Wangi lavender di pagi hari. Artinya Danish Dignata masih tinggal di kediaman Trana Anindya. Wangi yang awalnya sering mengusik indra penciuman Danish karena masih asing, sekarang jadi wangi yang ia rindukan setiap kali jauh dari penthouse, serta menjadi wangi yang paling ramah menyambutnya di pagi hari. Jika nanti Danish sudah pindah dari kediaman Trana ke rumahnya sendiri, dia pasti akan merindukan wangi lavender di pagi hari.
Danish bisa saja memasang wewangian lavender di kamarnya juga, tetapi akan berbeda karena wanginya tidak berasal dari kamar di penthouse Trana. Well, Danish belum tahu kapan dia bisa kembali ke rumahnya karena keadaan belum tentu sepenuhnya aman. Rumahnya sudah diketahui oleh banyak orang, jadi Danish perlu mencari rumah baru untuk dia huni. Mungkin juga mencari penthouse seperti Trana agar keamanannya jauh lebih tinggi.
Namun, untuk sekarang Danish lebih memilih menikmati waktunya dulu di penthouse Trana sampai dia bisa menemukan waktu yang tepat untuk kembali. Danish bangkit setelah merasa lebih segar, lalu pergi ke kamar mandi karena dia ada pertemuan dengan produser acara pencarian bakat. Setelah lebih segar, tetapi masih mengenakan piamanya, Danish keluar dari kamar dan tujuan pertamanya adalah ruang makan.
Sudah ada Trana di sana yang hanya menikmati smoothies yang menjadi menu sarapan wajib untuknya. Pasalnya selama tinggal di penthouse-nya, Danish tidak pernah melihat Trana sarapan selain dengan smoothies. Sebelah tangan Trana memegang ponsel yang ditempelkan di telinga, tengah mendengar seseorang bicara dengan serius sampai tidak menyadari Danish sempat melewatinya sebelum ke dapur.
"Trana pasti datang, Pa. Don't worry. Lagian weekend, 'kan? Sesibuk-sibuknya juga pasti bakal sempatin buat ketemu. Emangnya yang lain. Enggak ada kerjaan aja nggak pernah datang."
Pa? Weekend? Sibuk? Ketemu? Yang lain? Danish yang sedang menyeduh kopi di dapur, diam-diam mendengarkan percakapan Trana dengan seseorang di telepon. Dari beberapa kata yang bisa Danish tangkap, pria itu bisa menyimpulkan kalau Trana sedang mengobrol dengan papanya, lalu berencana untuk bertemu saat weekend dengan meluangkan waktu sibuknya. Danish tersenyum ketika mendengar cara bicara Trana dengan sang ayah yang jauh berbeda saat berperan sebagai CEO.
Trana terdengar lebih lembut, manis, dan sedikit manja saat memanggil nama ayahnya. Danish kembali membuat kesimpulan kalau Trana tidak berbeda jauh dengan anak perempuan lain kalau sedang bersama ayahnya. Trana bahkan jadi lupa kalau usianya sekarang mendekati tiga puluh. Pagi ini memang belum ada interaksi yang intens, tetapi Danish sudah menemukan sisi lain Trana yang tidak akan ditunjukkan di depan banyak orang.
"I will, Papa, I promise. I love you too."
Danish duduk di samping Trana tepat setelah wanita itu menyelesaikan percakapan dengan ayahnya. Geli sebenarnya saat mendengar Trana mengucapkan cinta, karena Danish tidak pernah menyangka kalau Trana bisa bicara semanis itu, termasuk pada ayahnya sendiri. Trana Anindya sebagai CEO dan Trana Anindya sebagai anak bungsu memang berbeda. Danish jadi memiliki kebanggaan sendiri karena bisa menjadi saksi dari perbedaan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumor
FanficDanish, seorang penyanyi sukses yang sudah berkecimpung di dunia tarik suara selama 10 tahun, harus menerima kariernya yang hampir hancur karena rumor mengenai dirinya. Di saat kariernya tengah dalam kondisi yang gawat, Trana--atasan agensi yang men...