Chapter 06

859 53 1
                                    

Pertemuan pertama mungkin hanya kebetulan, tapi pertemuan selanjutnya adalah kemungkinan ~dhuwi_yhuan

Bumi masih senantiasa dalam gelapnya, hawa dingin menyeruak sampai ketulang,membuat manusia kembali menggulungkan tubuhnya kedalam selimut.Namun tidak dengan Alisyha ia sudah terbangun dari tidur panjangnya

Perlahan ia mulai membuka matanya menatap jam dinding yang menggantung masih menunjukan pukul 02:30. Alisyha beranjak dari ranjangnya menuju kamar mandi untuk mengambil wudhu

Kini Alisyha tengah terduduk bersimpuh di hadapan Robbnya,
sambil menengadahkan tangannya

Ya Allah hamba tau,
hamba bukanlah hamba mu yang taat terhadap mu,
Bertahun-tahun hamba melupakan kewajiban terhadap mu,
Hamba melalaikan perintah mu ya Robb,
Dengan bangganya hamba menapakan aurat hamba tanpa rasa malu terhadap mu,
Hamba melupakan apa yang seharusnya menjadi kewajiban demi pujian ciptaan mu,
Hamba terlarut dalam hingar bingarnya dunia hingga hamba melupakan hakikat dunia yang fana Ya Robb,
Ijinkan hamba untuk memperbaiki diri di jalan mu ya Allah, bimbing hamba untuk senantiasa taat terhadap mu,
kabulkan lah doa hamba Ya Allah

Robbana atinna fidunya hasanna waa fill'a hirroti hassana waa kinna adza bannar.

Dalam dinginya malam Alisyha berdoa dengan khusyunya di hadapan Robbnya, Air matanya tak kuasa berjatuhan membasahi sajadah yang menjadi saksi antara Alisyha dan Robnya.

Setelah selesai berdoa ia memutuskan untuk membaca Al-Qur'an dan Dzkir.

Tak terasa jarum jam berputar dengan cepatnya, Suara Adzan subbuh berkumandan dengan merdunya membangunkan jiwa-jiwa yang masih terlelap dalam alam mimpinya

Tok...Tok...Tokkk

Suara ketukan pintu membuat Alisyha menghentikan Dzikirnya. Ia beranjak dari atas Sajadah menuju pintu tempat suara ketukan

" Syha bangun !!"

" iy Bun "

Alangkah terkejutnya sang Bunda melihat putrinya sudah mengenakan mukenahnya, pasalnya tidak biasanya Alisyha sudah bangun. Biasanya ia paling susah di bangunkan untuk sholat subuh
" Tumben udah bangun Syha ??" tanya sang Bunda heran

" ihh bunda kalo belum bangun di marahin sekarang udah bangun juga di marahin " ucap Alisyha cemberut

" iy juga. Yaudah bunda cuma mau bangunin kamu aja buat sholat subuh ternyata kamu udah bangun, kamu buruan sholat setelah itu turun ke bawah bantu bunda nyiapin sarapan. Ok."

" sip bun " jwb Alisyha bersemangat.

" Alisyha udah bangun Bun ??" tanya Ayah

" udah yah "

" yaudah kalo gitu itu Iyan udah turun ayah berangkat kemasjid dulu ya, Bunda jangan lupa sholat "ucap Ayah

" ehemm,, Bunda sama ayah nih pagi-pagi udah pacaran aja nggak tau apa putra tersayangnya ini jomblo " cletuk Abiyan

" makanya kamu buruan nikah " balas Bunda membuat sang putra memutar bola matanya

" Bener kata bunda, apa mau dilangkahi adik mu dulu " tambah ayah

" udah-udah dari pada bahas nikah mending kita buruan ke masjid yah nanti telat loh " ucap Abiyan mengalihkan pembicaraan

" gitu yah kalo di bahas nikah bawaannya kabur mulu " ucap Bunda kesal

" udah-udah Ayah berangkat dulu kemasjid ya Bun, jangan lupa nanti koper ayah di siapin "ucap Ayah

" iya yah beres "

Hijrah Cinta Di Sepertiga Malam [END] -> TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang