"Hei Jol," panggil seseorang dari belakang, terdengar juga suara langkah kakinya yang sedang berlari.Aku menoleh ke belakang melihat siapa yang memanggilku barusan, ternyata itu Wahyu.
"Kemana aja lu ? kok ga kelihatan dari tadi," tanya Wahyu, wajahnya sumringah banget kaya habis dapat duit jatuh.
"Harusnya gue yang nanya itu kutu cicak," ucapku datar
"Hahaha, kok ngegas, udah ga sayang lagi ?" tawa Wahyu lalu merangkulku
"Aiih..." aku jijik, lalu melepaskan rangkulannya.
"Kenapa lu ?" tanya Wahyu
Aku menceritakan kejadian Mira melabrakku di kantin tadi, aku kira Wahyu bakaln sedih mendengarnya tapi dia malah biasa saja, dasar sahabat lucknut.
"Udah sabar aja bro, Mira mah marahnya sebentar aja, gitu aja udah galau, lemah lu," kata Wahyu memberi semangat, tapi bikin emosi.
"Nyantai amat lu ngomong, btw biasanya kan lu yang tukang galau, ini malah semangat amat, ada apa ?" tanyaku penasaran.
"Naah ini yang mau gue ceritain sama lu sekarang," kata Wahyu semangat
"Apaan ? buruan cerita," pintaku
" .... "
****
Kata-kata terakhir yang Mira ucapkan padaku sukses membuatku tidak bisa tidur semalaman, udah ngalahin kopi aja.
Setelah berpikir keras bagaimana caranya menenangkan hati Mira dan bisa berteman kembali dengannya, aku pun menemukan jalan keluar.
Hanya ada satu jalan keluar, yaitu es krim.
Karena Mira pagi-pagi benar sudah sampai di Sekolah, aku pun cepat sampai di Sekolah hari ini. Sudah aku siapkan Es Krim cornetto oreo, segera aku letakkan es krim dan secarik kertas yang bertuliskan 'I am sorry :)' di atas mejanya.
Lima menit kemudian Mira pun memasukki kelas, ia menahan pandangannya untuk tidak menatap ke arahku, padahal udah aku senyumin.
Ia duduk di bangkunya, mengambil secarik kertas yang aku letakkan tadi sambil membacanya ia melirik es krim itu.
Ia berdiri lalu berjalan menggenggam es krim yang ada di tanganya, karena curiga dengan gerak-geriknya aku pun berjalan mengikutinya. Dan ternyata yang akan dia lakukan lebih buruk dari yang aku bayangkan, Mira hendak membuang es krim-nya ke tong sampah.
"Hei, tunggu !" Seruku.
Mira melihatku, syukurlah ia belum sempat memasukkan es ke dalam tong.
"Kalau ga mau kan bisa ngomong juga, malah mau dibuang ke tong sampah, sayang tau," kataku sambil berjalan menghampirinya.
"Hmm," gumam Mira, mengulurkan tangannya memberikan es krim, tetapi memalingkan wajahnya tak mau melihatku.
Aku mengambil es krim itu dari tangannya lalu ia pergi meninggalkanku tanpa mengatakan apapun.
"Hmm dasar keras kepala," keluhku sambil membuka kemasan es krim lalu memakannya.
****
Untuk menghilangkan rasa suntuk karena dicuekin Mira, aku tidak memiliki cara lain selain main warnet.
Aku dan Wahyu pergi ke Warnet setelah pulang sekolah, seperti biasa ia main point blank, game favoritenya sepanjang masa. Sementara aku, yang tidak begitu tertarik dengan game online hanya scroll beranda facebook saja sambil melihat-lihat, padahal di handphone juga bisa.
Sambil main, aku dan Wahyu sesekali berbincang.
"Jadi gimana usahamu tadi ? lancar ?" tanya Wahyu
"Entahlah bro, hampir nyaris es krim masuk tong sampah," jawabku
Wahyu melihatku nyaris hampir tertawa, aku yakin dia sedang menahannya.
"Berarti hatinya sakit banget tu, sampai bisa nolak es krim," kata Wahyu
"Hmm," gumamku menundukkan kepala
"Masih ada satu lagi jalan keluar," kata Wahyu
"Apa tu jalan keluarnya ?" tanyaku
"Aris," jawab Wahyu
"Lu yakin dia bisa bantu ?" tanyaku tidak yakin.
"Bisa saja, dia kan juga teman dekat Mira," kata-kata Wahyu serasa memberi harapan.
"Hmm Ok, aku coba," kataku menganggukkan kepala.
.
.
.Hello sobat pembaca Distance...
Gimana menurut kalian tentang part ini ?Miranya tega bener ya mau buang es krim ke tong sampah, padahal kan es krimnya bisa untu kalian... Dalam halu 😂
Tetap pantengin cerita Distance ya, tambahkan ke library kalian 😉
KAMU SEDANG MEMBACA
DISTANCE [TAMAT]
Teen FictionBLURB : Kabar pernikahannya menjadi sebuah kejutan. Membuatku merasa hilang harapan dan teringat akan suatu kenangan. Ketika jarak tercipta karena suatu keadaan yang tak diharapkan, hingga memisahkan aku dengannya. Masa sekolah yang penuh kenangan I...