Hari telah berganti, kediaman (y/n) terlihat kosong seperti tidak ada kehidupan disana. Ia tak pernah keluar dari sana sejak kemarin dan meminta siapapun untuk tidak mengunjunginya untuk sementara waktu. Oyakata-sama dan Amane yang memaklumi itu menyebarkan perintah. Sesekali Amane datang membawa makanan untuknya tapi (y/n) tak pernah membukakan pintu. Hanya Yuina yang berada disampingnya dan memberikan kabar keluar kalau ada yang menanyakannya.
Khawatir tentu dirasakan oleh Ubuyashiki karena bagaimanapun mereka yang menyebabkan (y/n) syok meskipun itu bukan kesalahan mereka. Sebenarnya mereka masih belum mendapatkan apa yang diinginkan, masih sangat banyak pertanyaan yang ingin dilontarkan tapi (y/n) tidak mengatakan apapun, dia hanya duduk dan membenamkan kepala di lututnya.
Hari berlalu dengan cepat bahkan sudah hampir seminggu sejak saat itu, sesekali para hashira mampir walaupun hanya sekedar lewat didepan kediamannya. Semua dilanda kebingungan karena Oyakata-sama meminta mereka untuk tidak menggangu (y/n) sementara waktu tanpa menjelaskan alasannya.
Kyoujurou POV
Sudah seminggu (y/n) tidak terlihat. Padahal aku berencana menemuinya setelah festival tapi hari itu Yuina bilang dia belum bangun dan besoknya kami diberitahu untuk tidak menggangu (y/n). Ada apa sebenarnya? Apa ada masalah?
Kali ini aku berencana mengunjunginya lagi. Tidak peduli meskipun dia tidak akan membukakan pintu untukku. "(y/n)-san kau baik-baik saja?" Aku tau Oyakata-sama melarang siapapun untuk datang tapi aku sudah tidak tahan, (y/n)-san biarkan aku melihatmu sekali saja.
Tapi berapa kali pun aku memanggil tidak ada jawaban darinya. Aku hanya mendengar kepakan sayap mendekat dan aku tau siapa itu. "Apa (y/n)-san ada didalam?"
"Kwakk! Pergilah (y/n)-sama tak ingin melihat siapapun."
Aku tau dia akan menjawab seperti itu, sama seperti sebelumnya. "(y/n) sudah tidak keluar selama seminggu, apa yang sebenarnya terjadi?"
"Itu bukan urusanmu kwakk!"
Haruskah aku menyerah lagi?
.
.
.Sebuah ruangan terlihat kacau dari sisi manapun. Goresan-goresan memenuhi dinding, barang-barang berserakan dilantai. Ruangan yang cukup luas itu hanya berisi satu orang yang terduduk memeluk lututnya. Rambut putihnya menjuntai hingga kelantai.
"Berhentilah seperti itu, kau tidak beranjak dari sana selama seminggu dan bahkan tidak makan kalau tidak kupaksa!"
Tapi tidak ada gerakan darinya bahkan ia malah mengeratkan cengkramannya. Yuina terlihat sangat kesal tapi dia tak bisa melakukan apapun untuk itu.
(y/n) POV
Maaf Yuina aku mengabaikanmu lagi, aku mengabaikan semua orang. Aku tidak tau apa yang harus kulakukan. Aku kecewa pada diriku sendiri.
Kenapa? Padahal aku sudah mengikhlaskannya tapi aku tidak tau itu akan secepat ini dan lagi ada orang lain yang mengetahuinya. Aku... harus pergi dari sini.
Hah... tubuhku sakit duduk seperti ini sepanjang hari. "Pergilah dan katakan pada Oyakata-sama aku akan tinggal dengan Tamayo untuk sementara waktu dan lekaslah kembali."
Yuina terbang begitu aku mengatakannya, dia sangat tanggap dan bahkan sangat cepat mungkin sebentar lagi dia akan kembali. Aku berdiri didepan cermin setelah membersihkan diri. Aku seperti melihat orang lain disana. Rambut hitamku benar-benar putih seperti salju seluruhnya dan mataku terlihat sedikit lebih cerah dari Tomioka. Kalau aku keluar seperti ini tidak akan ada yang mengenaliku kan?
Suara Yuina terdengar di telingaku, dia langsung hinggap di bahuku setelah sampai dan setelah aku menutupi tubuhku dengan jubah milikku kami menghilang dari sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kimetsu no Yaiba: Silent Assassin
Fanfiction(y/n) adalah anak yang ceria, namun semua berubah setelah menyaksikan pembantaian keluarganya didepan matanya. Sejak saat itu dia berhenti bicara pada siapapun. Dan bersumpah akan menghabisi iblis yang telah membunuh keluarganya. Bagaimana perjalan...