chapter 18

4.3K 600 129
                                    

Wuss...

Angin berhembus menyibak rambut kami, waktu seakan terhenti saat itu.

"Siapa?"

Dari berbagai macam pertanyaan yang bisa kuajukan hanya itu yang keluar dari mulutku, siapa yang dia maksud?

"Seseorang... yang sangat berharga bagiku."

Jawabannya singkat dan mengandung banyak arti. Tak ada seorangpun yang terlintas dalam pikiranku. Siapa sebenarnya yang berhasil mengambil perhatian wanita ini?

"Tapi bukankah orang itu seharusnya sudah... meninggal?"

"Tidak, dia masih hidup."

Masih hidup? Satu-satunya yang bisa hidup selama itu berarti dia... seorang iblis? //udah ketebak kan siapa orangnya?!

"Benar, seperti yang kau pikirkan dia seorang iblis tapi meskipun begitu dia... punya hati yang baik, kau tau?"

"..."

"Maafkan aku, mungkin permintaanku terlalu egois."

"Tidak, tapi aku tidak janji, akan kuputuskan setelah bertemu dengannya nanti."

"Um, baiklah."

Aku mengerti memang permintaannya sedikit aneh tapi ada hal lain yang harus kutanyakan saat ini. "Oh benar, apa sebenarnya isi buku itu?"

Pfftt...

Hah? Kenapa wanita itu tertawa? Apa yang lucu dari pertanyaanku?

"Hal yang kukatakan disini tertulis disana, tapi karena aku tidak mungkin menjelaskan semuanya disini aku menulisnya."

"Tapi terkadang aku tidak mengerti apa yang kau tulis disana."

"Ya karena itu aku ada disini kan? Kau hanya perlu membacanya lalu tanyakan padaku yang tidak kau mengerti."

"Bisakah aku mendengarnya darimu saja?"

Senyuman terpasang diwajahnya, tanpa perlu bicara aku rasa jawabannya tidak.

"Hah.. baiklah, tapi kau tau lebih mudah jika mendengarnya langsung darimu."

"..."

Mungkinkah aku terlalu banyak meminta? Tapi kenyataannya aku bukan orang yang suka membaca apalagi isi buku itu sulit dimengerti. Mendengarkan langsung dari orangnya lebih mudah dicerna kepalaku.

Ah, sepertinya aku harus mengajukan pertanyaan lain. "Apa tidak ada yang ingin kau katakan lagi?"

"Tidak, bagaimana denganmu tidak ingin menanyakan sesuatu?"

Pertanyaan ya... Rasanya semua pertanyaan yang kupikirkan lenyap begitu saja padahal belum kutanyakan.

"Apa aku benar-benar tidak bisa bertanya tentang identitasmu?"

Tidak ada suara saat itu, bahkan angin pun berhenti berhembus. "Tidak"

Sebuah penolakan yang sudah pasti meskipun aku tidak bertanya. "Kamu harus kembali, Tamayo sudah menyelesaikannya."

.
.
.

Kediaman kupu-kupu

Suara gaduh terdengar memenuhi kediaman, siapa lagi kalau bukan mereka yang membuat keributan. Tanjiro melangkah keluar dari ruangannya meninggalkan teman-temannya yang sedang berkelahi disana.

Langkahnya berhenti diruangan sebelah. "Rengoku-san apa kau sudah lebih baik?"

Kyoujurou yang sedang duduk melihat keluar jendela segera menoleh dan menjawabnya penuh semangat. "Ya tentu saja, walaupun menyakitkan luka seperti ini bukan masalah."

Kimetsu no Yaiba: Silent AssassinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang