Sebuah Jebakan!

3.2K 216 7
                                    

Ibram! Bunda punya hadiah buat kamu... Cepet pulang kalau gak mau nyesel seumur hidup!!!

Ibram mengernyit setelah membaca satu pesan singkat yang di kirim oleh Bunda nya. Aneh! Kali ini apalagi yang akan Bunda nya lakukan

Kepalanya kian terasa berdenyut karena mengalami Jet leg usai melakukan penerbangan dari NY. Ibram hanya ingin kembali ke Apartmen miliknya dan beristirahat sampai seluruh tubuh nya kembali segar

Pria dewasa itu pun hanya mengacuhkan pesan tersebut, tanpa ada niatan sedikit pun untuk membalas nya. Ibram sebenarnya masih sedikit kecewa akan sikap Bunda nya- yang se enak jidat mengkomentari status Libra, meski wanita paruh baya itu sudah mengakui kesalahan nya dan meminta maaf, namun Ibram tak serta merta bersikap seperti biasa dan masih enggan untuk berkunjung ke rumah orang tua nya itu

"Tuan, mobil nya sudah siap!" Ibram mengangguk setelah mendapat informasi dari sang ajudan

Kaki jenjangnya melangkah tegas menuju kearah mobil mewah yang sudah terparkir menunggu pemilik nya. Sepanjang jalan Ibram hanya terdiam menikmati pemandangan jalan raya yang cukup lengang, wajah nya nampak kuyu dengan lingkaran mata panda menghiasi. Meski begitu percayalah jika ketampanan keturunan seorang Agryatama takkan pernah meluntur

"Langsung ke Apartmen saja, tuan?" sang sopir bertanya seraya melirik sang majikan lewat spion tengah

"Iya... " Ibram hanya menjawab dengan singkat

Dirinya sudah terlalu penat, berbicara saja rasanya malas. Terhitung hampir satu bulan ia pergi ke Negeri paman Sam itu untuk mengurusi masalah perusahaan yang sedikit mendapat guncangan, perhitungan awal Ibram pergi hanya dua minggu. Namun karena ada masalah lain ia pun terpaksa bertahan lebih lama

Salahkan kakak tertua dan Ayah nya yang dengan tega tak mau membantu nya sehingga ia harus bekerja siang dan malam demi menstabilkan kembali Perusahaan besar nya, Ibram bahkan sampai di larikan ke rumah sakit karena penyakit Gastritis nya kambuh. Pria itu pun mulai kembali menenggak pill penenang yang sudah lama ia tinggalkan, ada alasan besar mengapa ia kembali mengkonsumsi obat itu

Perasaan rindu...

Ibram benar-benar tak tahan karena terus membayangi sosok gadis mungil itu di setiap tidur nya, sementara di sisi lain ia pun harus berkonsentrasi untuk memulihkan keadaan Perusahaan nya, maka dari itu Ibram terpaksa kembali memakan Pill penenang untuk memulihkan kondisi nya. Ayah dan Kakak nya benar-benar sukses menyiksa nya

Tring!

Ponselnya berbunyi dan bergetar di dalam saku jas mahal nya, awal nya Ibram mencoba mengabaikan nya. Namun deringan itu berbunyi kembali berkali-kali, seolah seseorang di sana tengah memancing respon nya

"Ck... Mengganggu saja" decak Ibram seraya meraih benda pipih yang bersarang di saku jas nya

Lima panggilan, dan tiga email. Semua itu berasal dari pengirim yang berbeda, Ibram pun mencoba mengecek nya satu persatu

Tiga panggilan dari Bunda nya, dua dari Rossy- kakak kedua nya, dan tiga email dari Satria- ajudannya yang ia perintah kan untuk memantau aktivitas kekasih nya selama satu bulan ini

Ibram membuka isi pesan email dari Satria yang ternyata berisi tiga foto dan satu video, senyum nya merekah mendapati foto sosok gadis cantik yang tengah tersenyum candied sambil memegang Bucket bunga kiriman nya, ia tak menyangka pada akhir nya gadis itu akan menerima bunga yang biasa di tolak setiap hari nya. Namun hari ini ada yang berbeda, Libra terlihat senang dengan tipe bunga yang Ibram kirim kan.

I Belong To My BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang