Chapter 16

690 51 1
                                    

" Romantis itu tatkala tengah malam kamu bangun dari mimpi indah mu, menyibak selimut dan melawan dinginnya malam, hanya untuk bersujud sembari melangitkan nama ku " Alisyha

***

Tak terasa waktu berjalan dengan cepatnya, hari ini aku akan melaksanakan ujian.
Padahal baru kemarin rasanya, kami masuk sekolah.
Aku telah mempersiapkan segalanya untuk hari ini.

Untuk kemarin? Tentang Karin? Dani tidak mau bercerita lagi pada kami.
Dengan alasan ia di ancam oleh Karin.
Aku dan yang lainnya sebenarnya penasaran tapi apa boleh buat.

Kini aku berada di depan ruang ujian , sebentar lagi ujian akan di mulai.
Rasanya tegang sekali.
Bukan hanya aku yang tegang.
Yang lain pun merasakan hal yang sama.

Ardan tiba-tiba datang dari belakang mengagetkan ku " udah gak usah tegang, santuy aj Syha" ucapnya lengkap dengan senyum manisnya

" kamu kok ada di sini sih Ar ? "

" ya gimana aku kangen sama kamu."

" hisss beneran Ar !"

" Iya Syha aku beneran kangen "

" Ardan ! . Yang aku maksud bukan itu. Kamu ngapain di sini bukanya belajar ?"

" Kamu tau kan Syha ? " tanyanya pura-pura serius

" tau apa ? "

" Kalo senyuman mu itu semangat ku. Jadi, sebelum ujian di mulai aku harus lihat senyumu dulu biar semangat. " ucapnya sembari mengedipkan sebelah matanya. Membuat semua anak yang berada di dekat kami bersorak
" Cieeeee.... !!!! " ucap mereka berjamaah membuat ku bullshing

Setelahnya membuat ku malu. Ardan yang tidak bertanggung jawab itu pergi ke kelasnya.
Karin dan Elma yang baru kembali dari Kamar mandi pun terkejut melihat semua teman-teman kami bersorak " Ealahhh baru gue tinggal bentaran aja udah rame banget. Ada apaan sih ? " Tanya Karin

Mereka semua kompak menjawab " Kepooo !!! "

Membuat Karin mencebikkan bibirnya " Awas aja ya lo pada kalo udah lulus kangen sama gue."

" PD amat kamu teh Rin " ucap Elma sembari tersenyum. Setelahnya kami memasuki ruang ujian.

***

Di sisi lain Alisyha tengah berjuang Raga tengah sibuk berkutat dengan dokumen-dokumennya.
Hari ini ia akan meeting tender besar.
Dan di pastikan jika tender kali ini goals Papanya akan senang.
Dengan penuh wibawa Raga berjalan ke ruang meeting.
Raga memasuki ruangan dengan tenang. Kemudian ia memulai meeting dengan penuh ketenangan dan kepercayaan diri.

Setelah dua jam meeting Raga berhasil memenangkan tender kali ini. " Selamat Pak " ucap Randy Sekertarisnya

" ini juga karena bantuan kamu. Dan juga berkat Allah SWT. yang telah memudahkan segalanya "

Raga kembali ke ruangan nya dan di sana telah stand bye Abiyan duduk di kursi kebesarannya tengah sibuk berkutat dengan laptop yang ada di meja kerja Raga. Iyan mendongak ketika mendengar suara ketukan sepatu. " ngapain lo ada di sini " ucap Raga sinis

" Baru dateng juga udah marah-marah bro !. Bukanya tender lo menang ya ?.
Gila lo menang sama kalah itu muka nggak ada beda-bedanya " ucap Iyan sembari melempar tutup bolpoin ke arah Raga

" Ngapain lo di sini. Terus itu lo ngapain buka-buka laptop gue ? " tanya Raga kesal. Pasalnya itu sudah kebiasaan sahabatnya yang asal membuka privasinya.

Hijrah Cinta Di Sepertiga Malam [END] -> TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang