Aiska!

4.6K 282 6
                                    


Sudah pusing dengan kelakuan gila bos barunya, ditambah lagi ia diamuk mimihnya karena membiarkan sang bos pulang begitu saja, lalu kali ini apalagi. Terpaksa lah ia menggagalkan rencana bolosnya, daripada nanti ke esokan harinya pak Wawan ngomel kaya kompor meledug, kan bahaya. Teringat setelah Ibram pulang tak henti pak Wawan menghubunginya terus-menerus, memaksanya tuk masuk. Tak lupa seperti biasa memberi ancaman menjengkelkan

Alhasil pagi ini dengan stelan kerja yang biasa digunakan, Libra telah bersiap akan pergi ke tempat kerjanya, untung saja keadaan tubuhnya sudah membaik. Berbekal nyali secuil, ia pun memaksakan tubuhnya berdiri setelah selesai mengikat tali sepatunya. Masih terngiang pernyataan memaksa Ibram semalam, merinding seketika bulu kuduknya.

"Tenang Li tenang, dia pasti cuman bercanda. Jangan kemakan omongan buayanya, bos cuman penasaran. Iya penasaran..."Libra beguman lirih mencoba meyakinkan dirinya seraya menaiki motor matic miliknya

"Kalau penasaran gak mungkin bawain makanan sama bunga sekebon kali kak"

Libra menoleh horor kearah sumber suara yang berasal dibelakang tubuhnya. Astaga! Ia tak sadar jika Yena sudah menumpang di jok belakang. Dan parahnya lagi pasti bocah itu mendengar gumamannya

Plak....

Libra menepuk dahinya, malu sekaligus merasa bodoh disaat bersamaan. Semenatara Yena cekikikan melihat tingkah kakak nya itu

"Udah kak gak usah salting gitu kali"Yena masih saja asik menggoda Libra dengan sesekali memukul-mukul gemas lengan Libra

"Berisik kamu!"mode sinis Libra seketika aktif, menutupi rasa malunya sebenarnya sih hihi

Moodnya seketika ambyar, dengan dongkol Libra menyalakan mesin motornya dan berlalu meninggalkan pekarangan rumahnya setelah tak lupa berpamitan dengan kedua orang tuanya

Tujuan pertamanya kali ini adalah sekolah menengah pertama swasta, Libra harus mengantar adik perempuan menyebalkannya itu terlebih dahulu sebelum menuju ke tempat kerjanya. Sepanjang perjalanan Yena tak henti-hentinya memuji ketampanan serta loyalitas Ibram sebagai bos, membuat Libra muak dan sesekali meng gas motornya dengan tidak selow

Main-main Yena sama Libra, apa dia lupa saat Sma dulu sang kakak adalah mantan joki yang suka membuat keribuatn di jalan raya. Eh tidak tidak, bercanda... Libra anak rumahan mana berani main kek begituan, bisa di pasung sama mimih nya nanti

"Udah sampe, turun!" Dengan nada sadis Libra langsung menyuruh Yena turun dari atas motornya

Penampilan Yena benar-benar kacau, seragamnya sudah awut-awutan akibat cara berkendara sang kakak yang mirip seperti orangmabuk itu. Lain kali Yena tak mau lagi deh membahas bos tampan kakanya itu kalau akhirnya ia seperti ini

"Gak selow banget sih kak nyetirnya!"Protes Yena seraya mempoutkan bibirnya

Setelah menerima helm yang dipakai sang adik, Libra tanpa basa-basi lagi langsung tancap gas menuju tempat kerjanya. Tenaganya harus ia simpan sebaik mungkin untuk digunakan nanti saat orang-orang mewawancarainya, atau bos gilanya itu berulah

Sementara itu Yena hanya bisa menatap kepergian kakak sulungnya itu dengan miris
"Save buat laki-laki yang demen sama kakak gue.."

***********

Bagai mendapat angin segar, senyum yang tak biasa ia perlihatkan kini terpatri indah di bibir merah mudanya, meski tipis namun orang-orang yang sudah mengenalnya lama pasti tahu jika saat ini pria matang itu tengah bahagia

Dengan langkah ringan, Ibram menuruni tangga rumah mewah keluarganya. Semalam memang ia tak sempat pulang ke mansion pribadinya lantaran sang bunda terus saja menghubunginya agar ia pulang kerumah dengan dalih kesepian

I Belong To My BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang