"Apa yang kamu lakukan!" Tegur Ali mendorong tubuh gadis itu dari pahanya."Ma-maaf mas,kepala saya pusing dan saya enggak tau kalau di sofa ada mas Ali?" Elak Maya sendu.
"Tidak mungkin orang pusing sampai jatuh ke saya,padahal kalau orang pusing pasti menabrak belakang sofa, bukan!" Maya terdiam merutuki kebodohannya,benar kata Ali kalau lagi pusing tidak akan melihat sofa di depannya padahal Ali duduk agak jauh di sofa lain.
"Maaf." Cicit Maya sambil memijit pelipisnya.
"Aaa..."
Tanpa rasa malu dari teguran Ali,Maya langsung memeluk tubuh tegap Ali yang sedang berdiri ia pura-pura takut karna kecoa.
"Astagfirullah,tolong lepasin jangan kaya gini,kita bukan mahrom!" Perintah Ali berusaha melepaskan pelukan gadis itu.
"Saya takut kecoa, Mas."cicit Maya makin erat memeluk Ali.
"MAYA...!"
Aaa...
Maya semakin histeris lari ke arah kamar terbirit-birit karna melihat ribuan kecoa ke arah dadanya,merasakan geli.
Hahaha
Prilly tertawa puas,setelah melempar ribuan kecoa mainan,entah punya siapa kecoa itu persis seperti kecoa asli tapi mainannya bagus.
"Sayang,maafin aku ya,aku enggak tau tiba-tiba Maya ada disini,tadi aku lagi pokus ke buku,kirain kamu yang mau duduk sama aku,pas terlihat rambutnya aku cepat-cepat dorong karna risih!" Jelas Ali,Prilly hanya mengangguk dan menangkup kedua pipi chubby suaminya.
"Aku percaya sama kamu,bi. Apapun terjadi aku mencari tahu dulu sebelum bertindak,aku percaya sama kamu,kamu suamiku ayah dari anakku!" Ujar Prilly tersenyum tulus.
"Terima kasih sudah saling memahami dan kepercayaan,Aku kagum sama kamu,karna kamu enggak marah soal tadi, ngomong-ngomong kecoa tadi punya siapa banyak banget,sayang?"
"Enggak tau bi,kayanya punya Tia ketinggalan." Balas prilly,Ali merangkul pinggang istrinya sangat erat,bahkan posisi kening keduanya saling bersentuhan.
"Bi,jangan disini. Nanti di lihat mbak jeni!" Gugup Prilly berusaha melepaskan rangkulan tangan Ali di pinggangnya.
"Aku kan cuma meluk istri Aba."
"Terserah kamu,bi. Kamu enggak ada kegiatan apa-apa?" Tanya Prilly langsung berjalan keduanya memasuki kamar terlihat bayi mungil yang sedang terlelap di kasur.
"Enggak ada sayang." Balas Ali menggenggam tangan istrinya.
"Bi, kenapa natap aku kaya gitu?" Tanya Prilly menatap ke arah lain dengan wajah bersemu.
"Enggak apa-apa,cuma ingat waktu kita pertama kali ketemu sudah menikah langsung, tanpa saling berkomunikasi," ujar Ali.
"Jangan di ingat-ingat. aku,enggak suka!"
"Iya sayang."
Keduanya melanjutkan mengobrol, membicarakan tentang putra mereka yang sedang terlelap.
"Bian gak sering rewel ya,dia anteng tapi aku usahain buat kasih Asi 2 atau tiga jam sekali,lebih baiknya 5-15 menitan,bi!" Jelas Prilly sambil menatap bayi itu.
"Iya. padahal waktu mengandung, kamu enggak pernah di kasih ngidam aneh-aneh sekarang lahirnya baik, enggak banyak menuntut." Sahut Ali.
"Sayang,sebelum kamu lahiran, pas kajian tempat itu. kenapa,kok tiba-tiba bisa langsung kontrasepsi?" Ali penasaran penyebab istrinya langsung melahirkan mendadak.

KAMU SEDANG MEMBACA
Ustadz Itu Suamiku
Ficción General25-juli-2020[TAMAT] Selesai revisi 13 nov 2021