"Kamu sudah kembali (y/n)-san."
"Em"
Aku berjalan memasuki ruanganku. Malam masih larut, tidak seharusnya aku sudah kembali. Tapi mau bagaimana lagi, kalau aku bertemu yang lainnya aku akan dipaksa kembali bagaimanapun juga. "Hah... mungkin aku akan tidur lebih cepat hari ini."
.
.
.Aku selalu menyukai tempat ini. Satu-satunya tempat yang bisa membuatku nyaman hanya dengan melihatnya. Tapi sekarang itu benar-benar berubah, tidak ada lagi warna-warni bunga disini, satu-satunya yang terlihat hanya bunga putih sejauh mata memandang.
"Ada apa?" Suara dibelakangku mengalun lembut.
"Tidak ada."
Aku berbalik dan duduk disebelahnya. Satu-satunya yang tidak berubah disini hanya pohon sakura ini. "Kenapa ini tidak berubah juga?"
"Karena yang ini bukan milikmu."
"Maksudnya?"
Wanita itu memandang pohon disampingnya, meletakkan tangannya disana. "Tempat ini memang alam bawah sadarmu, tapi pohon ini bukan bagian dari sini. Pohon ini dan juga sedikit lahan yang mengelilinginya adalah ilusi yang kubuat."
"Ilusi?"
"Ya, tempat ini adalah tempat yang paling berharga untukku karena itu aku akan membawanya kemanapun."
Tempat yang berharga. Itu artinya tempat ini sungguh ada di suatu tempat diluar sana, kenangan apa yang dia miliki disana? Aku menggelengkan kepalaku, itu bukan urusanku, tidak ada artinya mencari tau.
"Ichikawa-san, aku dengar dari Tamayo kalau caramu berubah berbeda denganku, bagaimana itu terjadi?"
"Ini sedikit rumit, sebenarnya aku juga tidak tau. Yang kuingat saat itu aku tidak bisa mengendalikan emosiku dan tanpa sadar aku menggunakan bentuk keempat—"
"Bentuk keempat! Itu tidak ada dicatatan itu. "Aku terkejut dan memotong kata-katanya.
"Tentu saja tidak ada, aku hanya pernah menggunakannya sekali dan itu tidak sengaja, aku bahkan tidak ingat bagaimana caranya."
"..."
"Tidak tertulis bukan berarti tidak ada, yang harus kau lakukan adalah membuatnya sendiri. Saat itu aku benar-benar tidak tau apapun dan sama sepertimu aku juga sempat syok. Aku berlari keluar hutan dan mencari Tamayo. Oh, apa kau tau penampilan kita itu terbalik?"
"Terbalik?"
Wanita itu mengangguk, "ya, sebelum hal itu terjadi rambutku berwarna putih."
"Pfft, kalau kita terlahir bersamaan kita bisa mengerjai orang lain itu akan menyenangkan."
"..."
Oh? Apa aku salah bicara? Kenapa dia malah terlihat sedih?
"Maaf"
"Tidak apa"
Ughh. Sekarang suasananya malah jadi canggung. Sepertinya aku menyinggung sesuatu yang tidak disukainya, padahal aku hanya bercanda.
"Jangan difikirkan, aku hanya teringat sesuatu."
"Ya"
Hah... Aku benar-benar tidak suka suasana canggung, duduk disini membuatku tidak nyaman. Aku berjalan mendekat ke hamparan bunga putih didepanku, mencoba menyentuh satu. Tapi suara dibelakangku mencegahku.
"Jangan!"
Terlambat, aku bahkan memetiknya dan bunga putih ditanganku berubah menjadi bunga itu, red spider lily. "Ha?" Aku berbalik dan memasang wajah bingung padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kimetsu no Yaiba: Silent Assassin
Fanfiction(y/n) adalah anak yang ceria, namun semua berubah setelah menyaksikan pembantaian keluarganya didepan matanya. Sejak saat itu dia berhenti bicara pada siapapun. Dan bersumpah akan menghabisi iblis yang telah membunuh keluarganya. Bagaimana perjalan...