Cemburu Menguras Tenaga!

3.8K 230 15
                                    

Prak....

Ponsel malang seharga satu setengah juta miliknya itu teronggok naas setelah sang empunya baru saja melemparnya ketas meja sebagai pelampiasan rasa kesalnya- meski pelan namun tak ayal jika sang pelaku kini mendapatkan pelototan tajam dari pria paruh baya yang tak sengaja melihatnya

"HEH! Itu hape murahan belinya juga pake duit bukan pake daun, se enaknya aja lempar-lempar begitu!"

Gadis cantik yang tak lain adalah Libra kini meringis sambil meraih kembali ponsel malangnya, Pipihnya masih saja memelototinya tanpa ampun. Sudah di campakkan oleh kekasih jadi-jadiannya, di pelototi, di marahi, dan sekarang layar ponselnya sedikit retak. Sialan!

Malang sekali nasibnya...

"Nah kan! Kenapa tuh hapenya, rusak ya?" Libra menggigit bibirnya sambil meratapi ponsel miliknya, ia hanya bisa pasrah saat pipihnya masih saja menatapnya seraya ikut meneliti ponsel di tangannya

"Kamu lagi kesel sama siapa, hum?" mungkin merasa tak tega melihat wajah putrinya yang kini terlihat mendung, Virgo pun bertanya. Sebagai seorang Ayah ia sudah amat fasih mengenai sifat semua anak-anaknya itu, termasuk tingkah Libra kali ini yang menujukan sekali jika gadis itu tengah dirundung kekesalan entah kepada siapa

"Gapapa Pih, cuman lagi Bad mood aja" dengan singkat Libra menjawab,  tentu saja ia berbohong. Tak mungkin jika ia mengatakan kalau pacar sekaligus bos nya itu tak mengangkat panggilan nya berkali-kali. Entah tersangkut dimana pria itu, mungkin sedang berduaan dengan wanita lain

"Bohong aja! Pipih mana bisa di kibulin, cerita aja gapapa... Pipih siap dengerin kok! " Libra terkekeh, memang terkadang saat mimihnya tengah dinas malam dirumah sakit dan tak bisa menemani nya di malam hari, Pipihnya itu yang selalu siap siaga menemani ketiga anaknya

"Enggak heheh... Libra mendingan tidur, ngantuk!" tolak Libra seraya bangkit dari duduknya, bisa gempar seisi rumah kalau di curhat sama Pipihnya. Apalagi kalau bahas tentang Ibram, bisa langsung di nikahin

"Yaudah sana... Eh tapi obatnya udah di minum kan?" Libra pun mengangguk mantap dan langsung melenggang pergi menuju kamarnya di lantai dua. Virgo yang melihat kepergian puterinya hanya bisa menggelengkan kepalanya, mungkin ada masalah tentang pekerjaan. Fikirnya

Libra mencebik kesal dan langsung melempar tubuhnya keatas kasur selepas menapaki lantai kamarnya, daripada fikirannya terus berkelana memikirkan pria itu- lebih baik ia mengistirahat kan otak dan hatinya. Seharian penuh ia layaknya orang gila terus-terusan mengecek ponselnya, bahkan di saat jam kerja pun ia bisa-bisanya menyelinap membuka loker dan mengecek ponselnya- berharap ada satu notifikasi dari pria itu. Padahal tidak ada

Memalukan memang, Libra bagaikan anak remaja labil saja. Padahal usianya sudah menginjak kepala dua. Ibram memang yang pertama sebagai kekasihnya, tapi entah kenapa efeknya bisa membuat jiwa raganya asing tak seperti biasanya

"Kenapa musti kesel sih Li, harusnya kamu biasa aja, bodoh! Mungkin aja dia lagi sibuk, dia kan bos" rutuk Libra, ia mengerang kesal karena tak bisa menahan dirinya untuk tidak menghubungi Ibram. Entah kenapa ia sedikit merasa malu setelahnya

Libra meninju-ninju kasurnya gemas lalu beralih bersembunyi di balik selimutnya, cukup hari ini ia bersikap aneh. Ke esokan hari nya ia tak boleh seperti itu lagi, Libra takut nantinya menyesal karena seakan-akan ia terlihat mengejar-ngejar Ibram padahal tidak seperti itu konsepnya. Libra mencoba tenang dan bersiap akan memejamkan matanya, namun sedetik kemudian dering nyaring dari Ponsel nya membuat matanya bergulir dan menyorot tajam benda persegi itu

Dengan malas Libra meraih ponsel yang di letakkan di atas nakas, melihat satu nama yang membuatnya gila seharian ini seketika matanya membulat penuh

I Belong To My BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang