Nasehat Tuan Ryatama!

2.7K 179 2
                                    


Libra tersenyum simpul menatap penampilan baru nya, seragam kerja nya kini telah berganti dengan Dress  cantik berwarna pastel yang Ibram beli di sebuah butik ternama sebelum keduanya pergi menuju Bandara. Ibram memaksa, padahal Libra sudah menolak mentah-mentah pemberian kekasih nya itu. Libra merasa berat lantaran harga sebuah Dress yang Ibram beli menghabiskan uang setara dengan setengah gaji nya satu bulan.

Tapi pria itu dengan santai mengatakan jika dirinya pun sanggup sekalipun harus membelikannya seluruh Dress di butik tersebut yang sudah pasti akan merogoh kocek fantastis. Libra tak mau hal itu terjadi, ia pun terpaksa menerima dan memakai Dress cantik itu

"Kenapa honey, apa Dress nya kurang nyaman? Apa mau ganti yang baru?" Ibram bertanya setelah memperhatikan kekasih mungil nya itu sedari tadi terus menatap penampilan nya sendiri

Libra menoleh memandang wajah Ibram dengan tatapan horor. Ibram mengatakan hal itu seolah Dress yang ia beli seharga puluhan ribu rupiah, begitu mudah untuk menggantinya dengan yang baru

"Enggak kok mas, ini nyaman. Libra suka. Warna nya cantik" Libra menjawab setelah mentralkan rasa terkejut nya, ia memang benar-benar menyukai Dress yang melekat di tubuhnya

Ibram seperti tak puas dengan pernyataan Libra, ia hanya tak mau membuat kekasihnya itu kecewa. Apapun akan ia berikan untuk menyenangkan hati Libra

"Bohong!"

Libra menghela nafas dan menyentuh bahu Ibram dengan lembut. Kenapa sih Ibram itu selalu snewen dan curigaan? Ah mungkin faktor U, maklumlah Libra kan pacaran sama om-m

Ups!

"Kapan sih Libra pernah bohong sama mas, Libra kan anak baik" tutur Libra sambil mengerling kan mata bak animasi anime

Ibram mendelik
"Oke, kalau begitu cerita. Kemarin kamu kenapa? Jangan ada yang di tutup-tutupi"

Libra menelan ludah nya kasar, ia fikir Ibram sudah lupa dan takkan menagih penjelasan kepadanya perihal kejadian kemarin. Bagaimana ini, ia belum siap bercerita. Takut Ibram tak menerima ketakutan nya

"Ih mas gak asik nih! Kan lagi bahas Dress, kenapa jadi nyambung-nyambung sama masalah kemarin"

Ibram tersenyum miring, ia sudah menduga kekasihnya itu takkan berani buka-bukaan. Padahal yang Ibram inginkan adalah kejelasan Libra dan ke terbukaan gadis itu, ia jelas tahu segala ketakutan Libra kini setelah mendapat pencerahan dari Bunda dan sahabatnya. Ibram mau hubungan nya ini terjalin dengan komunikasi yang baik, ia mau Libra mengerti jika dirinya perduli melebihi apapun

Tapi sepertinya Libra belum sadar akan hal itu. Sedikit nya Ibram menelan kekecewaan, Libra selalu menutup diri dan menyembunyikan semua masalah seolah ia tak pantas menjadi kekasih yang baik. Apa mungkin itu juga alasan mengapa Libra tak kunjung menerima lamaran nya?

**********

Libra meremat jemarinya gugup seraya menatap perempuan cantik dengan dandanan modis di hadapannya kini. Perempuan itu benar-benar serupa bak jelmaan manusia Barbie. Kaki nya jenjang, rambut panjang pirang nya tergerai indah, kulit nya begitu mulus, belum lagi dengan bentuk tubuh bak gitar spanyol. Sempurna, begitu lah yang ada di fikiran Libra. Semuanya berbanding jauh dengan nya

Tapi melihat sosok perempuan di hadapannya kini sama saja mengingatkan nya dengan kejadian kecelakaan itu. Memori otak nya masih berfungsi dengan baik, Libra yakin jika sosok perempuan itu adalah wanita yang keluar dari mobil mewah Ibram saat kejadian kecelakaan nya beberapa minggu yang lalu

"Libra, kenalkan ini kakak kedua saya. Princessa Agryatama, panggil saja Cessa" suara Ibram tiba-tiba mengintrupsi, membuat Libra kembali tersadar dan memaksa kan senyum

I Belong To My BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang