SORE ini Raga berniat untuk mengunjungi sahabatnya yang bekerja di rumah sakit, berhubung pekerjaan Raga hari ini tidak banyak jadi ia bisa segeran ke Rumah sakit. Setelah menyelesaikan pekerjaannya dan membereskan meja kerjanya Raga keluar ruangan dengan penuh wibawa dan dengan gagah Raga melangkahkan kakinya. Raga terlihat sangat cool dengan parasnya yang di luar batas tampan, di tambah dengan body goalsnya membuat semua kaum Hawa terpesona saat melihatnya. Sesekali ia mendapatkan sapaan dari karyawannya namun Raga tetap berjalan dengan gaya coolnya dan mengahiraukan semua sapaan itu. Ya, itu lah kekurangannya sikapnya yang dingin dan acuh kepada siapapun kecuali orang-orang terdekatnya. Membuat siapapun segan padanya, memang begitulah sikapnya ia tak mau ambil pusing mengenai apa kata orang tentangnya yang terkesan sombong itu,baginya ini hidupnya pilihannya dan orang lain tidak ada urusannya dengan hidupnya.
Setelah mengendarai mobilnya dengan kecepatan penuh Raga telah sampai di depan Rumah Sakit tempat sahabatnya bekerja, Raga segera memarkirkan mobilnya dan turun untuk mencari keberadaan sahabatnya itu.
Raga yang melihat sahabatnya tengah berjalan di lobby Rumah sakit segera memanggilnya " Yan "
Yang dipanggilpun menoleh,Raga segera menghampirinya " eitss udah nyampe aja lo broo ?"
" janjinyakan emang jam segini " ketus Raga yang melihat sahabatnya itu masih bekerja
" sans dong mamen , gue masih ada satu pasien nih tunggu di ruangan gue dulu yah lo "
Raga mendengus " hmm. yang mana ruangan lo? "
"Sus tolong anterin temen saya keruangan saya ya"
"Baik dok, mari mas" Raga mengikuti suster itu
20 menit kemudian ......!!
Biyan memasuki rungannya dia melihat Temannya itu tengah duduk di kursi dengan tampang kesalnya. Ya ! Raga adalah sahabat Biyan sedari SMP namun, mereka harus berpisah saat kuliah karna Raga memilih kuliah di Jerman sedangkan Biyan kuliah di London.
Raga yang mendengar suara ketukan sepatu menoleh " ck. lama lo !!" kesalnya
Biyan terkekeh ia yakin sahabatnya itu tengah marah padanya, karna Biyan tahu sahabatnya itu paling benci bila di suruh menunggu. Maklum kadar kesabaran Raga sangat minim " Sorry bro tadi pasiennya susah di atur soalnya jadi gue nanganinnya agak lama "
" Hmm"
" ck. Kek anak prawan lo Ga ngambekan, heran gue lo dari dulu nggak berubah "
" suka-suka gue "
" Laper gue nih Ga makan yuk sambil ngobrol-ngobrol gue kangen udah lama nggak ketemu lo "ajak Biyan
" Jyjyk gue denger kata-kata lo" Biyan terkekeh mendengar ucapan sahabatnya itu. Ternyata Raga tidak berubah masih ketus
" udah gue tau lo pasti juga kangen sama gue kan Kan" Goda Biyan sambil mengedipkan sebelah matanya membuat Raga makin jyjyk. Raga berdiri dan keluar rungan, berada di satu ruangan dengan Biyan bisa membuatnya Gila
Biyan tertawa,ia sangat senang bisa membuat sahabatnya itu kesal " ck. Lo mau kemana Ga ?"ucapnya ketika melihat Raga yang membuka pintu
" Makan "
" Ck. Tadi di ajakin gak mau sekarang malah ninggalin " ucap Biyan sembari mengejar sahabatnya
Mereka sudah berada di kafe yang tak jauh dari Rumah Sakit . Mereka tengah menikmati pesanannya
" Lo mau mampir kerumah gue nggak Ga ?"Raga tampak berfikir sebentar " Boleh"
" Sip deh "
Setelah selesai makan mereka pulang kerumah Biyan . Mereka telah sampai di Rumah Biyan. Biyan mengetuk pintu rumahnya dan adiknya lah yang membukakan pintu
"Assalamu'alaikum dek" ucap Biyan memberikan salam
KAMU SEDANG MEMBACA
Hijrah Cinta Di Sepertiga Malam [END] -> TERBIT
EspiritualGenre Spiritual ; Hati-hati baper :) Bagaimana jika kakak beradik saling mencintai satu prempuan yang sama ? Siapa kah yang akan dipilih oleh Alisyha Aisyah Az-Zahra cinta yang di utarakannya atau cinta dalam diamnya ? Disinilah Hijrah cinta Alisyha...