chapter 1

9.6K 1.3K 324
                                    


Sudah satu tahun berlalu sejak kejadian itu, (y/n) menjalani kehidupannya hanya untuk berlatih, terkadang saat malam ia pergi keluar untuk membunuh iblis. Para penduduk didaerahnya hanya menatapnya prihatin dengan sesekali memberikan bantuan kepadanya, tapi (y/n) hanya diam dan mengangguk kepada mereka, bahkan ia pun tidak pernah tersenyum lagi. Mereka yang tidak mengenal (y/n) menganggap ia adalah gadis bisu.

(y/n) kini telah memantapkan diri untuk berkelana memburu iblis. Ia sudah menyiapkan jubah hitam panjang yang dapat menutupi seluruh tubuhnya. Membawa tas kecil yang berisi alat tulis dan makanan.

Sepanjang jalan tidak ada yang curiga dengannya. Karena postur tubuhnya terbilang cukup tinggi untuk anak seumurannya, ia terlihat seperti gadis remaja biasa padahal usianya saat ini masihlah 11 tahun.

Berjalan dengan tenang memasuki hutan, (y/n) tidak merasakan kehadiran iblis maupun manusia disini. Ia kemudian melompat keatas pohon dan beristirahat disana. "Hah..., Sunyi sekali."

Semilir angin membawa ketenangan padanya. Baru saja ia hendak menutup matanya suara gemerisik terdengar ditelinganya. Seorang anak kecil berambut panjang dengan ujung berwarna mint tengah berlari kesana-kemari yang (y/n) anggap bahwa anak itu sedang tersesat. (y/n) melempar ranting pohon pada anak itu.

Anak itu berhenti seketika mencari keberadaan (y/n). Karena tak kunjung menemukan dirinya, ia pun menghampiri anak itu.

"Apa kamu yang melemparku?" Tanya anak itu. (y/n) mengangguk sebagai jawaban. "Kenapa?"

Baru saja (y/n) hendak berbicara ia langsung menghentikannya, ia pun menulis diselembar kertas. [Apa kamu tersesat?] Untung saja sinar rembulan dapat menembus pepohonan disekitarnya sehingga tulisannya dapat terbaca.

Bukan sebuah jawaban yang (y/n) inginkan, anak itu justru merengek. "Huaa..., aku terpisah dari kakakku."

(y/n) menepuk dahinya, kemudian ia menulis lagi. [Aku akan mengantarmu. Siapa namamu?]

"Tokito Muichiro." Akhirnya (y/n) mengantar Muichiro hingga kerumahnya. Sesampainya disana, (y/n) melihat seseorang yang sama persis dengan anak yang diantarnya. 'sepertinya mereka kembar' batin (y/n).

Muichiro berlari menghampiri kakaknya, memeluknya erat sambil menangis. Karena tak ingin berlama-lama (y/n) meninggalkan kedua saudara itu.

"Untung saja kamu bisa kembali." -Yuichiro

"Ah benar, aku ditemani oleh perempuan berkimono putih dengan rambut panjang." -Muichiro

"Hm? Tapi aku tidak melihat siapa pun dari tadi." -Yuichiro

Muichiro melihat kebelakang, mencari keberadaan (y/n) namun tak menemukannya. "Kamu yakin itu bukan hantu?" Tanya Yuichiro. Kata-kata Yuichiro justru membuat adiknya kembali menangis.

(y/n) kini telah menggunakan jubahnya, meninggalkan kedua saudara itu dan berjalan kembali ketempat awalnya. Namun, hutan tak sesunyi sebelumnya. Ia mendengar suara gaduh tak jauh dari tempatnya berada. Melompat keatas pohon (y/n) melihat seorang berseragam hitam sedang bertarung dengan iblis bertanduk. (y/n) yang menganggap itu hanya iblis biasa hanya diam menonton dari atas pohon. Tapi setelah 10 menit tak ada perubahan dan melihat seseorang berseragam pemburu iblis itu mulai kelelahan (y/n) pun turun tangan. Tanpa menggunakan pernafasannya (y/n) segera melompat dari atas pohon dan menebas leher iblis itu yang membuat tubuhnya berubah menjadi abu.

(y/n) memegang jubahnya erat-erat memastikan wajahnya tak terlihat, kemudian berjalan meninggalkan orang tersebut. 'Arigatōgozaimashita' itulah yang diucapkan orang tersebut.

.
.
.

Sudah sebulan (y/n) berburu iblis dihutan, meskipun hanya iblis biasa yang cenderung lemah. Kini ia merasa bahwa jumlah iblis yang ditemuinya berkurang, tak seperti pertama kalinya ia berada dihutan. Apa karena ia telah membunuh banyak dari mereka atau karena mereka jadi lebih berhati-hati (y/n) tidak tau. Yang pasti ia akan membunuh iblis manapun yang ditemuinya.

Kimetsu no Yaiba: Silent AssassinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang