Part [22]

2.3K 150 7
                                        


Aku merasa bosan harus berdiam diri di kamar,entah kenapa aku merindukanmu Ali,Aku juga sayang sama kamu?" Lirihnya, menatap foto Ali yang ada di genggamannya.

"Aku yakin Ali pasti pulang dan aku gak peduli siapa yang meninggal di kuburan itu milik Ali atau bukan,aku benar-benar gak peduli dan aku juga enggak peduli dianggap gila sama orang lain, karna aku menginginkan suamiku?" Gumam Prilly merasa sedih.

Suara bell berbunyi,ia berinisiatif untuk membuka pintu karna suara bell sudah empat kali di tekan membuatnya kesal karna pembantu di rumah tidak ada yang membukanya.

"Pada kemana sih,percuma rumah gede tapi punya satu pembantu aja lelet kaya ikan?" Omel Prilly geram.

Prilly langsung membuka pintu,tanpa melihat kedepan karna posisi menunduk,ia melihat tiga kaki orang lalu mendongak.

Degh

"Al-ali?" Prilly langsung memeluk tubuh tegap Ali tanpa melihat dua orang lagi melongo secara langsung melihat adegan suami-istri sedang melepas rindu.

"Ka-kamu Ali kan,aku sudah yakin kalau kamu masih hidup?" Ucap Prilly menangkup kedua pipi Ali dan merabanya tidak sedang mimpi.

"Jawab salam aku dulu,jangan menyerbu langsung!" Ujar Ali tersenyum tipis.

"Waalaikumsalam." Jawab Prilly tersenyum malu.

Ehem-ehem

Ali menengok kebelakang karna melihat dua orang sedang membelakangi dan melupakan mereka.

"Ayo pada masuk kita ngobrol di dalam aja!" Ajak Prilly diangguki mereka.

Sekarang mereka langsung duduk di sofa masing-masing dan Zahira pindah duduk karna tidak nyaman duduk satu sofa panjang berdua bersama fariz,Prilly yang merasa heran hanya cuek dan butuh penjelasan suaminya.

"kenapa baru sekarang datang padahal udah lama Aku nungguin kamu,semua keluargamu merasa sedih sampai pergi ke Mesir dan mereka ninggalin aku,seolah kamu udah meninggal tapi aku yakin kamu akan kembali dan sekarang ada di hadapanku!" Jelas Prilly bergetar karna menahan tangis.

"Kamu tau rasanya sakit di tinggalin Walaupun pernikahan kita sudah beberapa bulan tapi aku benar-benar ngerasa bersalah atas perbuatanku dulu, sungguh aku sangat menyesal!" Isak Prilly sesenggukan.

Ali langsung memeluk istrinya dan menjelaskan semuanya tanpa ada yang terpotong semua, ia jelaskan  dengan membawa seorang gadis bernama Zahira.

"Beneran kamu gak ada rasa apa-apa sama gadis itu?" Ketus prilly setelah mendengar penjelasan Ali,wajah terlihat lembab karna nangis mendengar pengakuan Ali dari bibir suaminya.

"Enggak sayang,Zahira udah aku anggap seperti adik kandungku sendiri,mulai sekarang Zahira akan menetap bersama kita!" Jelas Ali membuat Prilly tersenyum paksa.

"Tapi tinggal sama Abi dan umi kita gak akan satu atap,kita akan pindah rumah untuk kita berdua, yang sudah aku siapkan sebelum aku menikahimu!" Lanjut Ali membuat Prilly tersenyum haru dan memeluk Ali dari samping.

"Zahira kenalin ini Prilly istri saya?" Sapa Ali pada Zahira.

"Assalamualaikum kak,nama saya Zahira dan terima kasih sudah menerima saya?" Tutur Zahira lembut.

"Iya." Jawab Prilly singkat.

Prilly merasa ragu karna gadis itu lebih cantik dan tertutup Walaupun di bawah umur sudah belajar menutupi aurat,berbeda dengan dirinya yang harus berubah setelah menikah.

"Umur kamu berapa?" Tanya Prilly.

"15 tahun kak." Jawab Zahira.

"Hmm,maaf kak mata sebelah kakak kenapa di perban sebelah ya?" Tanya Zahira hati-hati.

Ustadz Itu Suamiku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang