Bolos Bersama!

3K 179 7
                                    

Libra berjongkok menatap rintik hujan yang lumayan lebat, membuat pekerjaan nya- memasang lampu taman terpaksa di hentikan. Di tangan nya sudah ada segelas susu milo coklat yang ia seduh menggunakan gelas plastik sekali pakai dan air hangat hasil meminta kepada pak Satpam yang berjaga di pos, sebab dirinya malas masuk kembali ke dalam kantor jika hanya sekedar untuk mengambil air. Terlebih takut pak Wawan menciduk nya, dan mengalihkan pekerjaan lain kepadanya

Entahlah, akhir-akhir ini rasanya Libra malas sekali. Setiap pekerjaan nya selesai ia akan kabur, menghindari pekerjaan lain yang akan pak Wawan berikan. Terlebih mood nya sedang memburuk. Alih-alih kembali ke ruangan teknisi, ia malah asik bersantai. Seperti sekarang ini, sambil meneduh di pos Satpam ia asik menatap gulungan kabel serta lampu bohlam empat puluh watt model minimalis sambil menyeruput susu milo di tangannya.

Ia terlihat layaknya seorang pekerja konstruksi, alias kang Kuproy. Ketimbang seorang teknisi yang menyadang status sebagai kekasih Bos besar. Jika Ibram melihat dirinya kini, pasti pria itu akan merasa malu menganggap nya sebagai seorang kekasih

Dan untung nya sejauh ini ia masih baik-baik saja, apa yang ia fikir semalaman suntuk nyatanya tak terjadi. Segala ketakutan Libra tak terbukti, teman-temannya bersikap tak acuh seolah-olah kejadian kemarin memang tak pernah terjadi. Yusuf, pak Yanto serta yang lainnya masih mengajak nya mengobrol membahas pekerjaan atau hal lain, tidak dengan membahas kejadian kemarin saat dirinya bersama dengan orang nomor satu di perusahaan itu

Tapi, justru itu yang membuat rasa khawatir nya kian membesar. Ia merasa aneh dengan sikap mereka semua. Libra bahkan tahu rasa ingin tahu Jaka, Irwan dan Yusuf amat lah besar, mereka bahkan selalu tahu mengena gosip karyawan yang kedapatan berkencan dengan sesama pekerja lain atau kabar pak Nandang- kepala Divisi PPIC yang terjebak di kamar mandi. Mereka semua selalu tahu, namun mengenai kabar mutasi nya Jaka dan Radit. Itu pengecualian

Irwan sudah tahu tentang hubungan Backstreet nya bersama sang Bos, ia aman. Tapi Yusuf, Jaka dan pak Yanto? Lalu kedua OB itu? Memang keadaan masih membaik, tapi nanti... Tidak ada yang tahu kan?

"Bisa gila aku." tanpa sadar Libra mengeluh seraya memukul kepalanya menggunakan kabel sebesar ruas jari- membuat gadis itu meringis kesakitan, seorang petugas Satpam yang berdiri tak jauh darinya menoleh

"Kenapa, non?"

Libra tersentak, lalu tersenyum kikuk mendapati pria paruh baya dengan stelan khas petugas keamanan bertanya penuh rasa kebingungan kepada nya

"Ah- ehehe... Enggak pak, gapapa" sahut nya sambil menggeleng pelan

Aih! Malu-maluin aja kamu, Li

Libra merutuk dalam hati, ia tak sadar tadi. Ia pun segera meneguk milo coklat yang tak lagi hangat itu hingga habis lalu membuang gelas plastik nya ke sebuah tong sampah yang tersedia di sana

"Eh- non kayanya yang pas itu jatuh hampir ketabrak mobil ya?"

Mampus! Suara siapa itu?

Libra mengerjap, lalu menoleh dan melihat sosok pak Satpam yang bertanya tadi kini sudah berdiri dekat peralatan kerja nya. Pria itu ramah dan memiliki senyum khas kebapaan, Libra pun jadi ikut kembali tersenyum sambil mengangguk

"Udah sembuh non, luka nya?" tanya nya lagi. Agak nya petugas itu juga yang pernah membantunya, seingat Libra

"Sudah pak, cuman luka kecil doang. Seminggu langsung pulih" pungkas Libra. Petugas itu mengangguk

Karena hujan sudah berhenti Libra pun bergerak, hendak merapihkan peralatannya. Ia harus kembali, tak enak juga berlama-lama di tempat orang. Fikirnya

I Belong To My BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang