Chapter 34

549 44 2
                                    

Pada akhirnya kita memang pulang ke rumah yang sama, namun dengan hati yang berbeda dan tak lagi sama.
~Alisyha~

Setelah semua acara selesai, kami langsung kembali ke rumah Kak Raga. Karna sudah menjadi kesepakatan setelah acara resepsi aku langsung di boyong ke rumah Kak Raga. Sesampainya di rumah Kak Raga aku di minta untuk masuk ke dalam kamar Kak Raga. Aku mulai membuka pintu kamarnya, dan baaa kamarnya tak kalah dingin dengan orangnya. Kamar dengan cat dinding serba hitam berkombinasi warna putih ini sama sekali bukan tipe kamar ku. Yah, apa boleh buat Bunda telah memberi wejangan terhadap ku untuk patuh terhadap suami. Katanya , surga ku saat ini bukan lagi ada pada pada bunda melainkan pada Kak Raga. Oh Robb, mengapa harus kau letakkan surga ku pada dia.

Setelah lama mengamati kamar ini, tiba-tiba Kak Raga masuk. Aku benar-benar tidak tahu harus melakukan apa. Suasana menjadi akward sampai ia memulai pembicaraan " kamu bisa membersihkan diri mu terlebih dahulu Syha " Ucapnya. Aku hanya membalasnya dengan anggukan kepala. Aku berjalan memasuki kamar mandi, setelah sampai di dalam mulai ku lepas satu persatu jarum yang ada di kerudung ku. Dan saat aku hendak melepas gaun pengantin ku, aku kesusahan membuka reseletingnya. Sudah ku coba berunglang kali namun tetap saja nihil hanya sampai setengah reseliting yang terbuka, tangan ku tak sampai mencapai reseleting bawah di gaun ku. " Sialan banget sih, Desainernya emang bener-bener ngrepotin. Mana udah buka jilbab dan kebuka setengah lagi ini bajunya. Hmmm apa yang harus gue lakuin , mana di sini nggak ada siapa-siapa lagi. Masa iya harus minta tolong Kak Raga ".umpat ku. Setelah setengah jam lebih aku tetap tak bisa membuka reseleting gaun ku, akhirnya ku putuskan untuk meminta bantuan Kak Raga.

Perlahan-lahan Ku buka sedikit pintu kamar mandi, terlihat Kak Raga tengah duduk di tepi ranjang. Dengan membelitkan handuk untuk menutupi kepala ku, dengan berjalan berjinjit aku menuju ke arah Kak Raga. Dan sialnya ia malah mentap ke arah ku. " Kok kamu masih pake gaunnya Syha ?, saya kira tadi kamu sudah selesai mandi ". Tanyanya bingung.

" Emmm ak--- ". Sialan kenapa tiba-tiba jadi gugup begini.

" Kamu kenapa Syha ? ".

" Aku nggak bisa buka reselting gaun ku kak ". Ucap ku pelan dan cepat membuat Kak Raga tak begitu jelas mendengarnya.

" Aku apa tadi ? "

" ishhh, kakak nggak denger ?. Aku nggak bisa buka reseleting gaun ku ! ". Ucap ku kesal

" Gimana saya mau dengar kamu bicaranya pelan sekali dan cepat. Apa kamu perlu bantuan saya ? "

Hah bisa-bisanya dia masih bertanya, apa dia tidak tahu pipi ku sudah panas menahan malu ." Emmm, di sini nggak ada siapa-siapa selain kakak. Tapi Kakak bantuin bukanya sambil merem ya ! ". Kak Raga mengangguk menuruti perkataan ku. Aku berjalan mendekatinya " Merem ! " ucap ku, ia mengikuti instruksi ku. Setelah Kak Raga memejamkan matanya aku mngarahkan tangannya pada resleting gaun ku, dan Kak Raga pun membukanya. " Kakak jangan buka mata dulu sebelum aku bilang buka ! ". Setelah itu aku berlari terburu-buru ke kamar mandi dengan satu tangan memegangi belakang gaun ku, dan satunya lagi memegangi handuk yang ku gunakan menutupi kepala ku.

Setelah selesai membersihkan diri, aku keluar dari kamar mandi. Dan betapa terkejutnya aku Kak Raga masih memjamkan matanya duduk di tepi ranjang. " Udah belum Syha ". Tanyanya saat menyadari kehadiran ku.
" Astagfirullah Kak, maafin Alisyha ya. Aku lupa bilang Kakak buat buka mata. Udah kok Kak ". Perlahan Kak raga membuka matanya " Lain kali jangan lupa ya Syha, yaudah Kakak mandi dulu. Kamu siap-siap saja dulu ".Ucapnya dengan senyum manis, sebelum ke kamar mandi ia sempat mengacak jilbab ku. " Sumpah demi apa hari ini Kak Raga senyum terus, duh mana senyumnya manis banget lagi. Ehh, tadi dia bilang apa ?. Siap-siap dulu . Whatt ! . Siap-siap untuk apa ?. Jangan-jangan ?? ". Batin ku. Aku berjalan mondar mandir di samping ranjang, kepala ku masih belum bisa mencerna dengan baik kata-kata Kak Raga barusan. Sampai pintu kamar mandi terbuka menampakan sosok Kak Raga , Oh May God. Aku meneguk saliva ku saat melihat pemandangan di depan ku. Bisa-bisanya Kak Raga keluar hanya menggunakan handuk yang melilit di pinggangnya, membiarkan tubuh atletis dan perut sixpacknya terekspos. Rambutnya yang masih basah membuat ia tampak jauh lebih tampan. Ia tersenyum kepada ku " Saya tadi lupa bawa baju ganti ke kamar mandi Syha ". Ucapnya dengan wajah tanpa dosa. Ia berjalan menuju walk in closet, meninggalkan ku yang masih menatap kepergiaanya dengan tampang cengo.

Setelah selesai ia mendekati ku, lagi-lagi aku di buat terpesona olehnya. Ia dengan pakaian casualnya, sungguh sangat-sangat berbeda dari biasanya yang selalu mengenakan jas kebanggaannya.
Ia duduk di samping ku. Tiba-tiba aku teringat pada ucapannya " kamu siap-siap saja dulu ". Aku benar-benar gugup, jatung ku berdetak tak karuan dan mendadak aku jadi salting. Sepertinya ia menyadari aku tengah salting, ia menatap ku " kamu kenapa Syha ? ". Aku menggeleng.

Akhirnya ku beranikan diri untuk memulai pembicaraan " Apa Alisyha harus memberikan hak Kakak malam ini juga ? " tanya ku malu-malu. Kak Raga terkejut mendengar ucapan ku barusan.
" Maksud kamu apa Syha ? , saya tidak akan memaksakan jika memang kamu belum siap. Bahkan saya tidak berani untuk memulai pertanyaan itu. Kenapa kamu tiba-tiba bilang seperti itu ? " tanyanya.

" Kan tadi Kak Raga bilang, kamu siap-siap saja dulu ". Ucap ku sembari mengulangi ucapannya tadi. Dan apa yang terjadi ?.
Kak Raga malah tertawa, membuat ku bingung. " Kok Kakak malah ketawa sih ? ".

" Gimana saya nggak mau ketawa coba. Maksud saya tadi kamu siap-siap saja dulu, saya mandi. Siap-siap yang saya maksud itu bukan untuk itu Syha . Tapi siap-siap untuk turun makan malam bersama. Kamu saja yang mikir aneh-aneh ". Ucapnya sembari menyentil kening ku. Ohh may god, betapa malunya aku. Jadi, yang dia maksud tadi bukan untuk itu. Kenapa otak mu jalan-jalan sih Syha.

" Saya akan tunggu sampai kamu siap Syha. Yaudah sekarang kita turun, Mama dan yang lainnya pasti sudah menunggu ". Ucapnya sembari menggandeng tangan ku untuk turun.

Setelah itu kami makan malam bersama. Oh iya, dari tadi aku mencari Ardan. Kemana dia ?
Bahkan di pesta tadi dia tidak ada, dan sekarang pun dia juga tidak ada. Tak bisa ku pungkiri setelah 5 tahun lamanya tidak berjumpa dengannya. Aku masih saja memiliki perasaan untuknya, ingin rasanya ku tatap ia walau sekali saja. Maafin aku Ar, setelah ini aku harus melupakan mu. Melupakan semua tentang kita. Karna bagaimana pun aku telah resmi menjadi istri dari kakak mu. Aku bukan lagi Alisyha yang dulu. Sekarang aku adalah kakak ipar kamu , mau tidak mau. Bisa tidak bisa aku harus mengubur semua kenangan tentang mu dan juga tentang kita. Pada akhirnya kita memang pulang ke rumah yang sama, namun dengan hati yang berbeda dan tak lagi sama.

####

TBC


Assalamu'alaikum readers. Autor cuma bilang kalo HCDSM udah autor submit naskahnya ke penerbit . Doain lancar ya .

 Doain lancar ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hijrah Cinta Di Sepertiga Malam [END] -> TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang