Tempat yang semula kacau semakin kacau. Tidak terhitung lagi berapa banyak yang terluka ataupun tiada. Darah terus menetes dari kulit mereka membasahi pakaian. Semua dalam kondisi yang buruk, meskipun begitu tidak ada satupun yang berhenti berjuang. Para hashira dan lainnya bergantian menyerang, tapi mereka terus bertanya kemana (y/n). Dia tidak ada sejak mereka keluar dari tempat itu.
Dibelakang mereka Shinobu merawat siapapun yang terluka bersama dengan Yushiro, membagi tugas dalam menangani mereka. Meskipun ia tak lagi bisa bertarung bersama setidaknya ia masih bisa memberikan bantuan dalam hal lain.
Shinobu yang berada disisi kanan melihat Yushiro yang terus menerus menyuntikkan sesuatu pada seseorang didepannya, hal itu membuat Shinobu penasaran dan mendekat.
"Yushiro-san tidakkah itu terlalu banyak—(y/n)? Apa yang terjadi padanya? Tunggu, pantas saja aku tak melihatnya disana!"
Shinobu yang panik mulai meninggikan suaranya tapi hal itu justru membuat Yushiro semakin kesal. "Diamlah! Mereka tidak boleh tau apa yang terjadi pada (y/n). Jika mereka tau itu akan membuat mereka tidak fokus."
"Tapi apa yang terjadi? (y/n) tidak terluka sama sekali, ia juga tidak bertarung dengan Muzan."
Yushiro tidak ingin menjawabnya tapi ia tak punya pilihan. "Jika bukan karena obat ini (y/n) sudah mati sejak lama. Tamayo-sama membuat ini khusus untuknya, ini akan membuatnya sedikit lebih baik. Tapi masalahnya tubuhnya membangun resistensi terhadap segala jenis obat dan racun, aku tidak tau berapa banyak yang harus kuberikan supaya dia sadar."
Shinobu yang bingung mau tidak mau menahan pertanyaannya untuk saat ini dan ia segera membantu Yushiro menyuntikkan obat, setelah sekian kali mereka melakukannya (y/n) akhirnya menunjukkan tanda-tanda akan bangun.
"Hah...hah...hah...aku masih hidup..." Ucapnya terengah-engah.
"(y/n)-san! Apa kau baik-baik saja?"
(y/n) segera bangkit dan menatap pertarungan didepannya. "Aku... baik-baik saja, jangan khawatir. Yushiro berapa banyak yang kau berikan?"
"Kupikir itu sekitar 20."
"Kalau begitu aku hanya bisa bertahan selama 20 menit."
"Apa yang terjadi padamu (y/n)?"
"Maaf Shinobu, waktuku terbatas aku tak punya waktu menjelaskannya." Ucapnya sambil berlari.
(y/n) POV
Sial! Aku tidak sadarkan diri setelah membantu Yushiro. Untung saja lokasi kami berada ditempat yang benar. Aku sangat takut lokasi kami bergeser ke daerah yang ramai.
Masalahku sekarang adalah tubuhku sangat lemas dan lenganku terasa sakit. Aku seharusnya sudah tidak sanggup membuka mataku saat ini tapi obat itu memaksaku tetap sadar. Lupakan itu, ada hal yang harus diselesaikan sekarang juga.
'Himejima-san!' Aku mengirim transmisi suara padanya.
'(y/n)? Kau sudah datang.'
'Ya, bersiaplah dan katakan pada yang lain untuk mengurus luka mereka lebih dulu.'
'Kau berencana mengurusnya sendiri?'
'Tidak, bantu aku.'
Aku mendengar teriakannya meminta untuk mundur dan juga melihat mereka yang sedikit bingung. Himejima-san mengatakan pada mereka untuk bertahan dan mundur saat aku sampai. Jarakku sudah dekat dan dia sudah dalam jangkauanku.
Aku berlari secepat mungkin tiba-tiba pandangan kami bertemu. Muzan sangat marah melihatku yang berlari kearahnya dan tanpa aba-aba mengubah serangannya. Dia mementalkan seluruh hashira disaat yang sama kemudian mengubah arah serangannya padaku. Tentakel miliknya bergerak sangat cepat tapi untung saja mataku dapat melihat semuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kimetsu no Yaiba: Silent Assassin
Fanfic(y/n) adalah anak yang ceria, namun semua berubah setelah menyaksikan pembantaian keluarganya didepan matanya. Sejak saat itu dia berhenti bicara pada siapapun. Dan bersumpah akan menghabisi iblis yang telah membunuh keluarganya. Bagaimana perjalan...