chapter 22

3.5K 558 64
                                    


"Tidak tidak, kalian salah faham!" Aku mencoba membenarkan kesalahpahaman ini, tapi itu tidak mudah karena mereka tidak percaya begitu saja sedangkan Uzui terus memperkeruh keadaan.

"Sudahlah (y/n)-san akui saja..."

"Tidak ada apapun diantara kami Uzui-san!"

Uzui beralih pada Kyoujurou dengan tatapan anehnya. "Yo, Kyoujurou kau tidak mengelak?"

"Yang dikatakan (y/n)-san benar, tidak ada apapun diantara kami."

"Cih, tidak seru."

Uzui pergi menjauhi kami setelah mendengar jawaban dari Kyoujurou. Aku menghela napas lega, Kyoujurou menepuk kepalaku beberapa kali dan pergi kearah Uzui tadi, sedangkan aku berjalan kearah Muichiro yang sedang bermain dengan batu-batu kecil didekat kolam. Jika kalian bertanya kenapa aku tidak ke arah Kanroji itu karena ia sedang bersama Iguro sedangkan Shinobu sedang menjahili Tomioka, karena itu lebih baik aku tidak menggangu mereka.

"Apa yang sedang kau lakukan Mui?" Tanyaku pada Muichiro yang sedang asik mengumpulkan batu-batu.

"Melempar batu ke dalam kolam." Jawabannya tanpa melihat kearahku.

"Itu tidak boleh, kalau kau melakukan itu kolamnya akan kotor."

"Oh"

Muichiro berhenti melempar batu ke kolam sebagai gantinya ia hanya melemparnya ke udara. "(y/n)-chan apa kau tau kenapa kita dipanggil tiba-tiba?"

"Entahlah"

Karena tidak tau harus melakukan apa, akhirnya aku ikut melemparkan batu ke udara tapi karena itu membosankan aku mencari target untuk kulempar. Dan aku menemukan satu.

Ctak...

Lemparanku sukses mengenai kepalanya, ia segera berbalik dengan tatapan membunuhnya. "Woi bocah awan berani sekali kau melempar batu padaku!"

"Aku tidak melemparmu."

"Lalu siapa hah? Satu-satunya yang bermain dengan batu cuma kamu sialan!"

"Bukan aku, itu (y/n)-chan."

Sanemi menunjuk kearahku dan masih mengomeli Muichiro, "(y/n)-san sedang melihat ikan di kolam dia tidak memegang batu sepertimu!"

Aku menahan tawaku, berbalik dan memasang wajah tak berdosa, 'maafkan aku Mui'

Sedangkan Muichiro masih menjawabnya dengan wajah datar, "tapi bukan aku."

Sanemi menarik kerah baju Muichiro menggantungnya diudara, "kalau tidak mengaku juga akan kuhajar kau!"

Oke aku berlebihan, segera aku menarik lengan baju Sanemi untuk menghentikan mereka, "sudahlah Shinazugawa-san sebentar lagi Oyakata-sama akan tiba lepaskan Muichiro."

"Cih"

Setelah dengan tidak ikhlasnya akhirnya Sanemi melepaskan Muichiro. Aku mencoba menenangkannya dan tanganku yang masih dilengannya menggosoknya perlahan tapi Sanemi dengan cepat menyadarinya.

"Bocah sialan jangan mengelap padaku!"

"Oh maaf, tadi tanganku sedikit kotor jadi aku membasuhnya dengan air dikolam tapi malah berbau amis jadi aku mengelapnya..."

"Tapi tidak harus padaku!"

Urat-urat terlihat jelas memenuhi wajahnya aku sangat yakin ia ingin sekali mencekikku tapi semua itu tertahan karena suara dari dalam.

"Oyakata-sama sudah tiba."

Lagi-lagi dengan tidak ikhlasnya Sanemi harus menahan emosinya dan segera mengambil barisan. Dia mengambil baris paling pinggir untuk menghindari kami sedangkan aku berada ditengah dengan Muichiro.

Kimetsu no Yaiba: Silent AssassinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang