"Saya nggak mau terlibat sama urusan Dokter, jadi Dokter nggak usah jelasin apa-apa. Kita hanya nikah kontrak."
Arlin tercengang mendengar ucapan Agmi. Dia mengikuti Reno yang tiba-tiba pergi saat mengobrol dengannya. Ternyata pria itu mengejar istrinya. Karena penasaran Arlin mendengarkan pembicaraan mereka dan mendengar fakta mengejutkan ini.
Nikah kontrak? Jadi sebenarnya mereka hanya pura-pura menikah? Arlin mengerutkan kening dan berpikir. Memang pernikahan Reno tampak terburu-buru. Selama ini Arlin yakin Reno tak menjalin hubungan denhan wanita lain selain dia. Makanya Agmi yang tiba-tiba menyusup di antara mereka terasa ganjil. Namun mendengar ucapan Agmi barusan sekarang semuanya jadi tampak masuk akal.
Kenapa Reno dan Agmi pura-pura menikah? Mungkinkah Agmi hanya kedok Reno agar bisa berpisah dengannya? Jangan-jangan selama ini Reno hanya bersandiwara untuk memutuskan hubungan mereka? Betaap gilanya Reno sampai punya ide seperti itu. Apakah itu artinya Reno sebenarnya masih menyukainya? Arlin mengingat bagaimana Reno mengelusnya tadi ketika dia menangis. Reno memang lemah padanya. Jika dia mengeluarkan air mata, Reno akan memeluk dan menciumnya. Itulah yang selama ini dimanfaatkan oleh Arlin.
Arlin mengintip ke balik tembok lagi. Dia tertegun ketika melihat ekspresi Reno yang tampak aneh. Residen spesialis emergensi medis itu tampak bingung dan terluka. Baru pertama kali Arlin melihat wajah Reno yang seperti itu di depan wanita lain selain dirinya. Bahkan Reno tak pernah begitu pada mantan-mantan pacarnya dulu.
"Ya, aku tahu ... kita hanya nikah kontrak," lirih Reno. Dia akhirnya melepaskan genggamannya dari pergelangan tangan Agmi.
"Karena itu silakan lanjutkan obrolannya sama Dokter Arlin. Saya mau kembali ke IGD."
Agmi meninggalkan Reno begitu saja menuju IGD. Arlin mengamati Reno yang memandangi punggung Agmi yang menjauh dengan tatapan sendu. Arlin menggeleng perlahan. Tidak! Reno hanya pura-pura menikah dengan wanita itu. Tidak mungkin kan dia punya perasaan pada Agmi?
Arlin menggeleng keras. Reno hanya berbohong. Pria itu jelas masih punya perasaan padanya. Agmi dan Reno tidak menikah karena saling mencintai. Bahkan pernikahannya dengan Rendi yang didasari rasa cinta saja bisa hancur seperti ini. Apalagi hubungan Reno dengan Agmi. Jika keadaannya seperti ini berarti dia masih punya kesempatan.
Arlin meremas tangannya. Dia akan membuat Reno kembali padanya bagaimanapun caranya. Sekarang yang terpenting adalah berpisah dengan Rendi lebih dulu. Karena dia tidak akan bisa bersatu dengan Reno selama masih berstatus sebagai istri Rendi. Setelah itu, dia harus mengajak Agmi bicara agar wanita itu mengakhiri pernikahannya dengan Reno. Kalau Arlin bicara dengan Reno, pria itu pasti mengelak dan menolaknya. Namun jika dia bicara dengan Agmi, mungkin wanita itu mau melepaskan Reno.
Arlin memegangi dagunya. Pernikahan kontrak? Selama ini dia kira hal seperti itu hanya ada di sinteron saja. Tentunya pasti ada kesepakatan yang menguntungkan bagi kedua belah pihak jika ingin menjalin kontrak kan? Apa yang membuat Agmi mau menikah dengan Reno? Jujur saja, Arlin merasa gadis itu tampak tidak tertarik dengan Reno pada awalnya. Bahkan menurut Arlin, Agmi sepertinya tidak tertarik pada percintaan. Pengetahuannya dan skillnya yang menonjol dibandingkan dengan koas lain itu membuat Arlin otomatis mengingat Agmi.
Arlin terperanjat ketika pikirannya tiba-tiba mengingat akan percakapannya dengan Rendi beberapa bulan lalu sebelum hubungan mereka merenggang. Waktu itu, Rendi membicarakan tentang asisten peneliti yang baru bergabung dengan projects penelitiannya. Itu adalah Agmi. Arlin masih ingat bagaimana Rendi memuji gadis itu.
"Ada asisten peneliti yang baru masuk, namanya Agmi. Kamu tahu dia?" tanya Rendi seusai dia pulang kerja malam itu.
"Agmi? Ya, aku tahu. Om Sarwono pernah membicarakan dia. Katanya sayang sekali karena dia tidak punya anak laki-laki. Kalau punya pasti Agmi sudah dia jadikan anak mantu," kekeh Arlin. Betapa bahagianya dia saat itu karena tengah mengandung anak kedua yang sudah lama dia idamkan. Mengingat hal ini membuat Arlin mengernyit. Dia tidak suka mengenang kebersamaan dengan Rendi. Semuanya kini hanya membuatnya merasa sakit. Namun dia harus ingat apa yang waktu itu dikatakan Rendi tentang Agmi.
"Om Sarwono emang punya hobi mengumpulkan orang-orang jenius," senyum Rendi.
"Tapi dia melakukan hal yang tidak terduga dengan otak itu. Aku sedikit kecewa."
"Apa?" tanya Arlin penasaran.
"Dia jadi joki tugas. Dia mengerjakan paper mahasiswa lain dengan imbalan," jelas Rendi.
"Wow? Dia bisa begitu? Aku mengerjakan tugasku sendiri saja sudah kewalahan." Arlin malah takjub.
"Makanya aku bilang dia itu jenius. Om Sarwono juga sudah tahu tapi malah sengaja tutup mata. Katanya, dia sedang kesulitan keuangan, SPP-nya sudah menunggak dua semester."
Arlin terdiam setelah berhasil mengingat semuanya. Agmi sedang butuh uang. Mungkinkah dia menikah dengan Reno karena uang? Arlin meremas tangannya. Jika masalahnya hanya uang, Arlin bisa memberikannya. Dia akan membujuk gadis itu untuk berpisah dengan Reno.
***
Aloha guys... Alhamdulillah baby-ku sudah lahir dengan sehat dan selamat.
Masalahnya skrng asiku belum terlalu lancar. Doakan biar aku bisa asi ekslusif ya guys...
Sebenarnya aku kangen banget bisa nulis lagi. Aku akan berusaha sambil momong baby-ku ini biar bisa aktif nulis kayak dulu.
Yang nggak sabar baca cerita ini sampai tamat bisa langsung baca di karyakarsa ya. Bisa kasih tips juga 1000-2000 gitu buat kado dedek bayiku hehehe. Makasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terpaksa Menikahi Dokter (Republish)
Romance"Ayo kita nikah." Agmi terdiam sejenak. Sepertinya ada yang salah dengan pendengarannya. Apa mungkin karena dia kelaperan banget otaknya jadi agak geser ya? "Apa, Dok?" tanya Agmi akhirnya. "Ayo kita nikah," ulang Reno lagi dengan senyuman manis ban...