hijau!

3.6K 226 14
                                    


Tak henti-hentinya Ibram memandangi wajah Libra yang terlelap damai, hatinya tercubit melihat selang yang mencocki hidung gadis itu. Belum lagi jarum infus yang menembus kulit halusnya, pasti menyakitkan. Andai saja bisa ia gantikan posisi Libra saat ini, Ibram sungguh rela

Tiga jam berlalu semenjak kejadian menegangkan itu Libra masih juga belum tersadar, efek dari obat bius. Dokter mengatakan jika Libra memiliki alergi terhadap jenis kacang-kacangan tertentu sehingga membuat gadis itu hampir kehilangan nyawanya jika saja Ibram telat beberapa menit melarikan gadisnya menuju rumah sakit.

Membayangkan jika Libra benar-benar tak bisa di selamatkan, tubuh Ibram seketika melemas. Ia bahkan hampir mengamuk jika saja tidak ada kakaknya- Reyga dan Isabell yang menenangkannya mungkin Ibram kini sudah mengobrak-abrik restoran es krim Italia itu

"Cepatlah sadar, aku hampir gila menunggu mu!" bisik Ibram lirih, jemarinya terus bertautan seakan memberi kekuatan kepada Libra

Ia pun sudah memberi tahu kepada keluarga Libra akan hal ini, Ibram benar-benar akan bertanggung jawab atas apa yang dialami kekasihnya itu. Di ruang VIP ini ia dengan setia menunggu gadisnya, berharap kelopak mata itu terbuka dan kembali bisa menatapnya. Sambil menunggu kedua orang tua Libra tiba, sesekali ia mencuri ciuman dari pipi chuby itu. Katakan saja ia brengsek bisa-bisa nya memanfaatkan situasi ini. Setidaknya hal itu bisa membuatnya tenang

Cklek...

Pintu terbuka dan menampilkan sosok Reyga yang membawa segelas Coffe yang dibelinya dari cafetaria untuk adiknya itu, sementara Isabell sang istri dan putrinya sudah pulang bersama sopir pribadinya beberapa menit yang lalu

"Minum lah, setidaknya malam ini kau harus kuat bergadang. Karena keteledoran mu kau hampir saja membuat nyawa Libra melayang!" tukas Reyga dan menyerahkan cup di tangannya

Ibram mendengus, tak usah di ingatkan. Tak tahukah hatinya perih mengingat hal itu. Jika saja ia tahu Libra alergi terhadap makanan seperti itu, maka dengan sigap ia akan melarang dan takkan memberikannya

"Apa kau sama sekali tidak mengetahui jika Libra alergi terhadap kacang-kacangan, atau makanan lainnya?" tanya Reyga seakan terus mengintrogasi adiknya itu, ia hanya ingin tahu seberapa cinta kah Ibram kepada Libra sampai hal sebesar itu Ibram tak tahu. Bodoh!

"Jika aku tahu, aku takkan membiarkannya memakan makanan itu. Sialan!" maki Ibram, ia tiba-tiba terusulut emosi karena Reyga yang seakan terus memojokkannya

Reyga menarik sudut bibirnya, senang sekali melihat Ibram tersiksa seperti itu

Pria itu pun semakin tertantang untuk terus menjahili adiknya- Ibram
"Ouh... Kurasa kau tak benar-benar mencintainya, hal sebesar itu pun kau tak tahu"

"KELUAR KAU BRENGSEK!!!" bentak Ibram dengan suara menggelegar, ia tak suka saat kakaknya terus menyudutkannya. Andai saja Reyga bukanlah kakaknya, mungkin ia akan melempar pria itu dari lantai teratas rumah sakit

Dengan gaya lebaynya Reyga merspon ucapan Ibram dengan wajah tercengang sambil menutupi mulutnya dengan kedua tangannya

"Astaga! Tidak bisa ku percaya, bar-bar sekali kau ini. Malangnya Lib..."
Sebelum Reyga kembali merecoki otak Ibram dengan kata-kata sialannya itu, Ibram pun bergerak cepat mendorong tubuh kakaknya keluar dari ruang perawatan

"Sialan sekali!!! Beraninya dia mengomentari hidup ku!" gumam Ibram setelah berhasil mengusir Reyga, masa bodo dengan sikapnya yang kurang sopan itu. Reyga lebih kurang ajar untuk diperlakukan sopan

"Maaf kan aku sayang, kau pasti terganggu kan mendengar teriakan ku..."lirih Ibram seraya mengecup dahi Libra

Rasanya takkan pernah bosan bagi Ibram memandangi wajah Libra, entah sihir apa yang diberikan Libra sehingga membuatnya tergila-gila kepada gadis itu. Jujur saja pertemuan pertama mereka terasa membekas di ingatannya, baginya itu sangat unik. Disaat wanita lain tergila-gila dan akan terpesona memandangi wajahnya, tapi reaksi Libra sungguh di luar dugaan. Gadis itu malah pingsan seolah-olah baru saja melihat hantu

I Belong To My BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang