Chapter 39

772 44 12
                                    

Buka mata mu Sayang. Telah hilang rasa marah ku ketika memeluk mu Sayang.
~ Raga ~

Hari ini Mas Raga sudah kembali bekerja seperti biasa. Dan aku juga kembali di rumah sendiri, aku merasa bosan. Ini juga salah ku. Aku tidak mau di berikan asisten rumah tangga oleh Mas Raga. Dengan alasan ingin melayaninya dan mengurus rumah sendiri. Saat aku tengah menyirami bunga-buang di teras rumah. Tiba-tiba ada mobil yang berhenti di depan gerbang rumah. Dan ternyata itu Ardan.

Ardan datang seorang diri. " Assalamu'alaikum Syha " ucapnya memberi salam. Dia langsung masuk, karna kebetulan gerbangnya belum ku kunci setelah kepergian Mas Raga kekantor.

" Wa'alaikumssalam " jawab ku ketus.

" Syha aku ada perlu dengan mu, bisa kita masuk "

" Maaf kamu memang adik dari suami ku. Namun, suami ku sedang tidak berada di rumah. Tidak sepantasnya aku membawa seorang pria asing masuk ke dalam rumah kami ! "

" Aku bukan pria asing Syha ! "

"Sebaiknya segera katakan apa urusan mu datang ke mari !. Jika ingin bertemu kakak mu kamu bisa kembali lagi nanti ! ". Ucap ku ketus. Aku masih menyiram bunga dan tak menatap Ardan sedikit pun.

" Apa sudah benar-benar tidak ada cinta untuk ku lagi di hati mu Syha ? ". Ucap Ardan

" Cinta itu telah lama mati Ar ! . Harusnya kamu malu datang kemari ".

" Syha, aku sangat mencintai mu. Ku mohon kembali lah kepada ku ". Ucap Ardan hendak menyentuh tangan ku. Aku langsung menepis tangannya.

" Pergi ! "

" Aku tidak akan pergi Syha. Sampai kamu mau kembali dengan ku ". Ucap Ardan memohon.

" Kebodohan apa yang telah kamu lakukan Ar !. Pergi dari sini ! ". Ucap ku sembari mendorongnya dengan sebelah tangan ku. Karna tangan ku yang satu masih memegang selang air.

Tiba-tiba Ardan berjongkok di depan ku " Syha, aku tahu Syha jauh dari lubuk hati mu yang terdalam kamu masih mencintai ku. Kenapa Syha ?. Kenapa kamu harus pergi meninggalkan ku. Kenapa kamu malah menikah dengan kakak ku ?. Jangan hukum aku dengan cara seperti ini Syha. Ku mohon pada mu. Kita ulangi lagi semuanya dari awal. Aku berjanji aku akan membimbing mu . Ku mohon Syha hidup lah bersama dengan ku " Ucap Ardan sendu. Matanya memerah sesekali ia mengusap air matanya. Apa Ardan menangis ?. Tak terasa bulir bening juga tak bisa ku bendung untuk tidak jatuh. Kenapa harus begini Ar ?.

" Mulai lah hidup baru mu Ar. Di luar sana masih banyak prempuan yang bahkan jauh lebih baik daripada aku. Aku yakin Allah pasti akan mempertemukan kamu dengan prempuan baik. Lebih baik sekarang kamu pulang ". Ucap ku mulai lembut.

Bukanya pulang, Ardan malah memeluk ku tanpa aba-aba " Ar lepasin !. Apa-apaan ini ! ".Ucap ku meronta. Namun, bukanya melepaskan pelukannya Ardan malah mengeratkan pelukannya. Aku sudah berusaha untuk melepaskan pelukannya. Ku pukul dada bidangnya untuk berusaha mendorongnya agar melepaskan pelukkannya. Namun, nihil tenaga ku tak cukup kuat darinya.

" Aku tidak akan melepaskan mu lagi Syha !. 5 tahun aku menunggu saat ini namun, setelah aku kembali ?. Apa yang terjadi !. Kenapa takdir tak berpihak dengan ku. Kenapa takdir menghianati ku Syha ! ". Ucap Ardan sendu, air matanya jatuh membasahi pundak ku. Aku harus bagaimana Ar, kita memang tidak di takdirnkan untuk bersama. Aku telah berjanji untuk melupakan mu. Aku tidak ingin membuat kesalahan lagi. Mungkin ini yang terbaik bagi kita Ar !.

Tiba-tiba Karin datang. Ya memang tadi Karin bilang ingin main ke rumah ku. Karin yang menyasikan kejadian ini langsung menarik Ardan dan mendorongnya menjauh dari ku. Aku masih menangis sesegukan. " lo bener-bener gila ya Ar ! "

Ardan menyeringai sembari mengusap kasar air matanya " Ya . Gue gila ! . Gue gila karna Alisyha. Terus lo mau apa ! "

" Cih. Selama ini lo kemana ? Dan setelah Alisyha bahagia sama kehidupan barunya lo tiba-tiba dateng. Jangan seolah-olah di sini lo yang jadi korbannya !. 5 tahun Alisyha nunggu lo ! Tapi apa ? Lo nggak pernah dateng , bahkan lo nggak pernah ngasih dia kabar. Lo tinggalin dia gitu aja tanpa sepatah kata. Sampai Aliysha depresi gara-gara kepergian lo !. Lo pernah tau itu ? .Enggakkan !. Lebih baik lo pergi sekarang juga ! ". Ucap Karin emosi

" Bukan cuma dia yang menderita Rin. Gue juga menderita ! Tapi kenapa dia harus sama orang lain, dan yang lebih parah lsgi sama Kakak gue sendiri ! . Di mana perasaan kalian Hah ! ".

" Takdir nggak berpihak ke lo !
Lo nggak bisa maksain takdir Ar ".

" Kenapa Takdir nggak berpihak sama gue ! ".

" Karna yang ngomong would you be my girl friends bakalan kalah sama yang ngomong would you be my wife ! " ucap Karin.

Tak lama setelah itu tiba-tiba Mas Raga pulang, membuat ku semakin takut. Mas Raga keluar dari mobilnya dengan raut muka marahnya. Wajahnya merah padam. Sepertinya ia tahu semua kejadian yang baru terjadi. Oh iya aku lupa Mas Raga memasang cctv di semua sudut rumah, yang ia hubungkan ke ponselnya.

BUGHHH !!

Satu pukulan mendarat tepat di pipi Ardan. Aku memejamkan mata ku. Tak pernah ku lihat Mas Raga semarah ini.
" PULANG LO ! ". Bentaknya pada Ardan. Ardan langsung pulang.

" KAMU JUGA PULANG RIN ! "

" Tapi Kak gue nggak mau lo nyakitin Alisyha ! ". Bantah Karin.

" Dia istri saya dan dia tanggung jawab saya. Sebaiknya kamu pulang, ini urusan rumah tangga saya ! ". Ucap Mas Raga mulai menurunksn nada bicaranya. Aku mengelus pundak Karin, mengisyaratkan aku baik-baik saja dan sebaiknya Karin pulang saja. Karin pun menurut.

" Masuk ! " ucap Mas Raga, tanpa menatap ku. Ia berjalan mendahului ku.

Jantung ku berdegup tak karuan, aku sangat takut sekali. Tapi, ini juga kesalahan ku. Aku akan menerima hukuman apa pun yang diberikan Mas Raga kepada ku. Setelah sampai di dalam, Mas Raga menutup pintu dengan Kasar. Ia melemparkan tasnya ke sembarang arah " Pejamkan mata mu ! ". Ucapnya tegas. Aku takut . Apa yang akan ia lakukan kepada ku. Apa ia akan memukul ku ?.
......................................................................

###

TBC

Sebagian part di hapus😄 maapin autor ya :)

Hijrah Cinta Di Sepertiga Malam [END] -> TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang