Pertengkaran Hebat!

3.1K 191 5
                                    


Libra meringis merasakan perih akibat cengkraman tangan Ibram di  dagu nya, pria itu benar-benar berniat menyiksa nya. Apalagi sorot mata nya yang amat tajam sampai garis merah tipis terlihat menghiasi kelopak bawah mata nya

Dia benar-benar terlihat seperti titisan Iblis!

"Kenapa diam, heum?" tanya nya dengan nada sinis

Bagaimana bisa Libra berbicara jika tangan pria itu terus saja menekan kuat kedua pipi nya sehingga menyebabkan mulut kecil nya mengerucut dan sulit di gerakan

Ibram kian menyempit jarak tubuh nya dengan Libra, ia memajukan wajah nya. Kemudian berbisik tepat di telinga kekasih kecil nya

"Katakan kepada ku, alasan apa yang membuat mu mengabaikan ku selama dua hari ini?!"

Libra menggeleng pelan seraya meraih-raih telapak tangan Ibram, mencoba melepaskan cengkraman di dagu nya. Itu benar-benar terasa menyakitkan, seakan pria itu hendak meremukan tulang rahangnya. Sementara air mata nya terus membanjiri wajah nya tak terkira

"JAWAB LIBRA!!!" Ibram berteriak seraya menghempaskan dagu Libra, meski pelan tapi perlakuan itu benar-benar sudah menyakiti perasaan Libra

Gadis itu memejamkan matanya, rasa takutnya kepada pria itu naik ke level tertinggi. Libra seakan tak mengenal sosok Ibram, kemana pergi nya Ibram yang manja dan perhatian? Kemana pergi nya Ibram yang penuh kasih sayang?

Libra menangis histeris, ia tahu semua ini adalah salah nya karena tak jujur. Ia sadari itu, tapi apa perlu Ibram ikut menyiksa fisik nya hanya untuk meminta penjelasan nya?

Tidak! Bahkan kedua orang tua nya saja tidak pernah memperlakukan nya dengan kasar

"Libra..." pria itu kembali memanggil namanya, kali ini berubah lebih lembut

Ibram meringis menatap keadaan kekasihnya, ia tersadar dan merutuki setiap tindakan kasar nya. Apa yang baru saja ia lakukan? Fikirnya. Seolah-olah lupa jika dirinya hampir saja meremukan tulang rahang kekasih kecil nya.

"Libra saya minta maaf..." dengan penuh sesal Ibram meminta maaf, tangannya mencoba meraih tubuh sang kekasih tapi tak bisa. Karena dengan cepat Libra segera menghindarinya, melangkah mundur seraya menatap nya dengan tatapan terluka

"Tidak! Ku mohon jangan menghindar, saya benar-benar menyesal"

"Jahat! K-kamu jahat! Brengsek, bajingan!"

Ibram mematung mendengar teriakan Libra, ia menggeleng pelan. Hati nya ikut sakit. Perkataan itu jelas pantas di semat kan untuk nya karena telah menyakiti gadis itu amat dalam,

"Libra... " Ibram tak juga menyerah, ia melangkah maju dan Libra kembali melangkah mundur. Begitu sampai tiga kali melangkah dan tubuh Libra tiba-tiba limbung dan jatuh tak sadar kan diri

Ibram bergerak secepat kilat dan segera menopang tubuh sang kekasih
"Libra, bangun sayang... Saya mohon jangan seperti ini..." ia meracau tak henti seperti orang gila, sambil memangku tubuh mungil itu

Wajah Libra memucat dengan sedikit memar merah bekas cengkraman menghias rahang nya, jemari Ibram menyentuh luka memar itu dengan perasaan sesal

"Saya bersalah. Maaf kan saya Libra..."

Di sela-sela rintihan permintaan maaf nya, tiba-tiba pintu ruangan nya terbuka menampilkan sosok pria paruh baya yang nampak terkejut lalu berubah menampilkan raut wajah penuh amarah begitu tatapan nya tertuju kearah sosok gadis di pangkuan putra nya yang kini tidak sadar kan diri

I Belong To My BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang