Note: If you're enjoying a story part, let me know by voting for it.
Aku menyesali kedatanganku. Hari-hariku kembali lagi mengingat akan dirinya. Meskipun kembali kepada kesibukanku setiap harinya, disaat tak ada yang bisa kulakukan untuk sesaat membuatku kembali mengingatnya. Kalau aku tak datang mungkin aku takkan menjadi seperti ini—mengingatnya jauh lebih banyak daripada sebelumnya.
Kesibukanku semakin tak banyak bisa kulakukan semenjak memperkerjakan beberapa pegawai baru atau lebih tepatnya mereka yang membantuku dalam bisnis ini. Nancy yang sudah tak banyak lagi membantuku tapi berkat Rosemary dan dua orang lainnya yang membantuku sudah lebih dari cukup. Dua orang mahasiswa yang bekerja part time membantuku saat ini, mereka diberi kemudahan dengan disediakannya kamar untuk mereka tinggal. Mahasiswa perantau yang kata mereka pekerjaan ini sangatlah membantu. Tak perlu keluar untuk biaya sewa tempat tinggal selama mereka berkuliah di Fairbanks, ditambah lagi dengan gaji yang kuberikan. Sejak mereka bekerja tak jarang teman-teman perantau mereka lainnya juga mencari pekerjaan dariku.
Aku sedang memikirkan itu. Menambah pegawai lagi ketika rencanaku akan merenovasi penginapan pertama dan menambah jumlah kamar. Sepertinya aku memang berbakat dalam bisnis ini.
Vernon kini telah kembali ke Aspen dan yang kutahu mereka—William dan keluarga barunya—akan segera pindah dalam waktu dekat.
Kami tak tahu kemana mereka akan pindah, karena yang kupikirkan hanyalah Marilyn dan kabar mengenai dirinya. Sedikit menyedihkan, aku mengetahui dari Vernon bahwa Marilyn mengatakan kalau ia benci kepadaku. Aku tak tahu apa yang selama ini William katakan kepadanya mengenai diriku, tapi sepertinya ia membuat Marilyn berpikir akulah pihak yang bertanggung jawab. Meninggalkan Marilyn tanpa kata terakhir bersama William.
Pikiranku benar-benar tak karuan. Hampir aku memecah konsentrasiku saat sedang mengendarai mobilku menuju rumah yang terletak di pedalaman. Jaraknya sekitar 15 Km dari tengah kota, berlokasi di pinggir kota Fairbanks. Letak yang bagus untuk vampire sepertiku yang rasanya tak butuh sosialisasi. Dikelilingi pepohonan dan sungai kecil tak jauh dari sana. Rumah kayu sederhana dua lantai yang hanya dihuni olehku.
Seandainya sejak dulu aku tinggal sendiri seperti ini tanpa terlibat dengan William terlalu lama, mungkin hidupku takkan serumit ini.
Memarkirkan mobilku di halaman rumah, dan aku mendapatkan satu mobil yang tak kukenal terparkir lebih dulu di halaman rumahku. Bukan mobil milik seseorang yang kukenal, jika aku mengenal mobilnya dapat kupastikan kalau aku tahu siapa pemiliknya. Rosemary tak memiliki kendaraan, Nancy pasti selalu memakai Volkswagen pink kebanggaannya, sedangkan mobil yang terparkir di halaman rumahku berwarna putih yang tidak kuketahui jenisnya dan yang pasti hanya terlihat merk Jeep sejenis SUV.
KAMU SEDANG MEMBACA
Starry Night || Joshua & Won Woo
Fanfiction[ON GOING] "Meski kita bersama di bawah langit malam yang sama, ada untaian kata yang tak dapat kukatakan kepadamu." "Kau sadar? Jatuh cinta kepada manusia itu sia-sia." [ Prequel of 'Chained'] Written by Siechra (May 12, 2020)