Part [21]

2.3K 139 13
                                        


Ali panik tiba-tiba pria baya itu memegang dadanya merasa sesak nafas dan tersenggal-senggal.

"Abah kenapa?" Tanya Zahira meneteskan air mata menatap ayahnya merasa kesakitan.

"Nak,Ali Abah boleh minta tolong,maaf Abah merepotkan nak Ali, Abah cuma minta menjaga Zahira sampai putri Abah menikah, suatu saat putri Abah sudah dewasa,saudara Abah tidak ada yang mau menampung Zahira,karna mereka menilai manusia dari materi membuat kami tidak pernah akur!" Lirih pak Virza sendu dan merasa sedih putrinya harus hidup sendirian.

"Zahira putri Abah, berjanjilah pada Abah jangan pernah menghancurkan hidup seseorang,karna merebut hak orang lain bukan solusi tapi membawa kesengsaraan,berjanjilah untuk menjadi gadis yang terhormat tanpa di sentuh lawan jenis kecuali oleh suamimu suatu saat nanti!"

"Ingat nak jangan pernah melepas jilbabmu ya,sampai ayah tidak ada disampingmu ayah akan selalu melihat Zahira di atas langit?" Nafas Virza mulai sesak sampai tenggorokan Ali membantu pria itu untuk mengucapkan kalimat syahadat.

"Abah ikuti kata saya ya,bah!" Pinta Ali,Ali menuntun kalimat syahadat di ikuti pak Virza, perlahan menghembuskan nafas terakhir, menutup mata dengan senyuman tenang.

"Inalillahiwainailahirojiun," gumam Ali lirih.

"Abaaah..." Teriak Zahira histeris sambil mengguncangkan tubuh kaku ayahnya tiba-tiba pergi kepangkuan sang ilahi.

"Kenapa Abah tinggalin Zahira,Abah udah janji nunggu Ira sukses dulu,kenapa harus ninggalin Zahira bah?"

Ali tidak mungkin merengkuh gadis itu karna bukan mahrom dan tau batasan untuk menghindar menyentuh bukan mahromnya.

Para tetangga mulai melayat jenazah pak Virza yang selalu baik pada semua orang,hidup sederhana tidak membuatnya sombong berbeda dengan saudara-saudaranya pak Virza ingin memiliki kekuasaan tanpa berbagi warisan orangtuanya,dipenuhi kehidupan serakah pada saudaranya sendiri.

"Hiks..hiks..kenapa Abah tinggalin Ira bah,padahal Ira udah senang ada Abah disamping Ira,Ira akan nepati janji sampai Allah juga menjemputku menyusul Abah?"

Tiga jam yang lalu pemakaman pak Virza sudah selesai sekarang sedang berkumpul bersama kerabat saudara ayahnya.

"Heh! Ira kamu harus keluar dari rumah ini,karna rumah ini sudah menjadi milik saya?" Tanya Risma angkuh pada keponakannya.

"Astagfirullah,Tante ini rumah Abah dan jadi milik Ira,kenapa Tante ingin mengambilnya yang bukan hak tante?" Balas Zahira terisak.

"Dengar ya Ira,kamu itu cuma anak pungut yang di adopsi oleh virza,karna mereka tidak bisa memiliki keturunan,jadi saya berhak mengusirmu dari sini!" Teriak Risma sinis.

Degh!

"Tante bohong,kalau Ira anak pungut enggak mungkin Abah sering ngasih kasih sayang Ira tulus dari kecil sampai sekarang Abah tetap baik sama Ira!" Balas Zahira tidak terima.

"Saya punya bukti,ini ambil surat dan pakaian masa kecilmu dari bayi saat di temukan di tempat sampah!" Sinis Risma melempar pakaian bayi ke arah wajah Zahira.

Zahira membuka surat itu dan meneteskan air mata.

TOLONG RAWAT PUTRIKU,DIA ANAK DALAM PERNIKAHAN,NAMA BAYI ITU ZAHIRA AMELIA BASKORO.

Zahira tidak menyangka ayah yang selama ini yang merawatnya bukan ayah kandungnya,kenapa dirinya bisa di tempat sampah,apa Tante Risma hanya mengarang cerita,pantesan mereka tidak menyukai Zahira dari kecil sampai remaja hanya ada kebencian dalam keluarga dan saudara ayahnya.

"Sekarang sudah jelaskan, pergi dari rumah ini!"

"Ira gak percaya,Tante pembohong!" Balas zahira sendu.

Ustadz Itu Suamiku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang