Note: If you're enjoying a story part, let me know by voting for it.
Thank youTerasa aneh. Baru saja aku memasuki bar setelah menuruni tangga dari lantai 2 yang menjadi tempat tinggal kami, suasana bar menjadi seperti tak biasanya. Biasanya William sudah akan membuka tirai kaca bar beserta pintu utama. Tapi sekarang, bar terlihat gelap dengan tirai dan pintu utama yang masih tertutup.
Ini sudah jam 10 pagi, seharusnya bagian café sudah buka untuk menerima pelanggan yang akan makan di jam makan siang. Mataku langsung saja berkeliling mencari sosok si pemilik. Biasanya kami selalu buka setiap hari, dan rasanya jika tutup seperti ini terlihat aneh bagiku. Kecuali, jika ada sesuatu yang bersifat 'Urgent' dimana aku juga terlibat di dalam urusannya.
"Will..." Panggilku dan mulai berjalan memasuki bar mencari sosok William.
"Joanne! Tolong panaskan mesin mobil?" Suara itu tiba-tiba memanggilku dan saat itu aku tahu ia sedang berada di meja kasir nampak melihat buku laporan keuangan yang telah dicatat oleh pegawainya malam tadi. William mengeluarkan kunci mobil dari saku celananya dan menaruhnya di atas meja bar tepat di sisi meja kasir.
Masih dengan kebingunganku dan aku mengambil kunci mobil yang diberikannya, "Apa terjadi sesuatu? Kenapa bar tutup?" Akhirnya aku bertanya kepadanya.
William menghentikan tangannya yang mencatat sesuatu di dalam buku laporannya dan menoleh menatapku, "Kau akan tahu nanti. Setelah panaskan mesin mobil, segera ganti pakaianmu dengan pakaian tertutup." Ujarnya hanya dengan senyuman tipis seakan memintaku tak bertanya lebih banyak lagi, dan melakukan apa yang ia perintahkan.
Akhirnya, aku hanya bisa mengangguk pelan dan berjalan menuju garasi mobil di belakang bar tanpa bertanya apapun lagi kepadanya. Pasti ada rasa penasaran sampai hal langka terjadi, tapi kalau dia memintaku tak bertanya lagi ya nanti mungkin aku bisa tahu dengan sendirinya nanti.
"Pakai pakaian yang tak membuat kulitmu terbakar, Joanne!" Lantang William bersuara ketika aku sudah tiba di pintu belakang dan hanya dibalas anggukan olehku.
Aktivitas luar sepertinya.
Kalau tidak, mana mungkin dia memintaku memakai pakaian tertutup.
Menuruti perintahnya, segera saja kupanaskan mesin mobil William. Melihat ke sebelah mobil William, rasanya aku hanya bisa melihat sembari tersenyum miris. Ada mobil lain terparkir disana. Tergolong mobil mahal juga tapi tetap tak semahal milik William tentu saja. Mobil yang ia berikan kepadaku, mobil luxury Lexus ES berwarna merah yang bahkan dia sudah memasangkan tirai di setiap sisi kaca pintu kaca mobil. Tak hanya itu dia juga memasang kaca film untuk menahan sinar matahari yang masuk ke dalam mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Starry Night || Joshua & Won Woo
Fanfiction[ON GOING] "Meski kita bersama di bawah langit malam yang sama, ada untaian kata yang tak dapat kukatakan kepadamu." "Kau sadar? Jatuh cinta kepada manusia itu sia-sia." [ Prequel of 'Chained'] Written by Siechra (May 12, 2020)