Part [02]

4.7K 225 2
                                        


Prilly merasa terusik karna tubuhnya seperti ada pergerakan dan memicingkan mata ada beberapa orang telah memijit tubuhnya.

"Kalian siapa, kenapa mengurut saya seperti ini!"sentak Prilly tidak suka.

"Maaf Nona kami di perintah oleh tuan,untuk bikin luluran di tubuh nona, nanti sekitar jam sembilan pagi akan melakukan ijab kabul?"jelas wanita itu tersenyum hangat.

"What...!ijab kabul,tidak ayah aku benci sama ayah!"teriak Prilly histeris,para wanita itu berusaha menenangkan calon pengantin karna kewalahan menghadapi gadis keras kepala.

Dengan susah payah dan berjam-jam, Akhirnya Prilly di rias Ala pengantin dengan ke baya putih terlihat elegan dan sederhana.

__________________________

Bismillahirrahmanirrahim

Semua para tamu dan mempelai pengantin pria begitu tenang tanpa melihat sosok calon istrinya seperti apa,kedua orangtua sang pria sangat berharap mendapatkan menantu yang bisa menghormati putra mereka.

Penghulu mengucapkan kalimat untuk di di turuti oleh sang pengantin pria,ijab kabul telah selesai dan mereka sekarang sudah menjadi pasangan suami-istri, pernikahan tanpa mengenal sosok wajah satu sama lain.

"Alhamdulillah,nak ayah sangat bahagia,sekarang tanggung jawab ayah sudah berpindah tangan pada suamimu,hormati dia sebagai mana kamu menghormati ayah!"jelas Harry tersenyum haru.

"Bilang aja,ayah gak ingin ngerawat aku lagi,ayah udah bosen sama aku bilang, bukan gini caranya!"sentak Prilly kasar.

"Prilly!" Harry menegurnya di hadapan besan dan menantunya merasa tidak enak,Harry ingin menampar wajah putrinya yang terlihat angkuh dan tidak peduli.

"Kenapa diam,ayo tampar ayah biar ayah puas bikin aku makin sakit hati tau gak!" Prilly berlari menuju ke arah kamarnya menumpahkan segala umpatannya yang begitu tidak senang,gadis itu langsung melangkah ke kamar dan mengambil koper lalu memasuki beberapa pakaian kedalamnya.

Prilly melangkahkan kakinya dengan mendorong kopernya kembali tidak peduli dengan tatapan heran dari mertua dan suaminya yang baru di nikahinya.

"Ayo kita pergi! Ini tempat neraka sudah tidak aman untukku!"

Prilly keluar rumah dan menunggu di dekat mobil dengan perasaan dongkol.

"Nak Ali, saya titip putri saya,saya yakin putri saya bisa berubah dengan sendirinya,saya pun pernah mencobanya tapi semua hanya tipuan putriku pura-pura berubah!"

"Insya Allah,Ayah. saya akan berusaha mendidiknya semampu saya,"jawab Ali lembut.

"Pak,Bu saya titip putri saya pada putra kalian,saya sangat berterima kasih banyak, telah meminang putriku."Harry merasa terharu dengan mereka yang mau menerima kekurangan putrinya.

"Insya Allah,pak Harry,"jawabnya tersenyum ramah.

Mereka langsung pamit untuk pulang karna sang menantu sedang menunggu di luar,akibat marahan dengan ayahnya.

"Maafkan Ayah Nak,"Batin Harry lirih,melihat mobil besannya sudah membawa putrinya pergi menjauh dari kehidupannya.

"Mas?" Seorang wanita menepuk pundak suaminya yang terlihat sedih atas kepergian putrinya bersama menantu mereka.

"Iya sayang,kenapa?" Harry mengusap wajahnya yang meneteskan air mata.

"Mas nyesel ya,nikahin Prilly sama orang yang tidak mengenalnya terlebih dahulu!"tutur Adelia.

"Enggak sayang,semoga putriku bisa berubah,"balas Harry tersenyum.

"Aamiin Mas,Aku juga ingin putrimu memanggilku bunda,padahal niat aku baik gak ingin apa-apa dari kamu mas,Aku cuma ingin satu permintaan memanggilku dia bunda sama aku,mas?" Adelia merasa bersalah dan tidak menyangka pernikahan putri suaminya semakin membenci dirinya.

Plashback

Adelia memasuki kamar putri suaminya yang sudah di rias pengantin.

"Kamu sangat cantik nak?"Puji Adelia pada putri tirinya.

"Tante senang kan gue,di nikahi sama cowok yang gak pernah gue kenal cinta pun enggak!" Prilly berkata kasar pada Adelia wanita baya yang masih cantik itu menahan hatinya agar tetap tegar.

"Bunda gak pernah punya pemikiran seperti itu nak,bunda tulus menyayangimu seperti putri kandung bunda sendiri."jelas Adelia tersenyum lembut.

"Alah bulshit,bilang aja senang kan gue gak di urusin lagi sama bokap gue, gara-gara ngurus betina seperti jal*ng, kaya Tante!" Prilly menekan kata jal*ng dengan ucapan mulut pedasnya.

Degh

"Cukup Prilly,asal kamu tau saya dan ayahmu saling mencintai sebelum menikahi alm ibumu,saya mengalah dan memutuskan ayahmu,karna ayahmu di paksa menikahi wanita pilihan keluarganya!"Adelia mengeluarkan uneg-uneg yang selama ini ia pendam sendiri,tapi jawaban gadis itu membuat Adelia merasa sedih.

"Drama banget, bilang aja mau caper!"jawab Prilly sinis,Adelia sudah tidak tahan dengan kata-kata pedas dari mulut putri suaminya.

Plashback end

"Sayang kenapa diam kamu di caci maki lagi sama Putriku?"tanya Harry di geleng kepala oleh Adelia.

"Enggak Mas,Aku bahagia dia memanggilku bunda,"elak Adelia, menutupi kebohongan untuk membuat keluarganya tetap damai.

"Syukurlah, aku ikut senang."jawab Harry mengecup kening Adelia sang istri.

"Ayah,bunda!"panggil Rian bocah kecil yang baru beranjak usia tujuh tahun anak pertama Adelia dan Harry.

"Habis main kemana,nak?"

"Main bola,yah,Bun."jawab Rian menyengir menunjukan gigi putihnya.

_______________________________

Beberapa Menit kemudian, sepasang pengantin sudah sampai di rumah keluarga besar milik suaminya,Prilly pun ikut turun tanpa penutup kepalanya dengan jilbab.

"Alhamdulillah,Akhirnya sampai rumah juga,Ayo nak ikut umi tunjukin kamar kamu untuk menantu umi!"ajak ibu mertuanya menuntun masuk ke dalam rumah.

Prilly melihat penjuru rumah banyak pajangan tulisan Arab tidak ada Poto keluarga satu pun dalam keluarga suaminya.

"Tante Aku..?

"Jangan panggil Tante,Umi saja biar sama kaya Ali, kamu kan menantu umi!"jelasnya tersenyum.

"Terima kasih umi?" Prilly terlihat canggung masuk kedalam keluarga asing,kenal pun tidak pernah dan tidak tau nama mereka siapa.

"Umi keluar dulu ya,dan suamimu pasti sedang sibuk bersama abinya,nanti umi suruh kesini ya!"ucap wanita itu tersenyum hangat mengusap rambut panjang menantunya.

"I-iya umi."jawab Prilly sedikit gugup.

Setelah menutup pintu dan menguncinya,Prilly kembali menangisi nasibnya, yang tidak beruntung,padahal menginginkan kuliah agar ia bisa mencapai cita-citanya yang ia inginkan, bukan pernikahan.

Arrrghh

"Gue benci sama Ayah...! Prilly menatap Poto ayahnya di handphone dengan tatapan tajam dengan guratan kecewaan.

"Wanita murahan itu sudah pelet ayah kan,gue benci wanita itu,benci-benci!"teriak Prilly mengumpat istri dari ayahnya.

"Ini juga rumah apa gak bisa hidup sendirian atau jangan-jangan laki -laki manja itu lagi sama ibunya."batin Prilly memutar bola matanya malas karna mendengar suara ketukan.

Prilly membuka pintu dan menatap datar laki-laki yang sudah mengganggu istirahatnya.

"Apa!"ketus Prilly datar.

"Maaf,umi menyuruhmu untuk makan siang,kita dari rumahmu belum pada sarapan pagi?"tuturnya sopan.

"Heh,maksud loe, gue gak kasih kalian makan mereka gitu!"sentak Prilly emosi, Laki-laki itu bersabar untuk membujuk istrinya agar tidak sering berteriak.

"Bukan begitu,jangan terlalu keras bicaranya,rendahkan suaramu!"tegurnya pelan.

"Bilang aja loe takut di marahin keluarga loe!"sindir Prilly.

Ustadz Itu Suamiku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang