#22

743 168 38
                                    

Note: If you're enjoying a story part, let me know by voting for it.



Thank You







Ketidakpedulianku pada awalnya dan usahaku untuk meninggalkan William semuanya berakhir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ketidakpedulianku pada awalnya dan usahaku untuk meninggalkan William semuanya berakhir. Aku yang pada awalnya merasa kecewa dan marah akan segala keputusan yang ia pilih hingga terasa merugikanku, semua itu terasa sia-sia. Melihat sosok dirinya yang berdiri di depan rumahku setelah sekian lama hidupku bisa tak bergantung lagi kepadanya, tapi melihat sosoknya lagi justru aku merasa tak bisa menolak dirinya. Terngiang di telingaku suara berat dan putus asa yang memanggil namaku. Bahkan, ia sempat mengatakan kata maaf yang hanya bisa digambarkan sebagai permintaan maaf atas segalanya yang membuat hubungan kami memburuk.


Kupikir akulah yang akan menjadi pihak paling lemah karena tak bisa hidup tanpanya. Tapi siapa sangka, ia datang menemuiku dan menatapku seakan membutuhkanku. Tubuh dan ingatan yang melemah membuat segala sakit yang kurasakan untuknya perlahan memudar. Rasa iba dan melihat bagaimana ia yang tak berdaya dan hanya memanggilku untuk melakukan segalanya bersamaku.


William yang dahulu begitu mendominasi, ia yang begitu kuat, ia yang mampu memanipulasi hidupku dan ia yang mampu mengintimidasi, kini bagaikan suatu omong kosong. Segala karakter yang ia miliki dahulu, jika melihat dirinya sekarang terasa tidak mungkin. Ia bahkan tak bisa lagi menggunakan kekuatannya, tatapan  mata yang kosong, bibirnya yang hanya bisa ia gunakan untuk memanggil namaku dan ia yang hanya berbicara untukku.


Kalau saja aku tak meninggalkannya dan tetap bertahan meski harus berada di antara dirinya dan Clara Oswald, apa ia takkan menjadi menyedihkan seperti ini?


Mengusap dahinya yang berkerut ditengah tidurnya dalam pangkuanku, perlahan perasaan manusiaku yang lemah menguar. Menatap pedih sosok William yang semakin kurus memperlihatkan tulang selangka dibalik kemeja putih kebesarannya, aku mulai kembali putus asa setiap memikirkan jalan keluar untuk membuatnya kembali seperti semula.


Aku tak tahu apa yang terjadi dengannya, dan aku tak tahu harus melakukan apa untuknya.


Melihat dirinya kini membuatku tersadar kalau aku tak pernah bisa membenci dirinya sekalipun ia telah memperbudakku dalam dunianya. Ia perlahan menjadi sosok yang berharga untukku. Terlepas ia menjadikanku budaknya, ia adalah sosok yang membantuku untuk tetap hidup di dunia manusia meskipun aku harus hidup sebagai vampire. Ia mengajarkanku banyak hal, dan ia juga membantuku untuk bertahan hidup. Jika saja tak ada dirinya, aku tak tahu bagaimanakah aku akan menjalani hidup sebagai vampire. Apakah tanpa dirinya aku tak bisa mengontrol diriku atau aku akan hidup kesepian dalam dunia yang memang membuat kami menjadi seperti makhluk kesepian.


"William... kau mendengarku?" Tanyaku berbisik kembali mengusap dahinya dan berangsur berpindah ke arah rambutnya yang sudah mulai memanjang nyaris menutupi matanya.


Starry Night || Joshua & Won WooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang