Chapter 12

728 45 1
                                    

Pagi ini aku berangkat di antar Bang Iyan.Motorku yang di serempet OM ! Kak Raga ralat ku, Telah di perbaiki.Namun, Bunda tak mengijinkan ku mengendarai motor sendiri. Sampai di tengah jalan bang Iyan berhenti di sebuah Toko Coklat. " Bang Iyan mau beli coklat ? " tanya ku

" iya " jwbnya singkat

" tumben bang. Buat Alisyha ya ? makasih Abang baik deh " ucap ku dengan mata berbinar

" enak aja buat kamu. Abang beli coklat buat pasien abang bukan buat kamu " ucapnya membuat ku memanyunkan bibirku

" ehh kok tumben abang mau beliin ? ahh pasti pasiennya cwek ya ? duh gak sabarnya Lisyha bakalan punya kakak ipar. Cantik nggak bang ? " tanyaku membobardir

" kepo kamu syha "ucapnya sembari memilih-milih coklat yang ada di etalase. Saat Bang Iyan tengah sibuk memilih coklat. Aku memilih berjalan mencari coklat kesukaan ku. Saat ku temukan coklat kesukaan ku mata ku berbinar. Namun, sayangnya coklat kesukaan ku berada di rak Atas. Aku sudah mencoba berjinjit sampai melompat-lompat namun, apalah daya tinggi ku tak sampai untuk mengabil coklat kesukaan ku.

Mata ku melirik keseluruh sudut ruangan. Pandangan ku tertuju pada kursi tak jauh dari tempat ku
aku segera mengambil kursi itu dan ku jadikan pijakan agar aku dapat menjangkau coklat kesukaan ku.
Namun, saat aku sudah berdiri di kursi itu dan hendak mengambil coklat tiba-tiba kursi tersebut bergoyang dan...

Brukkk..

Ku pejamkan mata ku " kok nggak sakit ya" batin ku

Saat ku buka mata ku ternyata ada seseorang yang menangkap ku dan alangkah terkejutnya aku. Dia adalah Om upss Kak Raga maksud ku.
Bukannya menurunkan ku ia malah menatap ku aku pun juga tak sengaja menatapnya.Terjadilah adegan tatap-tatapan sampai suara beriton Kak Iyan menyadarkan kami " AlLISYHA !! "

Sontak dengan sepontan Kak Raga menjatuhkan ku kebawah " Awww" pekik ku

" sakit tauk ! ikhlas nggak sih nolongnya "ucap ku kesal

Dia tetap memasang muka temboknya tanpa merasa bersalah sedikit pun pada ku " sudah untung saya tolong " katanya pelan namun masih terdengar oleh ku

" Lo ada di sini Bro . ngapain lo ? " tanya kak Iyan padanya

" mau tau aja lo " ucapnya sambil berjalan menuju kasir

Kak iyan menyusulnya karna kebetulan ia sudah mendapatkan coklat yang di cari " hey apa kabar dengan coklat kesukaan ku ?" ucap ku sambil berjalan dengan malas menuju kasir

Setelah selesai membayar Si Om itu segera pergi. Ah bodoamat perihal Kak, Sepertinya panggilan Om cocok untuk orang sedingin dia tidak ada hangat-hangatnya .ia tidaK cocok di panggil Kak. Kak Iyan membayar coklatnya setelah itu ia hendak berjalan keluar tanpa memperdulikan ku " Jadi aku nggak di beliin !! ck. Dasar abang Laknat " umpat ku dalam hati setelah itu aku segera beristigfar

Saat hendak berjalan keluar tiba-tiba mbak penjaga toko itu memanggilku dan memberikan coklat kesukaan ku yang tadi ingin ku ambil sampai aku terjatuh. Karena sibuk berdebat aku jadi lupa mengambilnya. " Dari abang saya ya mbak " tanya ku.

Pegawai itu menggeleng " bukan mbak tapi dari Masnya yang depannya Abangnya mbak tadi " jawab si embak

Aku terkejut, ku kira coklat itu dari Bang Iyan ternyata bukan " yaudah makasih mbak. Udah di bayarkan mbak ? "

" sudah mbak " setelah itu aku segera menyusul Bang Iyan

Bang Iyan melajukan mobilnya kembali menuju sekolah ku. Namun, aku masih penasaran Bang Iyan membeli coklat untuk siapa ?.
akan ku selidiki lain waktu pikir ku

Sampainya di sekolah di depan ruang kelas ku sudah ada Ardan dan kembaranya si Dani. Ah mereka sudah seperti anak kembar, kemana-mana selalu bersama.
Ardan tersenyum manis pada ku dan memberikan Bunga Mawar kepada ku. Aku mengabil bunga itu, bagamanapun aku harus menghargainya.
" Good morning Alisyha " sapanya senyumnya tak pernah pudar menghiasi wajahnya. Ku akui Ardan tampan ia juga asyik, lucu pula

" Morning too Ar " balas ku. Sembari masuk ke kelas ku. Ardan masih setia mengikuti ku.

" elahh mentang-mentang pasangan baru, ngikut mulu lo udah kayak anak kucing " cletuk Karin

" Karin ngomongnya teh di jaga atuh " Ucap Elma

" Balik yuk Ar ke kelas " ajak Dani

" Bentar gue mau lihat senyum bidadari surga dulu " ucap Ardan seraya melirik ku

" apaan sih Ar "

" Senyum dulu dong Syha, kalo lo nggak senyum gue nggak bakalan balik ke kelas !! lo tau nggak Syha pagi ini tu cerah banget tapi, tiba-tiba aja mataharinya meredup lo tau nggak karna apa ? " tanya Ardan

" Bucin lo ! " bukan aku yang menjawab melainkan Karin

Ardan tetap saja mengabaikan ucapan Karin membuat Karin kesal " jawab dong Syha "

" iya apa ? " ucap ku agar ia segera senang dan pergi. Pasalnya aku sudah menjadi bahan tontonan seisi kelas ku

" karna mataharinya nggak dapat senyum dari kamu. lo tau kan senyum lo itu udah kayak energi buat gue tanpa senyum lo gue kehilangan energi gue Syha " ucap Ardan dengan mimik yang di buat-buat .Membuat ku tertawa karna ekspresi wajahnya sangat lucu menurut ku

setelah melihat aku tertawa ia segera pergi dari kelas ku " maksih Syha buat senyumannya " ucapnya membuat ku geleng-geleng kepala melihat tingkahnya

" Itu ketawa Bego " ucap Dani yang masih terdengar oleh

" Cyeee ehemm ehemmm " Goda Karin kepada ku membuat aku makin tersenyum.

" lo kenapa diem-diem bae Ma ? " tanya Karin pada Elma karna sedari tadi ia terkesan lebih diam dari biasanya

" Jangan bilang Elma ?? " ucap Karin tiba-tiba

" Jangan bilang apa Rin ? aku teh nggak suka kok !! " Ucap Elma Gelagapan membuat ku bingung

" Suka siapa Ma ? " tanya Ku

" ehh enggak kok " ucap Elma Gugup

" Hayoo lo suka sama siapa Ma ? ngaku lo !! " ucap Karin

" Enggak Kok " ucap Elma

" Suka sama sia__" Karin baru hendak bertanya lagi tiba-tiba guru sudah datang memasuki kelas ku

" Elma suka sama siapa sih Syha ? " bisik Karin kepada ku

aku menggelengkan kepala " nggak tau Rin "

" padahal tadi gue mau bilang ,Jangan-jangan dia sakit gigi ? tapi kok dia bisa jawab gitu ya ? gue jadi penasaran nih " ucap Karin

" sama gue juga " ucap ku. Ahh hari ini semua orang membuat ku penasaran dari bang Iyan , Om Raga ,ini Elma juga ikutan

" Itu Karin sama Alisyha ngapain bicara sendiri !! " tegur Guru ku. Ya saat Karin tengah berbisik kepada ku Elma tengah maju mengerjakan soal.

" Ehh Anu Bu " ucap Karin gelagapan

" Gpp kok Bu " jwb ku cepat

" Lihat kedepan jangan ngobrol sendiri !! "

" IYA Bu "

" padahal kan gue nggak sendiri ngobrolnya sama lo juga " Bisik Karin lagi. Dasar anak itu paling tidak bisa diam

" Sttt " ucap ku memberikan isyarat agar Karin diam sembari meletakkan jari ku di depan bibir

####
TBC
jangan lupa vote & coment

dhuwi_yhuan

Hijrah Cinta Di Sepertiga Malam [END] -> TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang