[ON GOING]
"Meski kita bersama di bawah langit malam yang sama, ada untaian kata yang tak dapat kukatakan kepadamu."
"Kau sadar? Jatuh cinta kepada manusia itu sia-sia."
[ Prequel of 'Chained']
Written by Siechra (May 12, 2020)
Note: If you're enjoying a story part, let me know by voting for it.
Thank you
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tak ada yang bisa kulakukan disini. Aku memilih tidur sepanjang hari. Aku ingat saat Joshua mengusap kepalaku pelan sehingga membuatku terbangun sejenak. Ia berangkat untuk bekerja tentunya, dan ia berpamitan kepadaku sebelum pergi. Ia mengatakan kalau akan pulang sore nanti. Lalu ia juga mengingatkan untuk makan siang, aku bisa mengambil bahan di kulkas yang ada di kamarnya dan memasak di dapur lantai 1.
Aku mengingat setiap perkataannya meskipun kesadaranku menipis saat dibangunkannya. Tapi untuk apa aku memakan makanan manusia kalau itu bukanlah makanan utamaku. Aku tak membawa blood pack bersamaku, dan aku tak mungkin membawanya secara terang-terangan. Joshua bisa mencurigaiku jika sampai melihatnya. Mungkin lain kali aku bisa mengemasinya dalam kantung juice kemasan sehingga tak perlu dicurigai.
Ide bagus.
Kenapa aku tak berpikir demikian sejak lama?
Aku tak tahu jika Vernon ada atau tidak di kamarnya, setidaknya aku bisa bertanya. Siapa tahu ia memiliki stock blood pack di tempatnya. Sebagai gantinya mungkin aku bisa berburu dan nemgembalikannya untuknya. Sedikit tidak nyaman jika harus keluar dari kamar Joshua, karena bagaimanapun setahuku penghuni dormitory didominasi para pria. Mungkin aku disebut penghuni ilegal atau bertamu tanpa izin.
Aku yang terbiasa bekerja di bar siang hari ketika harus dihadapkan untuk tak melakukan apapun, rasanya sedikit tak nyaman. Seakan terkurung diruangan kecil dan tak bisa melakukan apapun selain tidur. Ya, aku memilih tidur sepanjang hari tentunya sampai sore hari. Kemudian aku bangun dan kembali berbaring di atas kasur Joshua karena tak tahu harus melakukan apa. Sampai aku sadar kalau aku lapar dan membutuhkan makananku.
Meratapi ponselku dan sialnya aku tak mendapatkan apapun di dalamnya. Tak ada yang menghubungiku. Joshua sepertinya sedang sibuk, dan sepertinya William menikmati waktunya untuk bersenang-senang. Dia bahkan tak mencariku, tapi setidaknya aku hanya ingin tahu kabar Marilyn. Apa Marilyn juga bersenang-senang dan melupakanku karena sudah ada Clara Oswald bersama mereka?
Apakah saat aku benar-benar dilupakan nanti, aku akan lebih kesepian dan menyakitkan lebih dari ini?
William mengatakan omong kosong kepadaku. Lantas kebenaran apalagi yang harus kudapati saat Vernon membantuku untuk mengetahuinya nanti?
"Joanne."
"Astaga!" Kejutku tiba-tiba saat di tengah lamunanku seseorang berdiri di hadapanku dengan menyodorkan sekotak jus stroberi di tangannya.
