Chapter 05

940 50 1
                                    

Setelah kepulangan Raga dari kediaman keluarga Haris. Alisyha memilih untuk pergi ke kamarnya untuk mandi.

Setelah selesai dengan ritual mandinya Alisyha kembali turun ke bawah untuk membantu sang bunda memasak.

"Bunda mau masak apa ?" Tanya Alisyha kepada sang bunda yang tengah sibuk memotong wortel

Bunda yang baru menyadari kedatangan putrinya pun menoleh" ehh sayang, ini bunda mau masak Sop sama Ikan Nila Goreng plus dengan Sambalnya" ucap bunda sambil tersenyum ke arah putrinya

Alisyha membalas senyum sang bunda sembari membulatkan mulutnya tanda O

" Biar Lisyha bantu ya bun , emm Lisyha harus bantu apa bun ? "

" Bantu makan " cletuk sang kakak yang tiba-tiba muncul

Alisyha yang mendengar ucapan sang kakak pun cemberut " ish apaan sih bang "

" Emang iya kamu nggak bisa masak wleee " ucap sang kakak sembari menjulurkan lidahnya

" Bun Bang Iyan nih " adu Alisyha kepada sang Bunda

Bunda yang melihat kedua anaknya pun geleng-geleng kepala " kalian ini ya, udah-udah Biyan kamu sana samperin ayah di depan jangan ganggu adik mu " perintah sang bunda

" iya-iya Bun " ucap Biyan meninggalkan dapur. Tetapi sebelum pergi ia mencubit hidung adiknya terlebih dahulu membuat sang empunya marah

" Bang Iyannnn !! " teriak Alisyha, ya begitulah sifatnya ketika di rumah berisiknya minta ampun . Tetapi saat di luar cueknya minta ampun,apa lagi ketika bersama orang baru.

" husst nggak baik anak prempuan teriak-teriak " ucap Bunda mengingatkan

" udah ini kamu bantu Bunda goreng ikannya "

Alisyha menuruti perintah sang bunda. Perlahan ia memasukkan ikan-ikannya dengan sangat hati-hati.

Dan beberapa detik kemudian Ikan yang ia goreng meletup-letup membuatnya takut " Bundaaaaa " teriak Alisyha membuat sang Bunda terkejut

" ada apa syha, kamu ini ngagetin bunda aja?? " tanya sang Bunda

" Bun ikannya loncat-loncat " adunya pada Sang Bunda

Bunda terkejut bukan main pasalnya ikan yang seharusnya berada di wajan malah jatuh ke lantai " loh itu kenapa ikannya ada di bawah "

Alisyha tersenyum manis agar Bundanya tidak marah " tadi Lisyha mau masukin ke wajan bun, waktu Lisyha mau masukin ehh minyaknya muncrat-muncrat gitu ya udah Lisyha lempar aja malah jatuh kelantai " Terang Alisyha

Sang Bunda geleng-geleng kepala mendengar penjelasan putrinya.Pasalnya putri satu-satunya ini ada-ada saja jika di suruh memasak " yaudah kamu mandi aja sana biar Bunda yang selesain masaknya " Ucap Sang Bunda yang di angguki putrinya

***

Ditempat lain Raga baru saja sampai di rumahnya. Ia berjalan menuju pintu rumahnya bersamaan dengan sang adik yang juga baru pulang.
" ehh kakak ku sayang udah pulang kerja "goda Ardan

" udah tau nanya lagi " jwb Raga dengan tampang malasnya

" Baru pulang di marahin "ucap Ardan

" apaan sih lo gajelas bgt " ucap Raga jengah

" kalo gak ketus gitu bisa nggak sih kak heran gua, pantes aja lo jomblo mulu. Mana ada cwek yang mau sama orang judes kek lo kak "

Tak berselang lama Sang Mama datang membukakan pintu." ehh anak-anak mama udah pulang, tadi mama lagi masak jadi bukanya lama deh "

" iya gpp kok ma "ucap Ardan sambil hendak berjalan melewati sang mama, namun ditarik oleh sang kakak

" pulang sekolah tuh salam cium tangan main nyelonong aja " ucap Raga dengan tatapan tajamnya

" iya-iya sorry, Assalamu'alaikum Mamaku sayang" ucap Ardan sambil mencium tangan sang mama, diikuti oleh Raga

" Wa'alaikumssalam anak mama " balas sang mama

Kini Raga tengah terduduk di balkon kamarnya. Tiupan angin sepoy-sepoy menerpa wajahnya membuat rambutnya sedikit berantakan karena sapuan angin, namun itu tak mengurangi ketampanannya malah sebaliknya membuat ia makin tampan ditambah kaos hitam polos yang pas dengan bentuk tubuh atletisnya, Ditahmbah celana kasualnya walaupun sederhana namun masih saja tampak cool.

Tiba-tiba terlintas di pikirannya bayangan Alisyha. " ishh apaan sih gue, kenapa malah mikirin si anak kecil itu " gerutunya

***

Di bawah pekatnya malam yang berhias bintang-bintang Alisyha duduk termenung di balkon kamarnya sambil menatap bulan yang bersinar dengan terangnya.Tiba-tiba terngiang dikepalanya ucapan ustazah sore tadi.Ya ucapan ustazah membuat hati Alisyha bekecamuk entah mengapa ia merasa sangat gelisah.Namun, ia tak tau apa yang terjadi dengan hatinya.

Bunda yang tengah mengantarkan susu kekamar Alisyha menatap putrinya yang tengah duduk termenung di balkon kamarnya.

" Syha kamu kenapa ?" tanya bunda menghampiri Alisyha

Alishya terkejut melihat bundanya" ehh Bunda kok nggak ketuk pintu dulu "

" Tadi bunda udah ketuk pintu berkali-kali tapi kamu nggak denger ya udah bunda masuk aja, anak bunda kenapa hmm ?"

" Lisyha gak papa kok bun " alibi Alisyha

" udah kamu nggak usah bohongin bunda, kamu cerita aja sama bunda "
" Alisyha juga nggak tau bun tiba-tiba aja hati Lisyha gelisah gitu "ucap Alisyha pelan

" emangnya Lisyha lagi mikirin apa ayo cerita sama Bunda "

" Alisyha tiba-tiba keinget sama kajian ustazah tadi sore bun "

" emangnya ustazahnya menyampaikan tentang apa Syha sampai buat kamu jadi gelisah begini ?"

" Ustazah bilang bun, kalo anak prempuan gak nutup aurat bakalan narik ayahnya,saudara laki-lakinya,suaminya,sama anak laki-lakinya keneraka Bun. Apa itu artinya Lisyha juga bakalan narik ayah sama bang Iyan ke neraka bun ?? " tanya Alisyha sendu

" iya Syha, kalo anak prempuan yang udah balig gak mau menutup auratnya yang menanggung dosanya bukan cuma dia aja tapi juga ayahnya, saudara laki-lakinya.Dan perlu kamu tau satu langkah anak prempuan keluar rumah tanpa memakai hijab satu langkah pula ia menarik ayahnya ke neraka "jelas sang Bunda

Alisyha yang mendengar ucapan sang Bunda tak kuasa menahan air matanya " Tapi Bun Lisyha belum siap "

" Syha berhijab itu tidak menunggu kamu siap apa nggak, hijab itu kewajiban Syha. Emngnya Lisyha mau kalo Ayah sama Bang iyan ke seret keneraka ?? "tanya Bunda

" Tapi Bun Lisyha belum baik"

" Hijab itu nggak harus nunggu baik Syha justru dengan berhijab kamu belajar jadi baik "ucap Bunda

" Tapi bun kalo Lisyha hijabannya besok-besok aja gimana ??" Tanya Alisyha

" Syha kita nggak tau umur kita sampai kapan. Bisa aja kita hidup nggak sampai besok. Kalo Lisyha hijabannya besok-besok kalo hari ini Lisyha udah di jemput sama malaikat gimana ?? memangnya malaikat mau nunggu sampai besok-besok ??" jelas bunda membuat tangis Alisyha pecah

" Ta--pi bun Lisyha belum siap hiks...hiksss "

" Nggak perlu di paksa kalo Lisyha belum siap, pelan-pelan aja sambil kamu memantapkan hati dan jangan lupa juga kamu minta pentunjuk sama Allah, dari pada nanti Lisyha lepas pasang hijab. Bunda bakalan tetep dukung kamu kok "ucap Bunda sambil memeluk sang putri

" Ma---kasih ya Bun udah selalu ada buat Alisyha "

" sama-sama sayang " ucap Bunda sambil mengecup puncak kepala putrinya

####
TBC

dhuwi_yhuan

Hijrah Cinta Di Sepertiga Malam [END] -> TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang