Aku bingung akhir-akhir ini Ali sering muntah pagi dan malam tanpa henti istirahat pun hanya sebentar dan paginya mau berangkat kerja masih aja ngeyel enggak mau di ajak ke rumah sakit.Aku mau telepon bunda mungkin ada saran buat Ali nurut untuk ke dokter.
"Hallo,Bun aku minta saran buat Ali sakit?" Tanyaku pada ibu tiriku di seberang sana.
Emang Ali sakit apa sayang?"
"Enggak tahu hampir sebulan lebih dia muntah terus di kasih obat pun enggak sembuh-sembuh,bunda ada saran obatnya apa?
"Menurut bunda kayanya kamu hamil pril coba periksa ke dokter!"
"Masa sih bun, hamil,aku gak ngerasain apa-apa?"
" Di coba sayang pake tesfek, mudah-mudahan beneran hamil bunda ikut senang loh!"
"Yaudah nanti aku coba pake tesfek, makasih ya Bun sarannya?"
"Sama-sama sayang."
Aku sangat kesal mendengar Ali muntah lagi,aku biarin aja kenapa sekarang dia terlihat keras kepala.
"Sayang aku berangkat kerja dulu ya,kamu hati-hati di rumah?" Tanya suamiku,aku menghindar saat dia ingin mencium keningku karna masih kesal.
"Maaf aku takut telat nanti pulang kita bicara lagi, Assalamualaikum." Ucap dia berlalu tanpa membujukku sedang mode diam.
"Waalaikumsalam." Jawabku saat Ali sudah keluar dari rumah karna mendengar suara mesin mobil sudah menyala.
"Aku jalan-jalan aja kali sekalian beli keperluan ke apotek." Batin prilly.
Prilly langsung menaiki mobil menuju ke arah taman,sekarang ia sedang duduk sendiri di bangku kaeadaan tempat masih sepi karna orang-orang pada sibuk kegiatan kerja masing-masing.
"Bosan pergi aja deh?" Belum sempat Prilly berdiri seseorang berdiri di hadapannya mendadak,Prilly yang melihat itu tertegun dan syok.
"Ar-aryo." Cicit Prilly takut.
"Sudah lama ya kita gak ketemu,sekarang sudah jadi mantan?" Pria bernama Aryo itu langsung duduk tanpa di minta.
"Kamu gak usah takut,aku cari kamu untuk minta maaf atas kekilafan aku membuatmu merasa tidak nyaman!" Jelas Aryo datar.
"Sekali lagi,aku minta maaf hampir merusakmu sekarang aku bakal pergi dari kota ini untuk selamanya!"
"Ke-kenapa?" Jawab Prilly gugup.
"Enggak apa-apa,aku pergi dulu ya,selamat tinggal!" Pria itu langsung berdiri dari bangku berlalu menjauh dari mantan kekasihnya.
"Alhamdulillah,semoga dia benar-benar iklas dan tulus minta maafnya." Batin prilly.
***
Prilly sudah ada di rumah beberapa jam yang lalu dan tinggal menunggu suaminya pulang kerja.
Karna Ali selalu menepati janjinya pulang kerja setiap jam lima sore sebelum magrib kalau ada yang meminta tolong padanya sering iklas tanpa menerima upah dari si pemberi.
Pekerjaan Ali sebagai pemilik bisnis retail ada cabang dimana-mana sampai luar negri,kesuksesan butuh proses dari bawah bukan langsung instan tanpa usaha.
Dari usia Ali 7 tahun sudah mandiri,bahkan anak kecil seusia itu harusnya bermain seperti anak lain,tapi Ali berbeda ia sering kerja ringan menjual barang mana haram dan halal ,padahal kedua orangtuanya masih mampu untuk menafkahi putranya.
